Mencegah Stunting Sejak Kehamilan Hingga Awal Kehidupan Anak

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Mencegah Stunting Sejak Kehamilan Hingga Awal Kehidupan Anak

Stunting bukan hanya soal panjang badan anak yang kurang, tetapi merupakan gangguan pertumbuhan kronis yang bisa menghambat perkembangan fisik dan fungsi kognitifnya. Ketika ia mengalami stunting, pertumbuhannya tidak hanya terhambat secara fisik tetapi juga secara mental. 

Panjang badan yang jauh di bawah rata-rata seringkali dibarengi dengan keterlambatan perkembangan otak. Situasi ini berdampak pada kemampuannya dalam menyerap informasi baru dan beradaptasi di lingkungan sosial. Sistem kekebalan tubuh juga cenderung melemah, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit dan membatasi aktivitas fisiknya karena kurangnya energi dan kekuatan.

Pencegahannya dimulai sejak dalam kandungan, bahkan sejak sebelum masa kehamilan. Dengan memastikan nutrisi yang memadai dan perhatian pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, Ibu punya peran besar dalam membantu anak terhindar dari stunting. Artikel ini membahas cara mencegah stunting dari awal kehamilan hingga usia 2 tahun.

Pencegahan Stunting Sejak Masa Kehamilan

Masa kehamilan merupakan titik awal yang sangat menentukan dalam upaya mencegah stunting. Pada tahap ini, janin berada dalam fase pembentukan organ-organ vital yang kelak akan menunjang tumbuh kembangnya. Kekurangan nutrisi dalam periode ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang sulit diperbaiki setelah ia lahir. 

Oleh karena itu, penting bagi Ibu hamil untuk memastikan bahwa asupan nutrisi hariannya mencakup berbagai unsur nutrisi esensial. Asupan yang diperlukan antara lain PROTEIN hewani berkualitas tinggi, lemak sehat, zat besi, yodium, asam folat, vitamin A dan D, serta omega-3, khususnya DHA. Seluruh nutrisi ini harus mendukung pembentukan sel otak, sistem saraf, tulang, serta kekebalan tubuh janin.

Konsumsi susu Ibu hamil dapat menjadi salah satu solusi praktis untuk menutup celah nutrisi yang tidak selalu dapat dipenuhi melalui pola makan harian. Produk susu yang diformulasikan bagi Ibu akan mengandung semua zat tadi. Dengan demikian, susu ini tidak hanya akan membantu pertumbuhan tulang janin, tetapi juga mendukung kekuatan plasenta dan sirkulasi oksigen ke janin. 

Pencegahan stunting sejak masa kehamilan juga memerlukan pemantauan kesehatan ibu secara konsisten. Pemeriksaan Ibu secara rutin bukan hanya bertujuan memantau detak jantung janin atau posisi plasenta. Tetapi, pemeriksaan ini juga mencakup pengukuran berat badan ibu, tinggi badan, serta lingkar lengan atas (LiLA) untuk mendeteksi risiko kekurangan energi kronis (KEK). 

KEK adalah kondisi serius yang secara langsung berkaitan dengan pertumbuhan janin yang terhambat. Bila tidak segera ditangani, janin bisa lahir dengan berat badan rendah, proporsi tubuh tidak ideal, dan organ-organ yang belum matang. Dengan demikian, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin menjadi salah satu langkah penting untuk mencegah stunting sejak fase dalam rahim.

Pemeriksaan USG secara berkala pun sangat krusial dalam menilai apakah perkembangan janin sesuai usia kehamilan. Melalui pemantauan ukuran kepala, panjang paha, dan volume cairan ketuban, dokter dapat mengidentifikasi kemungkinan pertumbuhan janin yang lambat. Data ini menjadi acuan penting untuk menentukan apakah intervensi nutrisi tambahan atau penanganan medis diperlukan. 

Di samping itu, USG juga dapat mendeteksi gangguan plasenta yang mungkin menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin. Gangguan seperti ini kerap menjadi akar dari pertumbuhan terhambat sejak dalam kandungan.

Penting juga untuk tidak mengabaikan kesehatan mental ibu selama kehamilan. Stres yang tidak tertangani selama berbulan-bulan akan dapat memicu pelepasan hormon kortisol secara berlebihan. Pada gilirannya, hormon ini akan mempengaruhi aliran darah ke janin dan menurunkan kualitas tidur serta nafsu makan ibu. Ketidakseimbangan ini bisa mengganggu penyerapan nutrisi dan akhirnya berdampak pada pertumbuhan janin. 

Oleh karena itu, dukungan emosional dari Ayah, keluarga, serta lingkungan sekitar sangat berperan dalam menciptakan kehamilan yang sehat. Lingkungan yang tenang, rutinitas istirahat yang cukup, dan kegiatan sederhana seperti jalan pagi dapat membantu menjaga kesehatan mental ibu tetap stabil sepanjang kehamilan.

Peran Penting ASI dan MPASI

Setelah bayi lahir, asupan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama menjadi pondasi penting untuk tumbuh kembang yang optimal. ASI menyediakan zat nutrisi lengkap yang tidak hanya mendukung pertumbuhan fisik, tetapi juga sistem kekebalan dan perkembangan otak. 

Saat bayi mulai dikenalkan pada makanan padat, MPASI harus mengandung cukup energi dan PROTEIN serta dilengkapi zat besi yang memadai agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi. Pengenalan MPASI juga sebaiknya dilakukan secara bertahap, mengikuti kesiapan fisik dan pencernaan bayi.

Pentingnya Pemantauan dan Stimulasi

Mencegah stunting tidak hanya melalui pemberian makanan, tetapi juga lewat pemantauan tumbuh kembang secara rutin. Ibu bisa mengamati perubahan fisik dan perkembangan perilaku bayi sejak dini. Selain itu, membangun interaksi yang hangat seperti mengajak bicara atau bermain aktif dapat menjadi bentuk perhatian yang memperkuat stimulasi kognitif dan emosionalnya. Bayi yang tumbuh di lingkungan yang responsif memiliki kemungkinan lebih besar untuk berkembang.

Peran Ibu sangat besar dalam memastikan bayi tumbuh sehat dan terhindar dari stunting. Ketika Ibu memberi perhatian sejak masa kehamilan dengan memastikan asupan nutrisi dan menjalani pemeriksaan rutin, risiko stunting akan dapat dikurangi. Bahkan risiko ini akan semakin rendah ditekan dengan memberikan pola asuh yang memperhatikan interaksi dan stimulasi.

Melalui langkah yang tepat sejak awal, Ibu bisa memastikan bayi tumbuh kuat, aktif, dan cerdas. Dukungan nutrisi bagi Ibu juga akan ikut memperkuat fondasi pertumbuhan bayi. Simak referensi untuk memperoleh nutrisi tambahan selama kehamilan di sini: 2 Susu Ibu Hamil yang Bagus untuk Perkembangan Buah Hati

Referensi:

  • Universitas Indonesia. Preventing Stunting Since Pregnancy, UI Creates SI CENTIL RISTI Application for High Risk Pregnant Mothers. Diakses 21 Desember 2023. https://www.ui.ac.id/en/preventing-stunting-since-pregnancy-ui-creates-si-centil-risti-application-for-high-risk-pregnant-mothers/.
  • WHO. Stunting in a nutshell. Diakses 21 Desember 2023. https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell.