Manfaat Teether Bayi dan Cara Penggunaannya yang Aman

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Manfaat Teether Bayi dan Cara Penggunaannya yang Aman

Memasuki usia 4 hingga 6 bulan, akan ada fase dimana bayi akan suka menggigit sesuatu yang ada di sekitarnya. Mulai dari jarinya sendiri, benda di sekitarnya, hingga puting ibu saat menyusu. Hal ini memang wajar terjadi karena pada usia ini gigi bayi mulai tumbuh sehingga mengakibatkan gusi gatal.

Selain gusi gatal, beberapa bayi juga akan mengalami demam serta rewel. Ia pun akan mencari sesuatu yang dapat menyamarkan rasa tidak nyaman di daerah gigi beserta gusinya. Salah satu caranya adalah dengan menggigit sesuatu.

Jika hal ini terjadi, Ibu dapat mempertimbangkan untuk memberikan teether pada bayi. Teether berfungsi sebagai mainan sekaligus merangsang pertumbuhan gigi bayi. Tentunya dengan pemilihan bahan teether yang tepat, penggunaan teether untuk bayi tergolong aman.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai teether beserta manfaat dan tips pembeliannya? Simak ulasan berikut ini, Bu.

Apa Itu Teether

Teether merupakan alat yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan gigi bayi. Teether dapat digigit oleh bayi dan dimasukkan ke dalam mulut bayi. Alat ini dapat juga dijadikan sebagai mainan yang digenggam atau diraih oleh bayi. Teether yang dapat digenggam mampu melatih dan meningkatkan kemampuan motorik bayi.

Manfaat

Dilihat dari sisi kesehatan, penggunaan teether untuk bayi justru dianjurkan. Terdapat manfaat teether yang penting untuk perkembangan bayi.

Beberapa manfaat teether untuk bayi antara lain:

  1. Meredakan Gatal pada Gusi

    Gigi yang tumbuh membuat gusi bayi terasa gatal. Itulah sebabnya bayi akan sering menggigit benda di sekitarnya untuk meredakan rasa gatal tersebut. Disinilah fungsi teether sebagai pereda rasa gatal pada gusi.

    Terdapat sensasi dingin pada teether yang membuat rasa gatal reda. Selain itu, teether juga mampu meredakan rasa nyeri pada gusi yang muncul pada saat gigi tumbuh. Sensasi yang ditimbulkan teether ini akan terasa berguna sekali bagi bayi jika ia juga mengalami demam akibat pertumbuhan gigi ini. Untuk memahaminya, yuk, Bu, baca dulu tentang demam tersebut di sini: Anak Panas karena Tumbuh Gigi, Harus Bagaimana?
  2. Melatih Motorik Bayi

    Manfaat lain dari teether adalah melatih motorik bayi dengan cara menggenggam dan mengunyah sesuatu. Teether dapat merangsang bayi untuk terus mengembangkan motorik halus tersebut.
  3. Merangsang Pertumbuhan Gigi

    Ketika bayi mengunyah dan menggigit teether, gigi akan terangsang untuk tumbuh. Proses ini mampu merangsang dan mempercepat pertumbuhan gigi pada bayi.

Usia Penggunaan

Waktu yang paling tepat untuk memberikan teether pada bayi adalah ketika bayi merasakan gejala tumbuh gigi. Gejala ini menunjukkan tanda bahwa fase perkembangan oromotor atau otot di area mulut serta pencernaan bayi sedang terjadi. Gejala ini dapat mengganggu kenyamanan bayi.

Umumnya, hal ini terjadi ketika bayi berumur 4 hingga 6 bulan. Disinilah waktu penggunaan teether yang paling tepat. Namun tentu saja usia tersebut tidaklah mutlak, tergantung dari pertumbuhan masing-masing anak.

Yang jelas penggunaan teether disarankan untuk bayi yang telah merasakan tanda atau gejala tumbuh gigi. Gejala tersebut antara lain:

  1. Air liur bayi lebih banyak, sehingga bayi lebih sering ngeces.
  2. Bayi lebih sering rewel dan menangis.
  3. Menggigit benda-benda di sekelilingnya.
  4. Terjadi pembengkakan gusi yang kerap menimbulkan demam.
  5. Bayi sulit tidur di malam hari karena gusi yang gatal.
  6. Bayi menarik telinga serta menggaruk pipi.
  7. Bayi kerap memasukkan tangan atau benda lain ke dalam mulut.

