Penyebab SIDS, Kondisi Bayi Meninggal Mendadak

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Penyebab SIDS, Kondisi Bayi Meninggal Mendadak

Pernah mendengar atau membaca berita tentang Ibu kehilangan bayinya saat tidur, padahal bayinya sehat dan tidak punya gejala sakit apa pun? Aduh, amit-amit ya, Bu. Jangan sampai deh terjadi. Itulah sebabnya, penting untuk tahu apa itu SIDS, penyebab, dan cara mengatasinya agar Buah Hati tidak sampai mengalami kejadian meninggal mendadak.

Apa Itu SIDS (Sudden Infant Death Syndrome)?

SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) adalah sindrom yang menyebabkan kematian pada Buah Hati secara mendadak. Melansir dari  website the Asian Parent, terdapat data yang menyebutkan 1 dari 100.000 bayi, berusia antara 2-4 bulan mengalami SIDS, atau yang dikenal pula dengan sebutan crib death (kematian boks bayi).

Penyebab SIDS atau Bayi Meninggal Mendadak

1. Adanya Kelainan pada Gen

kelainan gen sebagai penyebab sids

Menurut Hannele Ruohala-Baker, Direktur Asosiasi dari Institut Washington untuk Stem Cell dan Regenerative Medicine, seperti yang ditayangkan dalam liputan6.com, menyebutkan kelainan genetik bisa menyebabkan kematian Buah Hati secara mendadak. Kelainan genetik yang dimaksudkan, seperti cacat pada enzim yang memecah lemak sehingga sel-sel jantung Buah Hati tidak dapat mengubah lemak menjadi nutrisi.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Jason Miklas, seorang rekan pascadoktoral di Universitas Stanford, bahwa mutasi genetik bisa menyebabkan Buah Hati meninggal mendadak dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. 

2. Adanya Gangguan pada Otak Buah Hati

Adanya gangguan pada otak Buah Hati yang mengendalikan pernapasan dan proses  bangun tidur juga bisa menjadi penyebab SIDS.

3. Berat Badan Lahir Rendah

Buah Hati yang lahir prematur dengan berat badan rendah cenderung memiliki otak yang belum tumbuh sempurna, sehingga belum memiliki kendali atas detak jantung dan pernapasannya. Kondisi ini memperbesar risiko terjadinya kematian mendadak pada Buah Hati.

4. Adanya Infeksi pada Paru-Paru

James A. Morris, MD, Peneliti SIDS dari Royal Infirmary Lancaster dalam videonya di WebMD, menyebutkan bahwa infeksi bakteri E.coli yang masuk ke paru-paru menjadi penyebab Buah Hati mengalami SIDS. 

Jenis infeksi pada paru-paru lainnya, ketika bayi menderita pilek, kemudian mengalami masalah pernapasan, bisa pula menjadi penyebab sudden infant death syndrome.

Ibu, apabila bayi terus-menerus pilek hingga kurang lancar bernafas, maka produksi lendirnya telah berlebihan, sehingga ia memerlukan bantuan untuk mengeluarkan lendir hidungnya. Lihat cara mengatasinya di sini yuk, Bu: Cara Menghilangkan Nafas Grok Grok pada Bayi

5. Posisi Tidur Tengkurap atau Miring

Hati-hati jika melihat Buah Hati tidur dengan posisi tengkurap atau miring. Memang, dalam posisi ini dia terlihat menggemaskan, tapi posisi ini bisa membuat Buah Hati mengalami kesulitan bernapas, apalagi kalau tidur di kasur terlalu empuk, banyak bantal, dan selimut tebal.

6. Suhu Ruangan Terlalu Panas

Ternyata, suhu ruangan yang terlalu panas juga bisa menyebabkan Buah Hati mengalami SIDS. Untuk mencegahnya, usahakan suhu ruangan tidak terlalu dingin maupun terlalu panas. 

7. Berbagi Tempat Tidur

Masih banyak orang tua yang memilih menidurkan Buah Hati di satu ranjang bersama mereka dengan alasan lebih mudah saat Buah Hati ingin menyusu. Padahal berbagi tempat tidur bersama orang tua, keluarga atau hewan peliharaan, bisa memperbesar terjadinya tertindih tanpa sengaja atau menghalangi jalan napas dan mengakibatkan SIDS.

Faktor Resiko SIDS

SIDS bisa menyerang bayi mana saja, tetapi beberapa faktor resiko SIDS berikut ini  meningkatkan potensi terjadinya bayi meninggal mendadak:

  1. Bayi laki-laki lebih rentan meninggal mendadak dibandingkan bayi perempuan.
  2. Bayi dengan usia 2-4 bulan, apalagi kalau mengalami berat badan kurang saat lahir.
  3. Bayi lahir prematur kurang dari 37 minggu.
  4. Riwayat keluarga di mana ada saudara yang meninggal karena SIDS.
  5. Bayi yang hidup di lingkungan para perokok.

Gejala SIDS

SIDS atau sindrom kematian mendadak pada Buah Hati tidak ada gejala maupun pertanda signifikan. Kejadiannya berlangsung cepat, dan biasanya terjadi saat Buah Hati tidur siang atau tidur di malam hari.

Namun menurut referensi dari website NHS, ada beberapa pertanda yang wajib Ibu waspada, yaitu:

  1. Buah Hati tampak kesulitan bernapas atau sudah berhenti napas dan kulit kebiruan.
  2. Biasanya, Buah Hati terbangun kalau tidurnya diganggu. Nah, kalau Ibu menemukan Buah Hati tak kunjung bangun atau dalam kondisi tidak sadar, segera cari pertolongan.
  3. Mendadak kejang, mengalami demam atau suhu badan tetap tinggi, meski sudah diberi obat penurun panas.
  4. Badan panas, tetapi kaki dan tangannya dingin.
  5. Buah Hati rewel, tidak mau menyusu, tampak lesu walaupun suhu badan tidak tinggi.
  6. Napas cepat dengan tarikan (retraksi) pada sela iga.

Cara Mencegah Bayi Meninggal Mendadak
bayi baru lahir menangis

Ini beberapa tips mencegah bayi meninggal mendadak yang bisa Ibu terapkan, di antaranya:

  1. Buah Hati yang berusia antara 1-6 bulan boleh tidur di kamar orang tua, tetapi kasurnya harus terpisah atau menggunakan boks bayi.
  2. Gunakan kasur yang padat, tidak menggunakan seprai/selimut tebal dan berbulu.
  3. Posisi tidur Buah Hati yang berusia di bawah 1 tahun sebaiknya telentang, kecuali memang sudah bisa bangun dan berguling sendiri tanpa bantuan, baru tidak masalah mereka tidur tengkurap.
  4. Jaga suhu ruangan kamar tidur agar tidak terlalu kedinginan maupun terlalu panas.
  5. Memberi ASI eksklusif pada Buah Hati hingga minimal usia 6 bulan membantu menurunkan risiko SIDS.
  6. Hindari paparan asap rokok dan usahakan Ibu juga tidak merokok selama masa kehamilan dan menyusui ya, Bu.

Merawat Buah Hati yang baru lahir memang nggak mudah ya, Bu. Apalagi jika ini merupakan Buah Hati yang pertama. Namun Ibu nggak usah khawatir berlebihan, ya. Ibu dan Ayah bisa mengikuti tips dari PRENAGEN untuk merawat bayi baru lahir. Cari tahu tipsnya di sini yuk: Yuk, Ketahui Tips Merawat Bayi 0 Sampai 6 Bulan