Memiliki seorang anak tentu saja menjadi suatu hal yang didambakan semua Ibu. Namun perlu diingat bahwa memiliki seorang anak akan memerlukan tanggung jawab yang besar, terutama untuk memastikan bahwa Ia akan selalu sehat dan tumbuh dengan baik.
Salah satu hal paling penting adalah dengan memberikan air susu Ibu (ASI) pada bayi. Namun perlu para Ibu tahu bahwa pemberian ASI tidak harus secara langsung, kini banyak dikenal penyimpanan ASI setelah proses pemerahan.
Baca Juga: Produksi ASI Berlimpah dengan Bantuan Susu Ibu Menyusui
Menyimpan ASI bertujuan untuk menunda pemberiannya kepada bayi tanpa harus kerepotan memberikan ASI secara langsung, umumnya jika Ibu bekerja di luar rumah.
Dalam melakukan penyimpanan asi, tentu saja banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Alasan paling utama memperhatikan tempat penyimpanan ASI adalah untuk memastikan bahwa kualitas dari Ibu ASI yang disimpan tidak mengalami penurunan dan dapat mengganggu kesehatan sang bayi.
Tips yang pertama yang harus para Ibu tahu dalam memilih tempat penyimpanan ASI adalah dengan memperhatikan faktor kebersihan botol. Biasanya yang dipilih adalah botol kaca yang mana menggunakan tutup karet.
Cara memilih botol yang tepat adalah dengan memastikan bahwa botol tersebut tidak tercemar atau mengandung zat berbahaya terutama karsinogen. