Cara Mencegah Bayi Kedua Lahir Prematur

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Mencegah Bayi Kedua Lahir Prematur

Pernah melahirkan prematur dan kini berusaha hamil lagi tentu dapat membuat Ibu resah, bukan? Sebetulnya, ada beberapa cara mencegah bayi agar tidak lahir prematur, antara lain dengan mengatur asupan nutrisi Ibu dan juga mengatur jarak aman hamil lagi setelah terakhir kali melahirkan, yaitu 3 tahun. 

Nah, bagaimana cara-cara ini dapat membuat Ibu bersalin lagi pada usia yang lebih matang? Mari simak penjelasannya di sini ya, Bu.

Mengatur Jarak Aman untuk Hamil Lagi

Salah satu alasan mengapa Ibu dapat melahirkan prematur adalah rangsangan oksitosin yang terjadi cukup sering pada Ibu, dan paling mungkin terjadi melalui proses menyusui.

Dilansir dari jurnal di National Library of Medicine, proses menyusui dapat merangsang peningkatan suatu hormon pada Ibu yang bernama oksitosin. Ini merupakan situasi yang normal. Namun, jika peningkatan oksitosin ini terjadi ketika Ibu sedang hamil, maka Ibu akan mudah untuk bersalin secara spontan.

Inilah sebabnya Ibu perlu menunda hamil lagi selama anak Ibu masih menyusu. Karena anak Ibu sebaiknya masih mengonsumsi ASI hingga usia 3 tahun, maka Ibu perlu mengatur jarak untuk hamil lagi, minimal selama 3 tahun ya, Bu.  

Menjaga Asupan Nutrisi

Cara lainnya untuk mencegah bayi lahir prematur adalah menjaga agar nutrisi Ibu tetap cukup bahkan sejak hamil. Nutrisi yang diutamakan untuk mencegah persalinan prematur ini berupa zat besi, sebab zat besi memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan rahim agar tidak sampai melahirkan sebelum waktu idealnya.

Ibu perlu menjaga tubuh Ibu agar tidak sampai kekurangan zat besi baik sebelum kehamilan terjadi. Cukupnya zat besi sejak sebelum hamil ini ini akan membantu Ibu untuk tetap sehat ketika Ibu telah mengandung kembali. 

Dengan cukupnya zat besi dalam tubuh Ibu selama hamil, maka zat besi akan mampu membawa oksigen menuju rahim dengan cukup. Dampak positifnya, rahim akan dapat menjalankan fungsinya untuk memelihara bayi hingga kehamilannya matang.

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik Ibu yang rutin sejak sebelum hamil dapat mencegah bayi lahir prematur, melalui berbagai aspek. 

Pertama, olahraga yang rutin akan membuat tubuh terbiasa mengalirkan darah lebih banyak ke rahim, sehingga ketika hamil nanti, rahim Ibu akan selalu mendapatkan cukup nutrisi dari darah Ibu dan tidak akan berkontraksi prematur.

Kedua, tubuh Ibu yang selalu beraktivitas juga mencegah Ibu dari obesitas, di mana jaringan lemak tumbuh secara berlebihan dalam tubuh. Obesitas memang mampu menyebabkan Ibu bersalin prematur karena jaringan lemak ini menyebabkan peradangan yang akan mengganggu rahim, sehingga rahim bereaksi dengan berkontraksi sebelum waktunya.

Berkonsultasi dengan Dokter

Sebagian ibu yang pernah melahirkan prematur, mungkin saja akan melahirkan sebelum waktunya lagi pada kehamilan berikutnya, bahkan meskipun mereka tidak kekurangan nutrisi dan berat badan mereka normal selama hamil. Penyebabnya, karena memang leher rahim mereka yang tidak cukup kuat untuk menahan kekuatan rahim, atau karena sistem kekebalan tubuhnya yang secara genetik cenderung tidak cukup kuat untuk mempertahankan kehamilan hingga matang.

Jika Ibu memang pernah melahirkan prematur, Ibu dapat berkonsultasi dengan dokter ketika hendak merencanakan kehamilan lagi. Konsultasi ini ditujukan untuk memeriksa rahim Ibu maupun sistem kekebalan tubuh Ibu agar kehamilan berikutnya dapat berlangsung dengan lebih lancar. Konsultasi ini akan terus berlanjut hingga kehamilan betul-betul terjadi lagi, dan umumnya dokter akan berupaya memberikan obat tertentu untuk mempertahankan kekuatan rahim Ibu, sehingga mencegah Ibu dari melahirkan prematur lagi.

Jadi, mencegah bayi lahir prematur bukanlah dilakukan sejak Ibu hamil, tetapi juga perlu dilakukan bahkan sejak Ibu masih merencanakan kehamilan tersebut. Dengan menjaga tubuh Ibu, terutama mengatur nutrisi, tentu membuat Ibu lebih bugar dan kuat, sehingga kehamilan yang berikutnya akan lebih berhasil untuk menghasilkan bayi yang lahir dalam usia matang.

Nah, agar Ibu selalu mengalami kecukupan dalam nutrisi (terutama zat besi), akan sangat baik sekali jika Ibu selalu mengonsumsi susu yang dirancang untuk program kehamilan. Ingin tahu seperti apa susunya? Yuk, simak di sini: Manfaat Susu Program Hamil untuk Meningkatkan Kesuburan

Sumber:

  • National Library of Medicine. Maternal plasma levels of oxytocin during breastfeeding, a systematic review. Diakses tanggal 29 April 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7406087.