Manfaat Direct Breastfeeding bagi Ibu dan Bayi

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Manfaat Direct Breastfeeding bagi Ibu dan Bayi

Menyusui bayi secara langsung atau direct breastfeeding (DBF) adalah cara bayi mendapatkan ASI langsung dari payudara Ibu. Namun, sudah tahukah Ibu apa itu direct breastfeeding? DBF bukan hanya sekadar memberikan nutrisi kepada bayi, tetapi juga menciptakan momen kedekatan yang sangat penting antara Ibu dan bayi. Momen ini memberikan banyak manfaat, baik untuk kesehatan fisik bayi maupun kesejahteraan emosionalnya.

Selain memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, DBF berperan besar dalam perkembangan psikologis dan sosial bayi. Proses menyusui ini mempererat ikatan antara Ibu dan bayi, memberikan rasa aman, dan membangun kepercayaan diri bayi. Kedekatan fisik yang terjalin juga mendukung perkembangan emosional bayi, yang sangat penting dalam tahap awal tumbuh kembangnya.

Direct Breastfeeding vs Exclusive Pumping

Direct breastfeeding adalah metode di mana bayi mendapatkan ASI langsung dari payudara Ibu. Ini adalah cara alami untuk memberi makan bayi, di mana bayi dapat menyusu dengan mudah tanpa memerlukan peralatan tambahan. 

Salah satu keuntungan dari metode ini adalah praktisnya prosesnya, karena Ibu tidak perlu mempersiapkan botol atau pompa ASI. Selain itu, DBF memungkinkan Ibu untuk merasakan kedekatan fisik dan emosional dengan buah hati, memperkuat ikatan di antara keduanya.

Namun, dalam beberapa kondisi, Ibu mungkin mengalami kesulitan untuk menyusui bayi secara langsung, seperti masalah medis atau situasi yang mengharuskan Ibu dan bayi terpisah. Dalam kasus seperti ini, exclusive pumping menjadi alternatif yang bisa dipertimbangkan. Metode ini melibatkan memerah ASI dengan pompa dan memberikannya kepada bayi melalui botol. Dengan cara ini, bayi tetap mendapatkan ASI meskipun Ibu tidak bisa DBF.

Exclusive pumping memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Proses ini memerlukan lebih banyak peralatan, seperti pompa ASI, botol, dan peralatan untuk menyimpan ASI. Waktu yang dibutuhkan untuk memerah, menyimpan, dan membersihkan peralatan juga bisa sangat memakan waktu. 

Bagi sebagian Ibu, hal ini bisa terasa kurang praktis dibandingkan dengan menyusui langsung yang lebih cepat dan mudah. Meskipun demikian, bagi Ibu yang tidak dapat DBF, maka exclusive pumping tetap menjadi pilihan yang baik untuk memastikan bayi mendapatkan ASI yang terbaik.

Manfaat bagi Ibu dan Bayi

Direct breastfeeding memberikan banyak manfaat untuk Ibu dan bayi. Proses ini tidak hanya menyediakan nutrisi terbaik bagi bayi, tetapi juga membantu mempererat ikatan emosional di antara keduanya. Berikut ini adalah manfaat utama yang dapat diperoleh Ibu dan bayi dari DBF.

  • Nutrisi Optimal

Menyusui langsung memberikan ASI yang kaya akan nutrisi, termasuk kolostrum yang penuh dengan antibodi. Kolostrum ini sangat penting di awal kehidupan bayi, karena membantu memperkuat sistem imun dan melindungi bayi dari infeksi. ASI juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan lemak sehat yang mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.

  • Meningkatkan Sistem Imun

ASI yang diberikan langsung mengandung komponen imunologis yang tidak dapat digantikan oleh susu formula. Komponen seperti imunoglobulin, laktoferin, dan sel darah putih membantu meningkatkan pertahanan tubuh bayi terhadap penyakit. Bayi yang disusui langsung cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat, yang akan melindungi mereka dari infeksi selama tahun-tahun pertama kehidupannya.

  • Kenyamanan Emosional

DBF juga memiliki manfaat emosional yang mendalam bagi bayi. Selama proses menyusui, bayi merasa aman dan nyaman karena ada kontak fisik langsung dengan Ibu. Sentuhan kulit ke kulit ini merangsang pelepasan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta, yang meningkatkan rasa kenyamanan dan membentuk ikatan emosional yang kuat antara Ibu dan bayi.

