Mengenal Donor ASI dan Syarat yang Harus Dipenuhi

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Mengenal Donor ASI dan Syarat yang Harus Dipenuhi

Siapa yang tidak mau bayi kesayangannya tumbuh dengan sempurna? Pasti semua Ibu menginginkan putra-putrinya tumbuh dengan baik dan sempurna. Berbagai cara akan dilakukan para Ibu agar bayi mereka tumbuh dengan baik dan sempurna, tidak peduli berapa biaya yang dikeluarkan, waktu yang harus dikorbankan dan usaha-usaha yang harus dilakukan.

Menurut para ahli cara terbaik untuk memaksimalkan pertumbuhan bayi agar baik dan sempurna adalah dengan pemberian ASI eksklusif minimal sampai bayi berumur 6 bulan dengan rutin.

Bagaimana dengan Ibu yang tidak bisa memberikan ASI setiap saat karena kesibukannya? Atau Ibu yang tidak bisa memberikan ASI secara maksimal karena persediaan ASI hasil perah yang tidak memadai? Untuk para Ibu yang kekurangan atau memang tidak bisa memberikan ASI untuk bayinya karena suatu hal, sekarang para Ibu tidak perlu khawatir karena bisa mendapatkan ASI dari Ibu yang mendonorkan ASI untuk para bayi yang kurang ‘beruntung’.

Apa itu Donor ASI?

Donor ASI adalah bentuk memberikan ASI kepada ibu atau bayi lain yang membutuhkan ASI untuk memenuhi kebutuhan ASI eksklusif. Donor ASI sudah lama dilakukan namun hanya dalam lingkup yang kecil. Praktik ini belum umum dilakukan karena masih banyak pertanyaan, terutama terkait dampak kesehatan apabila menerima donor ASI dari orang lain.

Syarat Donor ASI

Menurut Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012 terkait pemberian air susu ibu eksklusif, donor ASI bisa dilakukan dengan memenuhi persyaratan berikut:

  • Permintaan ibu kandung atau keluarga bayi yang bersangkutan
  • Identitas, agama, dan alamat pendonor ASI diketahui dengan jelas oleh ibu atau keluarga bayi penerima ASI
  • Persetujuan pendonor ASI setelah mengetahui identitas bayi yang diberi ASI
  • Pendonor ASI dalam kondisi kesehatan baik
  • ASI tidak diperjualbelikan

Selain beberapa syarat di atas, pemberian donor ASI juga harus dilaksanakan berdasarkan norma agama dan mempertimbangkan aspek sosial budaya, mutu, dan keamanan ASI.

Tes Kesehatan Sebagai Syarat Donor ASI

Salah satu pertanyaan yang seringkali ditanyakan para Ibu pertama kali yaitu apakah bayi saya akan tertular penyakit dari pendonor asi jika ternyata mempunyai penyakit tertentu. Memang, menurut para ahli pun jika pada saat kita menggunakan ASI donor dan pendonor mempunyai penyakit tertentu, ada kemungkinan penyakit yang diidap tersebut bisa menular ke bayi kita.

Tetapitidak perlu khawatir akan masalah ini. Jika Ibu memang ingin menggunakan donor ASI, usahakan Ibu mengenal dengan baik pendonor ASI untuk bayi Ibu. Dengan demikian, Ibu pastinya tahu apakah pendonor itu sehat atau mempunyai penyakit tertentu.

Sehingga Ibu dapat yakin dan tenang untuk menggunakan donor asi untuk bayi Ibu. Jika Ibu akan menggunakan pendonor ASI yang Ibu belum kenal dan Ibu tidak tahu apakah pendonor tersebut bersih dan sehat, usahakan untuk mengecek kesehatan pendonor tersebut. Ibu bisa dengan memintanya untuk mengecek kesehatan ke rumah sakit dan memastikannya lolos dari tes, yang dapat membuat Ibu yakin untuk menggunakan ASI dari pendonor tersebut demi tumbuh kembang bayi Ibu secara maksimal.

Saat Ibu donor ASI pastinya sangat membantu bayi dalam pertumbuhan mereka, karena bagaimanapun juga ASI tetap mengandung gizi yang kurang lebih sama. Hanya saja, jika tak ada gangguan kesehatan, akan lebih baik jika Ibu tetap memberikan ASI sendiri untuk si kecil agar pertumbuhan semakin maksimal.