Kalsium memiliki peran penting bagi ibu menyusui karena dapat menjaga kesehatan tulang, gigi, dan membantu dalam produksi air susu ibu. Pada bayi yang disusui, asupan kalsium mendukung perkembangan tulang dan gigi yang sehat. Ingin tahu lebih lanjut manfaat kalsium bagi ibu menyusui? Baca, yuk.
Setiap harinya ibu menyusui membutuhkan paling tidak 1300 mg kalsium untuk menjaga kesehatan tulang ibu serta mendukung tumbuh kembang bayi. Ibu menyusui sangat rentan terkena osteoporosis jika kekurangan kalsium. Tak hanya itu, Ibu juga beresiko terserang sakit gigi, sakit tulang, serta nyeri otot jika kebutuhan kalsium tidak terpenuhi.
Fungsi kalsium ibu menyusui adalah sebagai penguat dan pengukuh tulang. Selain itu, kalsium juga berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan darah, mengendalikan tekanan darah, dan juga mengoptimalkan kinerja sistem saraf.
Dalam hal ini kalsium tidak hanya dibutuhkan oleh ibu menyusui saja, namun juga sangat dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan. Pertumbuhan tulang dan gigi bayi sangat tergantung dari kandungan kalsium yang masuk ke tubuh Ibu.
Untuk memenuhi setidaknya 1300 mg kalsium setiap harinya, Ibu perlu memperhatikan makanan yang setiap hari dikonsumsi. Menu makanan yang mengandung kalsium tinggi merupakan asupan yang sifatnya wajib selama menyusui. Selain itu, Ibu juga dianjurkan mengkonsumsi suplemen dan susu.
Kalsium ibu menyusui biasanya akan terpenuhi jika Ibu sudah rutin mengkonsumsi susu hamil sejak masa kehamilan. Namun jika rutinitas tersebut terhenti saat menyusui, maka resiko kekurangan kalsium pun dapat menyerang Ibu.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kalsium ibu menyusui sangat diperlukan untuk mencegah osteoporosis pada ibu serta meningkatkan pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Jika kebutuhan asupan kalsium tidak terpenuhi, maka terdapat beberapa resiko yang mungkin dialami Ibu selain osteoporosis, sebagai berikut:
Kram otot merupakan salah satu gejala yang muncul jika terjadi kekurangan kalsium ibu menyusui. Ibu bisa mulai merasakan rasa sakit pada bagian paha, lengan lalu berlanjut pada ketiak ketika digunakan untuk bergerak atau melakukan aktivitas tertentu.
Resiko atau dampak lain dari kekurangan kalsium pada ibu menyusui adalah mudah terpapar virus atau bakteri dari luar. Resiko ibu berlaku baik pada ibu maupun bayi. Kalsium merupakan nutrisi penting yang dapat menangkal berbagai macam virus, bakteri, serta radikal bebas. Jadi tak heran jika kalsium ibu menyusui tidak terpenuhi, berdampak pada imunitas tubuh.
Kekurangan kalsium pada proses menyusui juga berefek pada anak. Terjadi peningkatan resiko kejang tanpa sebab yang menyerang bayi. Tentu hal ini cukup membahayakan kesehatan anak.
Dampak lain yang terjadi jika ibu menyusui kekurangan kalsium adalah terganggunya fungsi saraf. Dalam hal ini otot akan melemah, detak jantung juga menunjukkan gejala yang tidak teratur. Hal yang tampak dari kondisi ini adalah munculnya gejala mati rasa pada jari dan kesemutan dengan frekuensi yang lebih sering.
Kalsium ibu menyusui sangat bermanfaat untuk menunjang perkembangan tulang dan gigi. Ketika ibu menyusui, kalsium yang ada pada tubuh akan diserap oleh bayi, jadi Ibu memerlukan kalsium cadangan agar kesehatan tulang dan gigi Ibu juga terjaga. Jika tidak, Ibu akan rentan mengalami sakit gigi yang mengganggu aktivitas harian.
Kalsium merupakan salah satu komponen ASI yang utama. Jika kandungan kalsium ini tidak terpenuhi, maka secara otomatis kualitas ASI juga akan berkurang. Akibatnya, kebutuhan nutrisi pada bayi juga terdampak.
Insomnia atau kesulitan tidur juga rentan dialami ibu menyusui yang kekurangan kalsium. Hal ini dikarenakan terganggunya sistem fungsi saraf yang membuat organ penting seperti jantung berdetak tidak teratur. Kondisi ini menyebabkan Ibu mengalami insomnia.
Sudah tahu kan Bu, betapa pentingnya kalsium untuk ibu menyusui? Ternyata kebutuhan kalsium tidak berhenti setelah proses hamil dan melahirkan, ya. Justru saat menyusui pun, kalsium tetap menjadi asupan yang utama. Lantas bagaimana cara memenuhi kalsium pada ibu menyusui? Simak tips berikut ini.
Langkah termudah untuk memenuhi kebutuhan kalsium ibu menyusui adalah dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium. Makanan tersebut meliputi produk susu dan turunannya, keju, kacang-kacangan, sayuran hijau, seafood, kacang kedelai seperti tahu dan tempe, jus jeruk, serta rumput laut.
Ibu dapat merancang menu harian dengan memasukkan menu makanan diatas ke dalam daftar menu. Hitung kandungan kalsium dari masing-masing makanan dan pastikan telah tercukupi kebutuhan 1300 mg kalsium setiap harinya.
Salah satu cara yang mudah untuk memenuhi kebutuhan kalsium selama menyusui adalah dengan minum susu ibu menyusui. Susu ibu menyusui dirancang khusus untuk ibu hamil dan mengandung nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, protein, asam folat, zat besi, dan asam lemak omega-3.
Selain itu, susu ibu menyusui juga dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Sebaiknya konsumsi susu ibu menyusui sekitar 1-2 gelas per hari untuk memastikan kebutuhan kalsium dan nutrisi lainnya terpenuhi.
Air mineral juga mengandung kalsium yang dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium ibu menyusui. Ibu sebaiknya mengkonsumsi air mineral sebanyak 8-10 gelas per hari untuk menunjang asupan kalsium setiap harinya.
Itulah beberapa hal yang perlu Ibu ketahui mengenai pentingnya kalsium bagi ibu menyusui. Ibu bisa mencoba tips di atas agar kebutuhan kalsium terpenuhi. Namun yang perlu diperhatikan, asupan kalsium tidak boleh terlalu berlebihan, Bu. Kalsium yang terlalu banyak dapat menyebabkan munculnya gangguan seperti perut kembung, sembelit, jantung berdebar, hingga batu ginjal.
Oleh karena itu, pastikan asupan kalsium yang masuk ke tubuh memiliki porsi yang pas sehingga dapat terserap dengan baik oleh tubuh. Konsumsi makanan yang mengandung kalsium serta berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis suplemen merupakan langkah terbaik untuk mendapatkan nutrisi kalsium yang tepat untuk tubuh.
Dengan asupan kalsium yang cukup, Ibu dapat menyusui anak dengan nyaman. Kesehatan terjaga, anak pun dapat tumbuh dengan optimal. Jadi pastikan kalsium ibu menyusui selalu terjaga ya, Bu!