  • Manfaat untuk Bayi Prematur

Bagi bayi prematur, menyusui langsung memberikan manfaat yang lebih besar. Bukan hanya memberikan nutrisi yang mudah dicerna, ASI juga mengandung zat-zat penting yang membantu perkembangan otak dan organ bayi prematur. Proses menyusui langsung juga dapat membantu meningkatkan berat badan bayi lebih cepat, serta mengurangi risiko komplikasi yang sering terjadi pada bayi prematur.

  • Pemulihan Pasca Persalinan

Proses DBF berperan penting dalam pemulihan Ibu setelah melahirkan. Proses ini merangsang pelepasan hormon oksitosin, yang tidak hanya membantu merapatkan rahim kembali ke ukuran normal, tetapi juga mengurangi risiko pendarahan pasca melahirkan. Hal ini membuat proses pemulihan menjadi lebih cepat dan efektif bagi Ibu.

  • Menurunkan Risiko Kanker

Ibu yang menyusui langsung juga memiliki risiko lebih rendah terhadap beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kanker ovarium. Menyusui merangsang perubahan hormonal yang dapat mengurangi paparan jangka panjang terhadap hormon estrogen, yang berkontribusi pada perkembangan kanker payudara dan ovarium. Oleh karena itu, menyusui tidak hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga berperan penting dalam kesehatan jangka panjang Ibu.

  • Mengatasi Mastitis

Mastitis, atau radang payudara, seringkali disebabkan oleh penyumbatan pada saluran ASI. Menyusui langsung secara teratur dapat membantu mengatasi masalah ini dengan memastikan saluran ASI tetap terbuka dan mencegah penyumbatan. Selain itu, memperbaiki teknik menyusui dan pelekatan yang tepat dapat mencegah terjadinya mastitis, sehingga Ibu dapat menghindari infeksi yang menyakitkan ini.

Tantangan bagi Direct Breastfeeding

Melakukan DBF bukanlah hal yang mudah bagi setiap Ibu. Berikut ini adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh Ibu dan cara mengatasinya.

Pelekatan yang Kurang Tepat

Pelekatan bayi yang kurang tepat sering kali menjadi hambatan utama dalam proses menyusui. Ketika bayi tidak dapat menyusu dengan posisi yang benar, ASI yang dikeluarkan pun tidak bisa diserap secara maksimal, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada Ibu dan bayi menjadi rewel. 

Agar masalah ini tidak berlarut-larut, penting bagi Ibu untuk memperbaiki posisi saat menyusui. Bayi harus berada dalam posisi yang nyaman, dengan bibir terbuka lebar dan mulut menghadap ke puting susu. Ibu bisa memastikan bayi diletakkan sedekat mungkin dengan payudara untuk memastikan bayi bisa menyusu dengan efektif. 

Jika merasa kesulitan, meminta bantuan konsultan laktasi atau tenaga medis lain bisa menjadi pilihan yang sangat membantu dalam memperbaiki pelekatan bayi.

Produksi ASI yang Tidak Stabil

Masalah dengan produksi ASI yang tidak stabil sering kali mengkhawatirkan Ibu. Beberapa faktor seperti stres, kelelahan, atau pola makan yang tidak sehat bisa mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI yang dihasilkan. Ketika produksi ASI menurun, bayi bisa merasa tidak kenyang dan Ibu menjadi khawatir. 

Untuk menjaga kestabilan produksi ASI, Ibu perlu memperhatikan pola makan yang sehat dan cukup cairan. Selain itu, memastikan Ibu mendapatkan tidur yang cukup sangat penting, karena tidur yang baik membantu tubuh memproduksi ASI dengan optimal. 

Bila stres menjadi penyebab utama, Ibu bisa mencoba teknik relaksasi atau meditasi untuk meredakan ketegangan. Jika masalah berlanjut, berkonsultasilah dengan dokter atau bidan untuk mencari solusi terbaik.

Jadwal Menyusui yang Padat

Bagi Ibu yang bekerja atau memiliki jadwal padat, menemukan waktu yang tepat untuk menyusui bisa menjadi tantangan besar. Sering kali, Ibu merasa kesulitan untuk menyusui bayi secara teratur karena tuntutan pekerjaan atau aktivitas lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi kelancaran proses menyusui, baik dari segi frekuensi maupun kualitas ASI yang diberikan. 

Untuk mengatasi hal ini, Ibu dapat mencoba mengatur jadwal menyusui dengan lebih fleksibel, sesuai dengan waktu luang yang dimiliki. Bila menyusui langsung tidak memungkinkan, memompa ASI menjadi solusi yang tepat agar bayi tetap mendapatkan ASI yang cukup. Dukungan dari pasangan dan keluarga juga sangat penting dalam memastikan Ibu memiliki waktu yang cukup untuk menyusui atau memompa ASI.

Kurangnya Dukungan Sosial dan Emosional

Tak hanya fisik, tantangan menyusui juga dapat memengaruhi kondisi emosional Ibu. Banyak Ibu yang merasa cemas atau stres, terutama ketika ASI yang diproduksi tidak sesuai harapan atau tidak dapat menyusui sesuai jadwal. Perasaan ini jika dibiarkan bisa menambah beban mental Ibu. 

Demi menjaga kesejahteraan emosional, dukungan sosial sangat penting. Ibu bisa berbicara dengan pasangan atau keluarga untuk berbagi perasaan dan mendapatkan dukungan moral. Bergabung dengan komunitas ibu menyusui juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan informasi yang berguna dan bertukar pengalaman dengan sesama Ibu 

Nutrisi untuk Ibu agar Lancar Breastfeeding

ASI adalah satu-satunya sumber makanan bagi bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk menjaga kualitas ASI dengan memperhatikan pola makan yang sehat dan bergizi. Komposisi ASI sangat dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi oleh Ibu, termasuk zat gizi penting seperti PROTEIN, karbohidrat, vitamin, mineral, dan lemak yang mendukung tumbuh kembang bayi.

Selama masa menyusui, kebutuhan nutrisi Ibu pun meningkat. PROTEIN, zat besi, vitamin B2, vitamin B12, dan sejumlah zat gizi lainnya sangat penting untuk membantu Ibu mendapatkan energi, serta menjaga kesehatan tubuhnya. Sebagai contoh, PROTEIN membantu pemulihan tubuh Ibu setelah melahirkan, sedangkan vitamin B2 dan B12 berperan agar ASI menjadi deras dan berkualitas. Zat besi juga sangat penting untuk mencegah anemia yang sering dialami oleh Ibu menyusui.

Nutrisi ini dapat diperoleh Ibu dengan mengonsumsi camilan sehat dan minuman bergizi. Beberapa pilihan camilan yang dapat mendukung produksi ASI antara lain kacang-kacangan yang kaya PROTEIN, kurma yang dapat membantu merangsang produksi ASI, alpukat yang menjadi sumber energi dan lemak sehat, serta biskuit gandum dan keju yang mengandung serat dan PROTEIN. 

Mengonsumsi susu khusus Ibu menyusui juga menjadi pilihan tepat untuk memastikan Ibu mendapatkan asupan PROTEIN, zat besi, vitamin B2, vitamin B12, dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan selama menyusui. Untuk menemukan susu menyusui yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi Ibu, yuk kunjungi halaman berikut ini: Rekomendasi Susu Ibu Menyusui yang Baik untuk Kesehatan.

Referensi:

  • Better Health Channel. Breastfeeding – mastitis and other nipple and breast problems. Diakses pada 24 April 2025. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/breastfeeding-mastitis-and-other-nipple-and-breast-problems
  • Hikmah dkk. Hubungan Pola Makan dan Pola Istirahat dengan Produksi ASI pada Ibu Menyusui di Puskesmas Rajeg Kabupaten Tangerang 2023. Diakses pada 25 April 2025. https://jurnal.umt.ac.id/index.php/imj/article/download/11019/4992
  • Khusnul Khotimah dkk. Analisis Manfaat Pemberian Asi Eksklusif Bagi Ibu Menyusui dan Perkembangan Anak. Diakses pada 24 April 2025. https://journal2.upgris.ac.id/index.php/paudia/article/download/505/242/2380
  • Ogunmodi Oluwatosin Adebayo dkk. Knowledge, Practice and Challenges of Exclusive Breastfeeding among working mothers attending antenatal clinic in Lagos University Teaching Hospital, Idiaraba. Diakses pada 25 April 2025. https://www.scirj.org/papers-0220/scirj-P0220744.pdf