Penyakit yang Membuat Ibu Tidak Boleh Menyusui

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Penyakit yang Membuat Ibu Tidak Boleh Menyusui

Ada beberapa penyakit yang tidak memperbolehkan Ibu untuk menyusui, antara lain penyakit menular dan kanker payudara. Yuk, ketahui alasan di balik larangan ini untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan bayi.

Infeksi Menular

Ibu yang terinfeksi penyakit menular dapat menyebarkan virus kepada bayi saat menyusui. Jika memiliki penyakit yang dapat ditularkan melalui ASI, seperti HIV serta Hepatitis, sebaiknya tidak menyusui untuk mencegah risiko penularan. 

Saat seorang ibu terinfeksi penyakit menular seperti HIV, Hepatitis, atau Herpes, kegiatan pemberian ASI dapat menjadi potensi risiko serius bagi kesehatan anaknya. Sebab, sistem kekebalan tubuh bayi masih belum matang, sehingga ia masih mudah tertular penyakit-penyakit tersebut.

Tuberkulosis atau TBC

Tuberkulosis (TBC) merupakan suatu jenis bakteri, serta bakteri ini dapat menginfeksi paru-paru. Bakteri ini menyebar melalui pernapasan, seperti batuk atau bersin.

Walaupun bakteri ini tidak menular melalui ASI, Ibu penderita TBC aktif tetap tidak diperkenankan untuk menyusui secara langsung, sebab ditularkan pada bayinya melalui batuk, bersin, dan sentuhan. Meskipun demikian, Ibu masih bisa menyusui menggunakan ASI perahan, dengan syarat dirinya telah meminum obat TBC selama dua minggu. 

Berbeda halnya jika baik ibu serta bayinya sama-sama mengidap TBC, mereka dapat tetap bersama selama proses perawatan. Bayi boleh menyusui langsung tanpa harus diperah sebelumnya.

Kanker Payudara

Ketika seorang ibu menghadapi kanker payudara, kadang-kadang ia harus menjalani pengobatan, dan sayangnya pengobatan ini menyebabkan risiko pada bayinya jika ia tetap menyusui. Pengobatan ini dapat berupa radiasi ataupun obat kemoterapi, yang akan berisiko mengganggu kualitas serta keamanan air susu Ibu.

Sebab, pengobatan-pengobatan seperti ini akan membawa bahan-bahan kimiawi tertentu, serta bahan-bahan tersebut dapat tercampur dalam komposisi ASI. Selain itu, pengobatannya sendiri juga mampu mempengaruhi komposisi ASI, termasuk nutrisi yang dikandungnya. Maka, ketika bayi meminumnya, bahan-bahan kimiawi dari pengobatan tersebut akan mempengaruhi organ-organnya ataupun sistem kekebalan tubuhnya yang masih sedang berkembang. Akhirnya, tumbuh kembangnya pun akan ikut terpengaruh. 

HTLV

Infeksi HTLV adalah penyakit yang juga dapat ditularkan melalui ASI. HTLV merupakan singkatan dari Human T-cell Lymphotropic Virus. Virus ini dapat mempengaruhi sel T dalam sistem kekebalan tubuh. Terdapat dua varian utama dari virus HTLV, yakni HTLV-1 serta HTLV-2. HTLV-1 memiliki kemampuan untuk memicu kondisi seperti leukemia serta limfoma. Sedangkan virus HTLV-2 dapat berperan dalam menciptakan masalah pada organ otak dan paru-paru.

Menyusui dapat menyebarkan virus HTLV-1 atau HTLV-2 kepada bayi. Dalam beberapa kasus, infeksi HTLV dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada bayi, seperti masalah kekebalan tubuh serta gangguan neurologis. Oleh karena itu, bayi sebaiknya tidak mengonsumsi ASI langsung dari ibu penderita HTLV. 

Jadi, Bu, itulah penyakit yang dapat menghalangi Ibu untuk memberikan ASI kepada bayi. Namun, jika Ibu sedang sakit dan penyakit yang diderita ini tidak sampai membahayakan bayi melalui ASI, maka boleh saja ya menyusui seperti biasa.

Bagaimana jika Ibu sendiri sedang menyusui dan ternyata hamil lagi? Bolehkah tetap memberikan ASI selama masa kehamilan? Yuk, baca lebih lengkapnya di sini: Bolehkah Menyusui Saat Hamil? 

Referensi: 

  1. PubMed. Recommendations for breastfeeding during maternal infections. Diakses 10 Agustus 2023. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15583769/.
  2. HaiBunda. 5 Kondisi yang Membuat Ibu Sakit Dilarang Menyusui. Diakses 10 Agustus 2023. https://www.haibunda.com/menyusui/20191018164041-54-62608/5-kondisi-yang-membuat-ibu-sakit-dilarang-menyusui.
  3. AsianParent. Alasan Ibu Dilarang Menyusui. Diakses 10 Agustus 2023. https://id.theasianparent.com/alasan-ibu-dilarang-menyusui.


Sumber Gambar: https://rsud-soekarno.babelprov.go.id/content/ibu-positif-covid-19-tetap-bisa-menyusui