8 Cara KB untuk Ibu Menyusui yang Aman Dilakukan

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

8 Cara KB untuk Ibu Menyusui yang Aman Dilakukan

Mengatur jarak kehamilan memang penting untuk dilakukan. Pasalnya, jarak anak yang terlalu dekat dapat mengganggu kesehatan mental ibu dan anak jika keduanya tidak siap. Untuk itulah perencanaan kehamilan yang matang sangat penting untuk dilakukan.

Terlebih untuk ibu yang baru saja melahirkan, Ibu perlu mengatur jarak kehamilan agar jarak antar anak tidak terlalu dekat. Namun disisi lain, ketika Ibu masih dalam proses menyusui, KB hormonal dapat mengganggu proses menyusui bayi.

Lantas KB jenis apa yang aman untuk ibu menyusui? Ibu perlu selektif dalam memilihnya agar proses menyusui tetap berjalan lancar tanpa terganggu oleh kontrasepsi. Berikut beberapa pilihan KB untuk ibu menyusui yang aman.

  1. IUD

    Dengan menggunakan alat kontrasepsi IUD, Ibu dapat mencegah kehamilan hingga lebih dari 99 persen. IUD merupakan alat kontrasepsi yang paling aman dan efektif untuk mencegah kehamilan.

    Terdapat dua jenis IUD yang dapat Ibu pilih, yaitu hormonal dan non-hormonal. Kedua jenis alat KB ini dapat digunakan sesuai dengan anjuran dokter dengan melihat kondisi ibu.

    Cara penggunaan KB IUD adalah dengan memasukkan alat plastik berbentuk T ke dalam rahim yang berfungsi untuk mencegah pembuahan. Diperlukan kehati-hatian dalam proses ini karena terdapat resiko infeksi yang lebih besar.

    Namun tidak semua wanita cocok menggunakan alat KB ini. Ibu dapat menanyakan terlebih dahulu kepada dokter apakah IUD cocok untuk Ibu. Namun secara garis besar, IUD merupakan KB untuk ibu menyusui yang aman untuk digunakan.
  2. Mini-Pil

    KB untuk ibu menyusui jenis lain yang dapat Ibu coba adalah mini-pil. Pil KB pada umumnya mengandung campuran hormon estrogen dan progesteron yang berdampak pada pengurangan produksi ASI. Inilah yang membuat Pil KB tidak disarankan untuk ibu yang sedang menyusui.

    Alternatifnya, Ibu dapat menggunakan mini-pil yang juga merupakan kontrasepsi oral namun relatif aman. Ibu bisa mendapatkan pil ini dengan menggunakan resep dokter. Dan yang terpenting, ketika menggunakan pil ini sebagai kontrasepsi, Ibu harus rutin untuk meminumnya.
  3. Kondom

    Menggunakan kondom sebagai pencegah kehamilan relatif lebih aman. Kondom merupakan metode penghalang kehamilan yang efektivitasnya mencapai 98 persen. Ibu dapat menggunakan metode KB ini setelah melahirkan.

    Agar penggunaan kondom lebih maksimal, sebaiknya kondom dipakai sejak awal hingga akhir berhubungan. Pastikan juga kondom tidak pecah atau lepas ketika berhubungan seks ya, Bu.
  4. Implan

    Alternatif KB untuk ibu menyusui lain yang dapat mencegah kehamilan adalah implan. Penggunaan implan efektif untuk mencegah terjadinya pembuahan, namun Ibu hanya bisa mendapatkannya melalui resep dokter,

    Implan berbentuk seperti korek api. Nantinya dokter akan memasukkan implan pada bagian bawah kulit lengan atas. Efektivitas implan dapat mencegah kehamilan selama 4 tahun.

    Implan mengandung hormon progestin yang dapat mencegah ovarium melepas sel telur. Selain itu, hormon progestin juga dapat mengentalkan lendir serviks sehingga mencegah sperma mencapai sel telur.
  5. KB Alami

    KB alami disebut juga dengan KB kalender, yaitu metode pencegahan kehamilan tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Ibu perlu memperhatikan siklus menstruasi setiap bulannya, apakah termasuk siklus panjang atau pendek. Ibu juga perlu memperhatikan kapan masa subur terjadi yang ditandai dengan keluarnya lendir putih dari vagina.

    Dengan KB alami, Ibu dapat mencegah kehamilan dengan cara mengukur suhu tubuh. Suhu tubuh wanita akan turun sekitar -17,2 hingga -11,11 derajat Celsius sebelum ovarium melepaskan sel telur. Jika tidak ingin hamil, Ibu sebaiknya menghindari hubungan seksual pada masa ini.
  6. Sterilisasi

    Pilihan KB untuk ibu menyusui lain yang dapat Ibu coba adalah sterilisasi. Pada wanita, sterilisasi memiliki banyak nama seperti sterilisasi tuba dan ligasi tuba. Sifat dari sterilisasi ini adalah permanen, sehingga Ibu tidak akan hamil lagi.

    Biasanya sterilisasi dilakukan setelah persalinan baik normal maupun caesar dengan mempertimbangkan kondisi ibu. Resiko sterilisasi sama dengan operasi lainnya, yaitu kemungkinan untuk nyeri panggul dan perut.
  7. Suntik

    Cara mencegah kehamilan yang aman untuk ibu hamil juga dapat menggunakan suntik depo-provera. Suntik depo-provera mengandung hormon progestin yang dapat mencegah kehamilan dalam jangka panjang.

    Per satu suntikan dapat mencegah kehamilan selama tiga bulan. Namun suntikan ini harus dilakukan secara rutin agar dapat efektif dalam mencegah kehamilan. Jika tidak, Ibu justru berpeluang tinggi untuk mendapatkan kehamilan.

    Keakuratan kontrasepsi ini dalam mencegah kehamilan adalah sekitar 97 persen. Dan ibu yang disuntik setiap 12 minggu sekali memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibanding ibu yang tidak rutin melakukannya.

    Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat suntik depo-provera adalah sakit kepala serta penambahan berat badan yang signifikan. Namun beberapa ibu juga kehilangan kepadatan tulang setelah menggunakan alat kontrasepsi ini.
  8. Menyusui

    Ada cara lain yang sangat aman digunakan untuk mencegah kehamilan serta tidak menimbulkan efek samping apapun, yaitu menyusui. Menyusui secara alami dapat membuat ibu memiliki kemungkinan kecil untuk hamil lagi.

    Hal ini disebabkan oleh kadar prolaktin yang meningkat saat menyusui sehingga produksi hormon lain seperti gonatropin melambat. Akibatnya, tubuh ibu juga akan mengalami penurunan hormon estrogen sehingga tingkat kesuburan menurun. Ovulasi tidak akan terjadi ketika hormon estrogen tidak meningkat.

    Mencegah kehamilan dengan menyusui atau LAM adalah efek dari peningkatan kadar prolaktin. Ketika kadar prolaktin meningkat, produksi dan sekresi hormon lain dihambat. Hormon tersebut adalah gonatropin. Ketika kadar hormon tersebut berkurang, tubuh ibu juga akan mengurangi jumlah hormon estrogen.

Itulah beberapa macam KB alami untuk ibu menyusui yang dapat Ibu coba untuk mencegah kehamilan. Dengan menggunakan cara-cara diatas, maka jarak kehamilan dapat diatur sehingga Ibu dapat melakukan perencanaan dengan aman.