Tak Ingin Buah Hati Lahir Prematur? Berikut Cara Mencegahnya

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Tak Ingin Buah Hati Lahir Prematur? Berikut Cara Mencegahnya

Tidak mudah bagi tim kesehatan kepercayaan Ibu untuk mengetahui mengapa Buah Hati terlahir prematur. Tetapi ada beberapa langkah yang dapat Ibu lakukan untuk mengurangi risiko kelahiran prematur. Untuk meminimalisir peluang kelahiran prematur, Berikut cara mencegah Buah Hati lahir prematur yang harus Ibu tahu. Baca selengkapnya yuk.

Menjalani Pola Hidup Sehat

1. Menjaga Berat Badan

Selain mengonsumsi makanan yang bergizi dan bernutrisi seperti PROTEIN, karbohidrat, omega-3, vitamin dan lainnya, Ibu juga harus menjaga berat badan selama masa kehamilan. Ibu yang kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan perlu waspada, karena memiliki peluang lebih tinggi untuk melahirkan secara prematur. Ibu dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mencapai berat badan yang sehat. Ibu tidak perlu khawatir, bahkan perubahan kecil pada berat badan Ibu dapat menurunkan peluang Ibu melahirkan secara prematur.

Kebanyakan Ibu hamil mengalami kenaikan berat badan antara 10 kg sampai 12,5 kg selama kehamilan. Kenaikan berat badan yang sehat selama kehamilan tergantung pada berat badan Ibu sebelum hamil. American College of Obstetricians and Gynecologists menyarankan kenaikan berat badan sebagai berikut:

BMI

Anjuran Kenaikan Berat Badan

Kekurangan berat badan (BMI di bawah 18,5)

Kenaikan 13 kg - 18 kg selama kehamilan

BMI normal 18,5 - 24,9

Kenaikan 11 kg - 16 kg selama kehamilan

Kelebihan berat badan (BMI 25 - 29,9)

Kenaikan 7 kg - 11 kg selama kehamilan

Obesitas (BMI 30 atau lebih)

Kenaikan 5 kg - 9 kg selama kehamilan

2. Aktif Beraktivitas

Beraktivitas secara aktif selama kehamilan dapat mengurangi risiko kondisi seperti diabetes dan pre-eklampsia, yang memicu kelahiran prematur. Kecuali Ibu disarankan dokter untuk istirahat dan tidak beraktivitas selama kehamilan karena masalah kesehatan tertentu, Ibu dapat tetap aktif setiap hari, termasuk berjalan kaki. Jika Ibu terbiasa berjalan kaki sebelum hamil, Ibu tetap dapat melakukan aktivitas tersebut. Namun, Ibu tidak boleh tiba-tiba melakukan olahraga berat jika tidak terbiasa. 

Beberapa contoh olahraga yang dapat Ibu coba selama kehamilan adalah berjalan kaki, berenang, yoga, atau pilates. Namun hal yang perlu Ibu perhatikan ketika melakukan olahraga selama kehamilan adalah untuk selalu melakukan pemanasan dan pendinginan. Ibu juga harus membatasi waktu olahraga maksimal selama 30 menit. Tetapi jika perut sudah semakin membesar, Ibu dianjurkan melakukan olahraga rutin 10 menit saja. Segera hentikan olahraga jika Ibu mulai merasa pusing, pandangan kabur, dan sesak napas. 

Beraktivitas selama hamil dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya:

  • Membuat perasaan lebih baik dan meningkatkan energi.
  • Membantu Ibu tidur lebih nyenyak.
  • Mengurangi rasa sakit dan nyeri.
  • Memudahkan proses persalinan.
  • Membantu mengurangi risiko kehamilan, termasuk permasalahan sembelit.
  • Membantu Ibu dalam mengontrol kenaikan berat badan selama kehamilan.

Rutin Memeriksakan Kandungan

pemeriksaan kandungan rutin

  • Kontrol Kehamilan

Lakukan kontrol kehamilan secara teratur selama kehamilan, sehingga Ibu dapat mengetahui perkembangan janin, dan dokter dapat memberikan saran terkait kelahiran.

  • Suntik progesteron

Menurut Departemen Kesehatan Negeri Mississippi (Mississippi State Department of Health) yang juga dikonfirmasi oleh penelitian dari Obstetrics & Gynecology, jika Ibu memiliki riwayat melahirkan lebih awal karena persalinan prematur atau karena ketuban pecah, Ibu dapat mengkonsultasikan dengan dokter terkait penggunaan suntikan 17P yang berisi progesteron pada kehamilan berikutnya. Progesteron adalah hormon alami tubuh yang penting untuk kehamilan. Bagi Ibu yang memiliki riwayat kelahiran prematur, bentuk khusus progesteron yang disebut 17P dapat menurunkan risiko kelahiran prematur.

Ibu hamil yang dapat diberikan suntikan 17P adalah Ibu yang melahirkan satu bayi prematur (bukan kembar atau lebih) karena persalinan prematur atau karena air ketuban yang pecah lebih awal. Suntikan 17P aman untuk Ibu dan janin. Selain itu, suntikan 17P dapat mengurangi risiko terjadinya kelahiran prematur sebanyak 30%.

