Cara Menghitung Usia Kehamilan

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Menghitung Usia Kehamilan

Ada beberapa metode yang bisa Ibu gunakan untuk menghitung usia kehamilan, dua diantaranya yaitu menggunakan metode puncak rahim dan siklus menstruasi. Manfaat dari mengetahui usia kehamilan antara lain adalah membantu memperkirakan usia kehamilan ideal untuk melahirkan, terutama jika Ibu merencanakan untuk melakukan persalinan dengan operasi caesar karena alasan tertentu.

Metode Puncak Rahim 

Cara hitung usia kehamilan dengan metode puncak rahim juga cukup mudah, yaitu hanya dengan meraba rahim yang menonjol di dinding perut Ibu. Metode menghitung usia kehamilan dengan cara yang satu ini juga bisa membuat Ibumerasakan apa saja yang dilakukan oleh bayi Ibu selama berada dalam rahim. Terkadang Ibu juga akan bisa merasakan gerakan janin dalam rahim.

Untuk bisa menentukan usia kehamilan dengan metode ini, Ibu bisa memulainya dari tulang kemaluan sampai dengan puncak rahim yang dimilikinya. Contohnya, jika jarak antara tulang kemaluan dan puncak rahim adalah 18 cm, itu tandanya kehamilan Ibu sudah berusia 18 minggu.

Penghitungan ini bisa Ibu lakukan dengan menggunakan jari tangan. Setiap kenaikan tiga jari tangan dari puncak rahim tersebut akan menandakan bahwa pertambahan usia bayi yang dikandung adalah tiga minggu. Jika puncak rahim sudah mencapai diatas pusar, itu berarti kandungan Ibu sudah masuk dalam usia 4 minggu.

Metode Siklus Menstruasi

Metode perhitungan kehamilan dengan cara ini cukup populer dilakukan oleh para ibu, karena caranya yang terbilang cukup sederhana. Sebenarnya ada juga metode penghitungan usia kehamilan lainnya yang bisa dibilang lebih akurat, yaitu dengan menghitung siklus menstruasi Ibu.

Cara ini bisa digunakan untuk menghitung usia kehamilan dimulai dari hari pertama haid. Sayangnya ini hanya bisa dilakukan untuk Ibu yang memiliki siklus haid normal yaitu 28 sampai dengan 30 hari.

Rumus yang digunakan untuk hitung usia kehamilan ini adalah menggunakan rumus Neagle. Penggunaan rumus ini dilakukan dengan menambahkan 7 pada tanggal pertama Ibu mengalami haid terakhir, lalu dikurangi dengan 3 pada bulannya dan menambahkan 1 pada tahunnya. Untuk lebih jelasnya, mari simak contoh dibawah ini:

Jika haid terakhir Ibu terjadi pada tanggal 6 Mei 2012, maka tambahkanlah angka tanggalnya dengan tujuh (6+7) hasilnya adalah 13. Lalu bulannya kurangi dengan tiga (5-3) hasilnya adalah 2. Selanjutnya tahun ditambah dengan satu (12+1) hasilnya sama dengan 13. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa hari kelahiran bayi Ibu diperkirakan akan terjadi pada tanggal 13 Februari 2013. Jika Ibu ingin tahu lebih detail perhitungan ini, Yuk pelajari di sini: Cara-cara untuk Menghitung Usia Kehamilan.

Ibu bisa menghitung usia kehamilan setelah mengetahui kapan tanggal Ibu mulai hamil dan kapan prediksi bayi Ibu akan lahir nantinya. Supaya tidak membuat Ibu semakin pusing, alangkah baiknya jika Ibu membuat jurnal kehamilan untuk mencatat usia kehamilan Ibu setiap bulannya.

Nah, itulah dua metode yang dapat Ibu gunakan untuk menghitung usia kehamilan. Ibu dapat menggunakan metode mana saja yang Ibu rasa lebih mudah. Pada akhirnya, bukan saja usia kehamilan yang harus Ibu ketahui, tetapi Ibu juga perlu menghitung hari perkiraan lahir calon bayi Ibu ya.

Selain menggunakan kedua metode tersebut, Ibu juga bisa menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir dengan menggunakan Kalender Perkiraan Lahir PRENAGEN. Langsung coba sekarang di sini yuk: https://www.prenagen.com/id/kalkulator-perkiraan-lahir