Jangan Keliru! Ini Bedanya Telat Haid dengan Tanda Kehamilan

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Jangan Keliru! Ini Bedanya Telat Haid dengan Tanda Kehamilan

Terlambat haid bisa jadi merupakan pertanda bahwa Ibu positif hamil, tetapi bisa juga tidak. Jika Ibu hanya terlambat haid dan tidak positif hamil, Ibu tidak akan mengalami pendarahan sedikitpun. Sedangkan saat positif hamil, biasanya akan muncul bercak darah (flek). Kondisi ini merupakan pendarahan implantasi yang terjadi 1-2 minggu setelah pembuahan. Nah, agar Ibu tidak salah mengenali kedua kondisi ini, baca perbedaan lainnya dalam artikel ini yuk. 

Penyebab Terlambat Haid

Kondisi terlambat haid memang tidak selalu menandakan kehamilan. Kenapa? Karena, bisa saja disebabkan oleh permasalahan ketidakteraturan siklus menstruasi yang cukup sering dialami oleh beberapa wanita. Hal itu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, Bu.

Ada 3 faktor utama yang dapat menyebabkan telat haid. Apa saja itu? 

1. Faktor Gaya Hidup

Permasalahan telat haid dapat disebabkan oleh gaya hidup kita yang buruk, lho. Salah satunya adalah malnutrisi karena kebiasaan mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kandungan gizi yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan gizi tubuh kita. 

Selain itu, kalau kamu terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan pola makan pun buruk, kedua hal itu bisa memicu telat haid, bahkan bisa juga sama sekali tidak haid.  

Tapi ternyata Bu, gaya hidup yang baik juga bisa mengakibatkan telat menstruasi jika perubahan gaya hidup yang lebih baik itu dilakukan secara tiba-tiba dan langsung intens, seperti berolahraga terlalu berat. 

2. Sedang Menyusui

Terlambatnya haid juga bisa disebabkan karena seorang wanita sedang menyusui, terlebih bila bayi sedang banyak-banyaknya mengkonsumsi ASI. 

3. Masalah Kesehatan

Faktor ketiga penyebab telat haid adalah masalah kesehatan atau kondisi medis tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), adanya gangguan tiroid, diabetes, hingga menopause dini. 

Bila masalah itu kamu alami maka dapat menyebabkan siklus haid nggak teratur dan terlambat datang bulan. Nah, apakah ada kebiasaan ataupun masalah kesehatan serta kondisi tertentu yang kamu alami? Bila iya, itu bisa dijadikan hal yang membedakan kondisi terlambat haid dengan keadaan hamil. Ibu bisa kenali ciri ciri ibu dalam keadaan hamil, dengan membaca artikel berikut: Ciri-ciri Hamil yang Wajib Diketahui

Perbedaan Telat Haid dan Hamil Dilihat dari Gejala Kehamilan

1. Macam-macam PMS saat telat haid, ada yang sampai parah

Sindrom pre menstruasi (PMS) adalah serangkaian gejala yang terjadi sebelum periode menstruasi. Gejala PMS bisa dimulai dalam dua minggu sebelum timbulnya perdarahan menstruasi.  

Sementara itu, ada beberapa orang yang mengalami gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD). PMDD adalah bentuk PMS parah yang terjadi pada sejumlah kecil perempuan. Mereka memiliki gejala fisik yang parah, misalnya sulit bergerak hingga pingsan. 

2. Perbandingan gejala telat haid dengan awal kehamilan yang mirip

Apakah hanya mengalami PMS atau benar-benar hamil? Ini adalah pertanyaan umum bagi banyak perempuan karena tanda-tanda dan gejala tertentu dari awal kehamilan mirip dengan PMS. 

Namun, kita dapat membedakannya dengan mudah kok. Berikut adalah telat haid dengan hamil yang mirip:

  • Kenaikan berat badan.
  • Payudara membesar, bengkak, dan menyakitkan, atau lembut.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Kram perut ringan.
  • Sakit punggung.
  • Perubahan suasana hati atau gejala emosional, misalnya sering menangis, cemas, insomnia atau gangguan tidur lainnya, mengidam makanan, gampang marah, lebih sensitif, dan merasa depresi.

3. Perbedaan telat haid dengan hamil yang berbeda cirinya 

Perbedaan telat haid dengan hamil yang berbeda juga bisa dikenali. Berikut adalah ciri-cirinya yang bisa kita bedakan sendiri, meskipun beberapanya tidak spesifik.Pendarahan menstruasi, berbeda dari yang dialami oleh beberapa perempuan di awal kehamilan. Pendarahan awal kehamilan jarang seberat atau panjang layaknya haid. Sebagian besar pendarahan pada kehamilan lebih ringan dengan warna kecoklatan. 

Bahkan pendarahan awal kehamilan biasanya hanya bercak saja. Pendarahan ini biasanya terjadi sekitar waktu periode menstruasi yang diharapkan. Sehingga mungkin membingungkan bagi beberapa perempuan untuk membedakannya. Agar lebih mudah  mengetahui perbedaannya, simak artikel berikut ini yuk Bu: Perbedaan Darah Haid dan Hamil yang Perlu Diketahui

Kram PMS biasanya lebih parah daripada kram yang dialami wanita di awal kehamilan. Sementara itu tanda lain seperti mual dan muntah biasanya hanya terjadi saat perempuan positif hamil.

Beberapa perempuan yang mengalami PMS mengidam makanan atau tidak suka makanan. Namun, gejala ini lebih sering terjadi pada perempuan hamil. 

Keputihan berwarna putih susu dan penggelapan puting (area areola) adalah tanda-tanda awal kehamilan yang tidak terjadi pada perempuan yang mengalami PMS. Lalu, gejala PMS lainnya yang  tidak terjadi pada awal kehamilan meliputi jerawat hormon, nyeri sendi. Nah untuk mengetahui perbedaan keputihan saat hamil dan haid, baca artikel berikut ya Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil

Untuk sebagian besar perempuan, gejala PMS dapat diprediksi. Namun, untuk perempuan lainnya bisa terjadi secara berkala terkait dengan waktu siklus menstruasi. 

4. Terasa seperti menstruasi tapi ternyata hamil, apakah bisa?

Bisakah kita hamil tapi mengalami menstruasi? Perempuan hamil tidak akan mengeluarkan darah menstruasi. Sebab, menstruasi adalah peluruhan lapisan rahim untuk persiapan siklus menstruasi baru. Hal ini tidak terjadi pada kehamilan. 

Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya, banyak perempuan yang memiliki perdarahan selama minggu-minggu awal kehamilan misalnya pendarahan implantasi. Perdarahan jenis ini sering keliru dan dikira menstruasi. 

Bedanya, biasanya hanya berupa flek dan perdarahannya lebih ringan. Tes kehamilan adalah cara terbaik dan satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah kita hamil atau tidak.  Untuk mengeceknya, ada beberapa jenis tes yang bisa Ibu lakukan . Simak selengkapnya disini yuk: Jenis Tes kehamilan

Mitos dan Fakta: Hamil dan Menstruasi

Banyak pertanyaan muncul seputar kemungkinan menstruasi selama kehamilan, yang sering kali bercampur antara fakta dan mitos. Penting untuk memahami bahwa wanita hamil tidak akan mengalami menstruasi dalam arti sebenarnya. Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan rahim yang terjadi jika tidak ada kehamilan. Namun, wanita hamil dapat mengalami pendarahan yang bisa keliru dianggap sebagai menstruasi.

Fakta: Pendarahan yang terjadi selama kehamilan, seperti pendarahan implantasi, mungkin serupa dengan menstruasi ringan tapi memiliki karakteristik berbeda. Pendarahan ini biasanya lebih singkat dan tidak seintens menstruasi biasa.

Mitos: Banyak yang beranggapan bahwa jika seorang wanita mengalami pendarahan, itu berarti ia tidak hamil. Ini tidak selalu benar, karena beberapa wanita mengalami pendarahan implantasi atau pendarahan karena alasan lain selama kehamilan.

Fakta: Setiap pendarahan selama kehamilan harus diperhatikan. Meskipun pendarahan ringan bisa normal, pendarahan yang berat bisa menjadi tanda masalah serius, seperti kehamilan ektopik atau masalah plasenta, yang memerlukan penanganan medis segera.

Mitos: Menstruasi yang terjadi saat hamil dapat menjadi tanda kehamilan yang sehat. Ini salah. Menstruasi sejati, yang melibatkan peluruhan lapisan rahim, tidak terjadi selama kehamilan dan setiap pendarahan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.

Berapa Lama Telat Haid Dinyatakan Hamil?

Telat haid merupakan tanda umum kehamilan bagi sebagian wanita, namun tidak ada waktu yang pasti atau jumlah hari yang dapat menentukan secara spesifik bahwa seseorang pasti hamil hanya karena telat haid selama periode tertentu.

Jadi misalnya Ibu terlambat haid selama 3 hingga 5 hari, hal tersebut belum dapat dinyatakan hamil. Perlu diingat bahwa siklus haid yang normal terjadi dalam periode 24 hingga 38 hari sekali. Selama Ibu masih dalam rentang periode tersebut, sedikit keterlambatan masih dapat dikatakan normal.

Telat haid dalam beberapa hari bagi wanita dengan siklus haid tidak teratur bisa dianggap sebagai keterlambatan yang relatif umum dan bisa terjadi karena berbagai faktor lain seperti stres, perubahan pola makan, perubahan berat badan, aktivitas fisik yang intens, penyakit, perubahan hormonal, atau perubahan lingkungan yang memengaruhi memengaruhi siklus menstruasi.  

Dalam banyak kasus, gejala kehamilan dapat terdeteksi setelah telat haid lebih dari 1-2 minggu. Telat haid selama lebih dari seminggu adalah momen yang umumnya disarankan untuk melakukan tes kehamilan. Meskipun demikian, setiap wanita berbeda dan reaksi tubuh terhadap kehamilan dapat bervariasi, sehingga penting untuk mengikuti siklus haid Ibu dan mengidentifikasi perubahan siklus yang tidak biasa.

Jika Ibu memiliki keraguan atau gejala kehamilan setelah telat haid beberapa hari, sebaiknya segera lakukan tes kehamilan untuk mendapatkan jawaban yang lebih pasti. Jika tes menunjukkan hasil positif, segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk memulai perawatan kehamilan yang tepat.

Cara Memastikan Perbedaan Telat Haid dan Hamil Secara Akurat

Ada 2 cara yang bisa Ibu lakukan untuk memastikan kehamilan atau telat haid.

1. Menggunakan Test Pack

Hal pertama yang Ibu rasakan ketika telat haid adalah ragu-ragu apakah ini pertanda hamil atau bukan. Langkah awal untuk memastikannya adalah menggunakan test pack.

Perlu dicatat, untuk mendapatkan hasil test pack yang akurat lakukanlah pengetesan setidaknya 7-10 hari setelah telat haid agar kadar hormon HCG dalam air seni bisa terdeteksi. Terlalu cepat melakukan test pack kemungkinan hasilnya akan negatif, meski faktanya Ibu positif hamil. Untuk menghindari hal seperti ini, ada beberapa tips yang Ibu bisa lakukan. Yuk kenali apa penyebab test pack negatif tapi hamil dan solusinya.

2. USG

Cara selanjutnya untuk memastikan hamil atau tidak adalah dengan melakukan USG. Ini merupakan cara yang paling tepat karena kondisi Ibu hamil bisa dilihat secara menyeluruh, mulai dari:

  • Gambaran kantung kehamilan.
  • Kondisi bakal janin.
  • Menentukan usia kehamilan secara akurat.
  • Melihat detak jantung janin.
  • Pemeriksaan apakah hamil anak kembar atau tidak.
  • Identifikasi terjadinya pendarahan dalam rahim.

Selain mendapatkan pengecekan kondisi kehamilan, Ibu juga bisa melakukan konsultasi untuk memastikan perkembangan janin.

Itulah tadi perbedaan telat haid dengan hamil yang bisa mirip dengan gejala PMS. Semoga dengan informasi ini kita bisa lebih tahu perbedaan keduanya ya, Bu. Selanjutnya, simak tanda awal kehamilan yang mungkin akan Ibu alami berikut ini: Tanda Awal Kehamilan yang Wajib Ibu Tahu