Menjaga Jarak Kandungan dengan Kandungan Sebelumnya

keluarga dengan jarak usia anak yang ideal

  • Merencanakan kehamilan

Rencanakan kehamilan Ibu, dan beri jarak setidaknya 18 bulan sejak kelahiran pertama. Menunggu 18 bulan sebelum Ibu kembali hamil dapat memberi waktu bagi tubuh Ibu untuk pulih dan mengurangi kemungkinan melahirkan prematur. Perencanaan kehamilan memastikan bahwa Ibu, keluarga, dan tubuh Ibu siap untuk menyambut Buah Hati.

  • Menggunakan kontrasepsi

Gunakan kontrasepsi yang efektif sesegera mungkin setelah Ibu melahirkan. Cara terbaik untuk memastikan jarak minimal 18 bulan antara kehamilan adalah dengan menggunakan metode kontrasepsi yang paling efektif, yaitu dengan menggunakan IUD atau implan. Konsultasikanlahh dengan dokter kandungan Ibu tentang jenis kontrasepsi apa yang terbaik untuk digunakan.

Punya Masalah Kesehatan? Lakukan Medical Checkup Secara Rutin Ya

medical check up untuk ibu hamil

  • Melakukan kontrol terhadap penyakit kronis

Apabila Ibu memiliki penyakit kronis (seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit autoimun), mintalah saran dari penyedia layanan kesehatan untuk memastikan penyakit dapat dikontrol dengan baik sebelum kehamilan. Mengontrol penyakit kronis sebelum kehamilan dapat memastikan Ibu tetap sehat selama hamil dan mengurangi peluang terjadinya kelahiran prematur.

  • Riwayat Terapi Infertilitas

Apabila Ibu pernah menjalani perawatan infertilitas, Ibu bisa berdiskusi dengan penyedia layanan kesehatan untuk menurunkan risiko terjadinya kelahiran kembar. Hal ini disebabkan terapi infertilitas dapat meningkatkan peluang terjadinya kelahiran kembar yang menyebabkan risiko kelahiran prematur.

Waspada Infeksi yang Ibu Alami

Beberapa infeksi sebelum dan selama kehamilan dapat berpengaruh pada Ibu dan Buah Hati yang sedang berkembang. Infeksi dapat menyebabkan penyakit serius, cacat lahir, dan cacat seumur hidup, seperti gangguan pendengaran atau masalah belajar. Berikut beberapa infeksi yang berbahaya bagi Ibu dan Buah Hati:

  • Virus Zika

Hindari perjalanan ke daerah yang rawan virus Zika. Menurut WHO, Indonesia termasuk dalam Kategori 2 penularan virus Zika, yaitu wilayah dengan bukti sirkulasi virus sebelum tahun 2015 atau tidak lagi ditemukan transmisi yang berkelanjutan, baik yang baru maupun berulang. Namun menurut Kementerian Kesehatan, Indonesia masih perlu tetap waspada terhadap penyebaran virus Zika, terutama pada Ibu hamil. 

Menurut WHO, beberapa daerah Kategori 1, yaitu area dengan transmisi baru atau transmisi ulang yang sedang berlangsung, diantaranya: Maldives, USA, Angola, Colombia, dan sebagainya.

Virus Zika dapat ditularkan dari Ibu hamil ke Buah Hati selama kehamilan atau sekitar waktu kelahiran. Infeksi virus Zika selama kehamilan dapat menyebabkan mikrosefali (cacat lahir di mana kepala dan otak Buah Hati lebih kecil dari ukuran normal), dan cacat otak parah lainnya.

  • Cytomegalovirus (CMV)

Cytomegalovirus (CMV) dapat menyebabkan masalah bagi Buah Hati, termasuk mikrosefali dan gangguan pendengaran. Ibu yang terinfeksi CMV dapat menularkan virus ke Buah Hati yang sedang berkembang selama kehamilan. Ibu dapat mengurangi risiko terkena CMV dengan mengurangi kontak dengan air liur dan urin anak kecil sekitar.

  • Lakukan tes penyakit menular seksual (PMS), seperti HIV dan hepatitis B

Terkadang, Ibu yang terinfeksi HIV, hepatitis B, atau PMS tidak merasakan gejala yang timbul. Melalui tes di laboratorium, Ibu dapat memastikan bahwa Ibu bebas dari penyakit tersebut.

Mengkonsumsi Asam Folat

  • Jumlah Dosis Asam Folat yang Ibu Perlukan

Para ahli merekomendasikan Ibu hamil untuk mengonsumsi asam folat. Konsumsi asam folat dengan dosis rekomendasi 400 mcg setiap harinya dapat mencegah terjadinya cacat lahir dan menurunkan kemungkinan kelahiran prematur. Ibu bisamendapatkan sumber asam folat dari suplemen yang direkomendasikan dokter atau melalui susu PRENAGEN yang diperkaya dengan asam folat. Selain mengandung asam folat, susu PRENAGEN juga mengandung PROTEIN yang berperan untuk mencegah Buah Hati lahir prematur. Cari tahu lebih banyak tentang susu PRENAGEN, yuk.

  • Kapan Ibu mengkonsumsi Asam Folat?

Cacat lahir terjadi dalam 3-4 minggu pertama kehamilan. Jadi, penting untuk mengkonsumsi folat selama tahap awal kehamilan, ketika otak dan sumsum tulang belakang Buah Hati sedang berkembang. CDC merekomendasikan agar Ibu mulai mengkonsumsi asam folat setiap hari selama kehamilan, untuk meminimalisir terjadinya kecacatan lahir pada Buah Hati.

Itulah beberapa cara mencegah Buah Hati lahir prematur. Dari keenam cara tersebut, cara mana yang sudah Ibu coba? Sharing yuk