Keamanan

Seperti yang telah dijelaskan diatas, teether aman dan dianjurkan untuk bayi. Asalkan terbuat dari bahan yang aman. Terdapat syarat khusus mengenai standar keamanan teether. Perhatikan kualitas bahan yang digunakan, pastikan juga teether tidak beracun dan tidak berbau.

Standar keamanan teether meliputi:

  • Teether terbuat dari bahan yang bebas BPA atau BPA free

    Poin keamanan teether yang satu ini sangat penting. Ibu tidak disarankan untuk membeli teether yang asal murah, karena yang terpenting adalah bahan yang digunakan. Pastikan teether untuk bayi tidak mengandung BPA agar aman untuk bayi.

    BPA atau bisphenol-A itu merupakan bahan kimia plastik sangat berbahaya bagi sistem hormon tubuh. Kandungan ini dapat meniru estrogen dan tidak disarankan untuk bayi. Untuk itu pastikan teether bayi sudah BPA free ya, Bu!
  • Perhatikan isi kandungan teether

    Terdapat 2 jenis teether, yaitu teether dengan isian gel dan teether dengan isian air. Teether yang berisi gel lebih dapat memberikan sensasi dingin pada gusi bayi dibandingkan dengan teether dengan isian air.

    Pada saat awal tumbuh gigi, berikan teether dengan isian gel yang berbahan silikon agar lebih aman. Jika sudah melalui tahapan lebih lanjut, Ibu bisa memberikan teether dengan isian air.
  • Sesuaikan dengan perkembangan gigi bayi

    Agar pemberian teether pada bayi tetap aman bagi bayi, Ibu perlu menyesuaikan teether dengan perkembangan gigi bayi. Untuk bayi yang belum tumbuh gigi, berikan teether yang memiliki tekstur lembut serta terbuat dari silikon berisi air atau gel. Dan untuk bayi yang telah berusia enam bulan, berikan teether yang memiliki tekstur lebih kasar, padat, serta bergelombang agar merangsang pertumbuhan giginya.

Selain itu, pastikan teether tidak terbuat dari bahan yang beracun dan berbau. Pastikan juga teether dapat menahan suhu -40 derajat celcius hingga 200 derajat celcius. Jika terdapat tanda kebocoran pada teether, tetap waspada ya, Bu!

Bahaya

Tidak semua produk teether aman untuk bayi. Studi dalam British Dental Journal mengungkapkan bahwa terdapat 14 produk teether yang berbahaya bagi bayi. Dari semua produk tersebut, ditemukan teether yang mengandung sukrosa, alkohol, anestesi serta BPA.

Produk teether yang mengandung sukrosa dapat meningkatkan resiko kerusakan pada gigi bayi. Hal ini dikarenakan pemakaian teether bayi yang berulang-ulang. Selain itu, alkohol juga rentan menyebabkan kualitas tidur bayi menurun dan berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Sedangkan anestesi dan BPA berpotensi menyebabkan kanker perut.

Untuk itulah diperlukan tindakan yang selektif dalam memilih teether bayi yang benar-benar aman dan efektif untuk bayi. Pastikan kandungannya tidak berbahaya ya, Bu!

Tips Pembelian

Melihat manfaat serta bahaya teether jika tidak dipilih dengan tepat, tentunya Ibu membutuhkan tips yang aman dalam membeli teether agar tidak membahayakan bayi. Apa saja?

  1. Pilih teether yang BPA free dan mengandung bahan yang benar-benar aman untuk bayi.
  2. Pastikan teether tidak menggunakan bahan pewarna yang mengandung racun.
  3. Hindari membeli teether bekas. Pastikan keamanan dan keselamatan dari penggunaan teether benar-benar terjamin. Hal ini dikarenakan teether merupakan produk yang dipastikan akan masuk ke dalam mulut bayi.
  4. Berikan varias teether yang benar-benar tepat dan sesuai dengan kondisi bayi.
  5. Pilih teether yang mudah untuk dibersihkan.

Baca Juga: Wajib Tahu! Cara Membersihkan Telinga Bayi Bagian Dalam yang Bau, Kering, dan Tersumbat

Itulah beberapa hal mengenai teether yang sebaiknya Ibu tahu. Dengan memperhatikan ulasan serta tips diatas, tentunya Ibu akan lebih bijak dalam menentukan penggunaan teether untuk bayi. Ibu juga akan lebih selektif dalam memilih produk teether yang aman. Jangan asal murah ya, Bu!