Waspadai Penyebab Kolik Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Ditulis oleh: Amicis

Waspadai Penyebab Kolik Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Umumnya, bayi menangis dikarenakan lapar, haus, kedinginan, kepanasan, dan rasa tidak nyaman. Dikarenakan bayi belum bisa mengolah kata dan berkomunikasi dengan Ibu, biasanya ia akan menangis untuk ‘berbicara’ dengan orang tuanya. Namun, jika tangis anak tak kunjung reda dalam waktu yang cukup lama, Ibu harus curiga dengan kondisi ini. Bisa jadi anak mengalami kolik. Untuk itu, para orang tua harus tahu cara mengatasi kolik pada bayi, sebab dibutuhkan kesabaran ekstra saat menenangkan anak yang mengalami kolik.

Baca juga:Kenali Ciri – Ciri Tangisan Manipulatif Pada Anak

Penyebab Kolik pada Bayi

Kolik rentan terjadi pada usia anak sekitar 6-8 minggu dan berhenti dengan sendirinya antara minggu ke 8 hingga minggu ke 14. Namun, kadang dapat terjadi pada usia 3 hingga 4 bulan pertama setelah lahir. Kondisi bayi terkena kolik adalah bayi akan menangis setidaknya 3 jam tanpa henti setiap hari, dan terjadi lebih dari 3 hari dalam 1 minggu. Tentunya, Ibu akan frustasi karena anak tidak berhenti menangis.

Kolik adalah kondisi ketika bayi menangis terus menerus tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini bukan termasuk penyakit dan tidak akan membahayakan bayi. Diperkirakan kolik pada bayi disebabkan karena mengalami rasa tidak nyaman pada perutnya. Pada bayi berusia 0-2 bulan, mencerna makanan merupakan hal yang sulit. Kondisi ini disebabkan oleh terlalu banyak gas dalam saluran cerna, lapar, atau terlalu kenyang juga mungkin menyebabkan kolik.

Kolik juga bisa terjadi jika bayi berada dalam lingkungan yang tidak nyaman untuknya, seperti ruangan yang terlalu dingin atau panas. Selain itu, bayi yang lahir prematur, atau sistem sarafnya yang belum berkembang dengan baik, juga diduga lebih berisiko mengalami kolik. Dokter biasanya hanya menyarankan agar bayi ditenangkan atau dibuat nyaman saat mengalami kolik.

Ciri-ciri Bayi Kolik

Gangguan pencernaan pada bayi terjadi karena masih menyesuaikan diri, ketidakmampuan untuk menenangkan diri, dan alergi terhadap susu. Ciri-ciri bayi mengidap kolik yaitu:

  1. Menangis Intens dan Terprediksi

    Ketika bayi mengalami kolik, seringnya akan menangis selama lebih dari 3 jam dalam sehari, biasanya pada sore hingga tengah malam, tanpa alasan yang jelas serta tidak bisa ditenangkan. Bayi yang mengidap kolik biasanya akan sering bersendawa.
  2. Wajah Memerah

    Biasanya saat menangis, bayi yang kolik diawali dengan suara rengekan lalu berujung terus menerus menangis sampai terdengar, seperti berteriak hingga wajahnya kerap kali memerah. Tak jarang, setelah menangis bayi terbatuk seperti kehausan dan tenggorokan kering karena menangis tanpa henti dalam waktu lebih dari 3 jam. Jika bayi sudah tidak mengalami kolik, rona wajahnya akan kembali seperti sedia kala.
  3. Perubahan Postur

    Selain menangis tanpa henti selama lebih dari 3 jam, ciri bayi kolik lainnya adalah perubahan postur. Biasanya, kaki bayi terangkat ke atas ke arah perut, otot perut yang mengencang serta kedua tangan terangkat dengan posisi mengepal.

Meskipun kondisi tersebut membuat Ibu sebagai orang tua waswas, nyatanya Ibu tidak perlu khawatir jika bayi mengalami kolik. Kondisi ini tidak berbahaya dan bukanlah merupakan suatu penyakit. Selain itu, terkadang tangisan yang mirip tangisan kolik, tapi disertai tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan perlu diwaspadai dan diperiksakan ke dokter. Berikut adalah tanda-tandanya:

  • Bayi telah berusia lebih dari 4 bulan
  • Suara tangis bayi bernada tinggi
  • Saat diangkat, tubuh bayi terkulai
  • Berat badan bayi tidak bertambah
  • Pola buang air kecil dan buang air besar bayi tidak normal
  • Bayi tidak nafsu makan
  • Beberapa bagian kulit bayi terlihat pucat atau membiru
  • Ubun-ubun bayi tampak menonjol
  • Bayi terlihat susah bernapas

Cara Mengatasi Kolik pada Bayi

Menangis adalah hal yang normal pada bayi karena merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan Ibu dan orang sekitarnya. Jika bayi menangis, itu tandanya membutuhkan sesuatu seperti lapar, rasa tidak nyaman, ataupun mengganti popok yang penuh. Menangis terus menerus dan tanpa penyebab yang jelas adalah tanda bahwa bayi mengalami kolik.

Cara mengatasi kolik pada bayi sebenarnya tidak perlu penanganan obat dari dokter karena akan hilang semakin bertambahnya usia anak. Namun, ada beberapa cara mengatasi kolik pada bayi yang bisa Ibu dan Ayah lakukan untuk meredakan tangisnya, yaitu:

  • Pijat perut bayi dengan lembut
  • Gendong selama dia menangis
  • Mandikan dengan air hangat
  • Gendong dalam gendongan kain atau selimut
  • Berikan dot jika dirasa perlu untuk membantu menenangkan bayi
  • Berikan senandung atau suara lembut seperti “sshh sshh…” pada bayi
  • Letakkan pada bouncer atau kursi goyang khusus bayi.

Selain cara di atas, cara mengatasi kolik pada bayi yang bisa Ibu lakukan adalah meminta probiotik yang aman untuk anak saat konsultasi ke dokter. Probiotik merupakan zat yang membantu menjaga keseimbangan alami bakteri “baik” pada saluran pencernaan untuk mengobati kolik. Kolik pada bayi bisa menyebabkan ketidakseimbangan bakteri. Salah satunya, Lactobacillus reuteri yang secara signifikan mengurangi gejala kondisi kolik.

Apabila Ibu masih aktif menyusui, dokter anak biasanya akan menyarankan Ibu untuk menghindari makanan yang kemungkinan menyebabkan alergi seperti keju atau yoghurt, kacang, gandum, kedelai dan ikan selama dua minggu untuk melihat perubahan pada gejala bayi.

Ibu juga dapat melakukan beberapa penanganan kolik pada bayi dengan mencoba jenis botol atau dot yang berbeda adalah cara untuk membantu meringankan gejalanya. Botol yang memiliki kantung yang dapat dilipat dapat mengurangi jumlah udara yang ditelan bayi.

Jangan lupa untuk menyusui bayi sebelum bayi lapar dan menangis, sebab saat bayi lapar dan menangis akan membuat banyak udara masuk melalui mulutnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kolik. Oleh karena itu, untuk mencegah kolik pada bayi, Ibu perlu menyusui bayi saat ia belum lapar.

Kolik dapat diredakan dengan cara pijat lho, Bu! Berikut cara pijat untuk bayi kolik:

  1. Tekan secara lembut satu tangan ke perut bayi. Sementara, tangan satu lagi mengelus lembut perut bayi.
  2. Tekuk lutut bayi ke arah perutnya dan putar perlahan searah jarum jam.
  3. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap di paha Ibu. Kemudian, gulingkan ke kanan dan ke kiri.

Baca juga:Kriteria Popok Bayi yang Nyaman

Nutrisi Tepat untuk Bayi Kolik

Untuk bayi yang mengonsumsi ASI, kolik dapat diatasi dengan mengatur pola makan Ibu, seperti mengurangi makanan yang banyak mengandung laktosa seperti sayuran kubis dan kembang kol, serta makanan laut terutama hewan bercangkang misalnya kerang dan kepiting, serta hindari minuman berkafein dan makanan pedas. Sedangkan pada bayi yang tidak mengonsumsi ASI, pemberian susu formula khusus yang telah dikurangi kadar kandungan laktosa sangat dianjurkan. Selain itu, pilih susu formula khusus yang memiliki kandungan asam lemak dan mampu mendukung pertumbuhan bakteri baik.