Tidak hanya pada masa kehamilan yang mempunyai pantangan, ternyata ada pula pantangan ibu menyusui yang harus diperhatikan. Hal ini perlu Ibu lakukan guna mencegah kemungkinan efek terhadap air susu ibu (ASI) yang diberikan terhadap bayi. Pantangan Ibu menyusui harus diperhatikan dan dipatuhi karena bisa menimbulkan risiko pada bayi jika diabaikan.
Sebagian minuman dan makanan, serta gaya hidup yang tidak sehat bisa memicu dampak negatif untuk kesehatan bayi.
Ibu menyusui tidak diperbolehkan merokok karena bisa menyebabkan bayi terpapar nikotin. Tidak hanya dari asap yang dikeluarkan, nikotin juga bisa masuk ke dalam kandungan ASI. Jika Ibu memiliki kebiasaan merokok namun belum bisa berkonsultasi, Ibu bisa konsultasi ke dokter untuk meminta bantuan terapi pengganti nikotin.
Walau kandungan nutrisi ikan tergolong tinggi, tetapi hampir semua ikan mengandung merkuri. Polutan ini amat berbahaya karena merupakan racun untuk saraf-saraf tubuh (neurotoksin). Ikan yang ada di rantai makanan atas di ekosistem laut dapat memangsa sesama hewan laut, termasuk ikan-ikan kecil yang mengandung merkuri. Jadi biasanya, mengandung merkuri lebih tinggi, seperti ikan makarel, ikan todak dan hiu. Untuk konsumsi ikan salmon, udang, tuna, atau jenis ikan lain yang tergolong rendah kandungan merkuri, sebaiknya Ibu konsumsi hanya sekitar 2 kali per minggu saja.
Sebagaimana ibu hamil yang berisiko mengonsumsi minuman beralkohol, alkohol juga menjadi pantangan ibu menyusui. Alkohol dapat masuk ke dalam ASI yang diberikan kepada bayi. Rasa dan aroma dari ASI akan berubah. Ini akan mempengaruhi pola konsumsi ASI oleh bayi dan juga mempengaruhi pola tidur bayi. Bir juga dapat mengurangi produksi ASI, karena bir bisa menghambat refleks untuk mengeluarkan ASI saat bayi menghisap puting. Maka dari itu, akan lebih aman jika Ibu menyusui benar-benar menghindari konsumsi minuman beralkohol.
Beberapa jenis buah dan sayur ternyata juga bisa memicu alergi hingga membuat bayi rewel. Seperti kacang, kedelai, telur, gandum, bawang, jagung dan kubis. Juga sayur-sayuran seperti timun, brokoli, lada, bawang putih, dan bumbu kayu manis. Apabila bayi menunjukkan gejala alergi seperti diare, eksim, gangguan pernapasan ataupun rewel, terdapat kemungkinan sebagai reaksi makanan yang dikonsumsi ibu menyusui.
Agar Ibu dapat mengetahui secara pasti, buatlah catatan harian minuman dan makanan. Bila bayi menunjukkan reaksi, hindari selama beberapa waktu. Namun, tak perlu merancang diet khusus. Yang terpenting, pilihlah makanan dan minuman yang bisa menyehatkan Ibu dan bayi. Ibu juga tidak perlu cemas, Ibu bisa mendapatkan nutrisi selama masa kehamilan dari PRENAGEN lactamom khusus untuk ibu menyusui yang diperkaya asam folat, zat besi, omega tiga, omega enam serta Inulin yang bisa meningkatkan kualitas ASI dan tentunya baik untuk perkembangan otaknya.
Kafein yang berlebihan, ternyata juga menjadi pantangan ibu menyusui. Kafein tak hanya berasal dari kopi, namun juga teh dan minuman kola. Sebagaimana kafein bagi ibu hamil, kafein yang diminum ibu menyusui akan masuk ke dalam ASI, sehingga ada kemungkinan besar bisa mempengaruhi kondisi bayi.
Pantangan ibu menyusui sebaiknya harus diperhatikan dengan cermat. Jika perlu, Ibu bisa konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.
Ibu juga harus memenuhi kebutuhan nutrisi penting selama masa menyusui. Temukan pilihan makanan yang mendukung kecerdasan dan pertumbuhan bayi dengan membaca panduan lengkapnya di sini: Makanan untuk Ibu Menyusui agar Bayi Cerdas dan Gemuk.