Mengetahui usia kehamilan bukan sekadar informasi angka, tetapi menjadi panduan penting untuk memahami perkembangan janin dan kebutuhan tubuh Ibu selama sembilan bulan ke depan. Setiap fase kehamilan membawa perubahan fisik dan emosional yang berbeda, dan pemahaman tentang usia kehamilan membantu Ibu mengikuti langkah demi langkahnya dengan lebih tenang dan terarah.
Perhitungan usia kehamilan juga menjadi dasar dalam menentukan jadwal pemeriksaan, waktu terbaik untuk melakukan USG, hingga persiapan menyambut persalinan. Baik menggunakan metode manual seperti HPHT, pemeriksaan USG, maupun kalkulator kehamilan digital, setiap cara punya kelebihan tersendiri. Memahami semua metode ini akan membantu Ibu membuat keputusan yang lebih bijak selama masa kehamilan berlangsung.
Metode HPHT adalah cara paling umum dan praktis untuk menghitung usia kehamilan. Ibu cukup mencatat tanggal hari pertama haid terakhir, lalu menghitung jumlah hari sejak tanggal tersebut hingga hari ini. Hasilnya kemudian dibagi 7 untuk mendapatkan usia kehamilan dalam minggu.
Selain itu, ada juga rumus Naegele yang digunakan untuk memperkirakan Hari Perkiraan Lahir (HPL). Rumusnya: tanggal HPHT + 7 hari, bulan dikurangi 3, dan tahun ditambah 1. Misalnya, jika HPHT Ibu adalah 1 Januari 2023, maka HPL diperkirakan pada 8 Oktober 2023.
Jika Ibu kurang yakin dengan catatan HPHT atau siklus haid tidak teratur, USG bisa menjadi cara yang sangat akurat untuk mengetahui usia kehamilan. Pemeriksaan USG pada trimester pertama, terutama sebelum usia kehamilan 13 minggu, dapat memberikan estimasi usia janin yang lebih presisi.
Melalui pengukuran panjang janin dan struktur lainnya, dokter dapat menentukan usia kehamilan dan perkembangan janin secara menyeluruh. USG juga membantu memastikan lokasi kehamilan berada di dalam rahim serta mendeteksi detak jantung janin.
Metode ini biasanya digunakan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Tinggi fundus diukur dari tulang kemaluan hingga bagian atas rahim menggunakan meteran. Ukuran dalam sentimeter tersebut umumnya sesuai dengan usia kehamilan dalam minggu.
Sebagai contoh, jika tinggi fundus 20 cm, maka usia kehamilan diperkirakan sekitar 20 minggu. Meski tidak seakurat USG, metode ini tetap berguna untuk pemantauan rutin, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap alat USG.
Gerakan janin atau quickening biasanya mulai terasa di usia kehamilan 16–20 minggu, terutama pada kehamilan pertama. Ibu yang pernah hamil sebelumnya bisa merasakannya lebih awal. Walaupun bukan metode pasti untuk menghitung usia kehamilan, quickening bisa menjadi sinyal alami bahwa kehamilan sudah memasuki trimester kedua.
Namun, karena sensitivitas setiap Ibu berbeda dan tidak semua janin aktif pada waktu yang sama, metode ini sebaiknya digunakan sebagai pelengkap saja, bukan acuan utama.
Mengetahui usia kehamilan dengan tepat memberikan banyak manfaat. Ibu bisa:
Selain itu, dokter juga membutuhkan data usia kehamilan yang akurat untuk mengambil keputusan penting dalam penanganan kehamilan risiko tinggi atau saat komplikasi terjadi.
Ibu bisa mulai dengan mencatat HPHT sejak awal dan menyimpan kalender haid secara digital atau manual. Selanjutnya, lakukan USG di trimester pertama untuk memastikan usia kehamilan dan posisi janin. Pemeriksaan TFU dapat dilakukan secara berkala sebagai pelengkap, dan pantau juga pergerakan janin setelah usia kehamilan memasuki minggu ke-16.
Kombinasi dari metode ini akan memberikan gambaran kehamilan yang lebih lengkap dan akurat.
Untuk perhitungan yang lebih praktis, Ibu bisa menggunakan kalkulator usia kehamilan digital. Cukup masukkan tanggal HPHT, dan hasil usia kehamilan akan muncul dalam hitungan detik. Baca juga artikel berikut untuk panduan lengkapnya: Mari Hitung Usia Calon Bayi dengan Kalkulator Usia Kehamilan
Mengetahui usia kehamilan bukan hanya soal angka, tapi tentang memahami fase-fase pertumbuhan janin dan menjaga kesehatan diri selama proses kehamilan. Melalui informasi yang tepat, Ibu dapat menjalani masa kehamilan dengan lebih percaya diri dan penuh kesiapan.