Asupan asam folat yang cukup sejak sebelum pembuahan hingga awal kehamilan memiliki peran penting dalam mendukung tumbuh kembang janin. Konsumsi 400 mikrogram asam folat per hari berpotensi mengurangi risiko autisme pada anak hingga 40 persen.
Asam folat, yang juga dikenal sebagai vitamin B9, juga memiliki peran krusial dalam tahap awal kehamilan. Vitamin ini berperan dalam proses replikasi materi genetik (DNA) dan pembentukan sel-sel baru, termasuk sel darah merah. Oleh karena itu, Ibu disarankan memenuhi kebutuhan asam folat secara optimal bahkan sebelum mengetahui bahwa dirinya hamil.
Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan brokoli mengandung folat dalam kadar yang tinggi sekaligus membawa manfaat antioksidan yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, kacang-kacangan seperti kacang tanah, lentil, dan kacang merah menyumbang asupan folat sekaligus PROTEIN nabati. Pengolahan yang tidak terlalu lama, seperti ditumis sebentar atau dikukus, membantu kandungan nutrisinya tetap utuh. Konsumsi rutin keduanya dalam menu harian membantu Ibu memenuhi kebutuhan folat tanpa perlu suplemen tambahan.
Asam folat dari sumber alami juga mudah dikombinasikan dalam menu sehari-hari, misalnya melalui tumis sayur, sup kacang, atau campuran salad. Dengan pengaturan porsi yang tepat, Ibu dapat memperoleh manfaat folat secara maksimal sekaligus menikmati variasi makanan yang menyegarkan.
Buah-buahan seperti jeruk, pepaya, dan alpukat memberikan folat alami yang mudah diserap tubuh. Disajikan sebagai pelengkap sarapan atau camilan sore, buah segar menjadi cara menyenangkan untuk menambah asupan nutrisi.
Selain itu, asparagus merupakan salah satu sayuran dengan kadar folat sangat tinggi. Dalam satu porsi, asparagus mampu memenuhi lebih dari separuh kebutuhan folat harian. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang khas menjadikannya cocok untuk berbagai olahan, baik dikukus maupun dipanggang ringan.
Konsumsi folat dari buah dan asparagus melengkapi asupan harian dari sayuran dan kacang-kacangan, membentuk pola makan yang kaya nutrisi dan seimbang bagi Ibu hamil.
Tidak semua Ibu mudah memenuhi kebutuhan asam folat harian hanya dari sumber makanan alami, terutama ketika mereka kesulitan untuk memperoleh bahan pangan segar. Sering mual dan muntah dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan, yang tentunya juga menyulitkan mereka untuk mengonsumsi bahan pangan tersebut.
Dalam kondisi seperti ini, produk makanan yang telah difortifikasi dengan asam folat menjadi alternatif yang praktis sekaligus efektif. Contoh produknya dapat berupa whole wheat bread, pasta, ataupun sereal dan biskuit khusus Ibu hamil. Kandungan folat tambahan di dalamnya biasanya telah disesuaikan dengan kebutuhan harian.
Informasi nutrisinya juga tertera jelas pada label, sehingga Ibu dapat lebih mudah memantau kecukupan asupan hariannya. Dengan konsumsi rutin, makanan fortifikasi membantu menjaga konsistensi asupan nutrisi penting tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pola makan konvensional.
Keunggulan lainnya adalah sifatnya yang siap saji dan mudah dikombinasikan dalam menu harian. Maka, makanan seperti ini menjadi solusi ideal bagi Ibu hamil dengan ritme aktivitas yang masih tinggi atau ketika pencernaan mereka sedang sedikit terganggu. Dengan pola konsumsi yang teratur, makanan fortifikasi mampu membantu menutup celah asupan nutrisi, terutama pada awal kehamilan ketika kebutuhan folat meningkat drastis.
Kekurangan asam folat pada awal kehamilan dapat mengakibatkan berbagai kondisi serius pada janin, termasuk anensefali dan spina bifida. Kedua kondisi ini berkaitan langsung dengan kegagalan pembentukan sistem saraf pusat. Anensefali menyebabkan otak dan tengkorak tidak berkembang sempurna, sedangkan spina bifida memengaruhi tulang belakang dan bisa mengganggu mobilitas anak. Pahami lebih dalam mengenai pencegahan spina bifida sejak awal kehamilan di halaman ini: Cara Mencegah Spina Bifida Sejak Awal Kehamilan.
Ensefalokel, kondisi lain yang juga berkaitan dengan defisiensi folat, ditandai dengan keluarnya jaringan otak melalui celah di tengkorak. Penanganannya sering kali membutuhkan tindakan medis intensif, termasuk operasi.
Tak hanya berdampak pada janin, kekurangan folat juga bisa memperburuk kelelahan dan memperbesar risiko anemia pada Ibu. Penyebab kekurangan dapat beragam, mulai dari pola makan kurang seimbang hingga metabolisme tubuh yang tidak optimal. Oleh karena itu, asupan folat yang cukup dan berkelanjutan sangat dianjurkan.
Daging dan organ dalam seperti hati sapi memiliki kandungan nutrisi yang padat dan beragam, termasuk asam folat, zat besi, serta vitamin A dan B12. Dalam konteks kehamilan, hati sapi dikenal sebagai sumber folat yang tinggi yang akan memberikan kontribusi bagi kebutuhan harian Ibu. Zat besi di dalamnya juga mendukung pembentukan hemoglobin, yang membantu mengatasi risiko anemia selama kehamilan. Vitamin B12-nya akan menjaga fungsi sistem saraf dan pembentukan sel darah merah yang sehat.
Namun, penting bagi Ibu untuk memperhatikan jumlah konsumsi, karena kandungan vitamin A dalam hati cukup tinggi dan jika dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek toksik bagi janin. Oleh sebab itu, konsumsi hati sapi sebaiknya dibatasi hingga satu atau dua kali dalam seminggu, dengan pengolahan yang matang sempurna untuk menghindari risiko infeksi bakteri.
Selain hati, produk hewani lain seperti telur dan ikan juga mengandung folat dalam jumlah moderat. Nutrisi pelengkap lain seperti PROTEIN berkualitas tinggi, kolin, dan asam lemak omega-3 yang turut mendukung perkembangan otak janin. Konsumsi produk hewani dalam jumlah seimbang membantu melengkapi asupan dari sumber nabati dan membuat nutrisi yang dikonsumsi Ibu menjadi beragam. Janin pun akan memperoleh sumber nutrisi yang variatif untuk mendukung tumbuhkembangnya, dan energi Ibu selama kehamilan pun terjaga dengan baik.
Sebagai pelengkap dari makanan, susu kehamilan berperan penting dalam mencukupi kebutuhan folat harian. Susu PRENAGEN emesis diformulasikan secara khusus untuk Ibu hamil, dengan kandungan asam folat, zat besi, vitamin B6, dan B12. Berbagai mikronutrien lain di dalamnya juga akan menjaga kesehatan Ibu sekaligus mendukung pertumbuhan janin.
Konsumsilah susu ini secara teratur agar tubuh Ibu memperoleh dukungan nutrisi yang lengkap, sejak awal kehamilan. Kenali contoh susu yang ideal untuk awal kehamilan ini di sini: Kandungan Susu PRENAGEN emesis dan Manfaatnya.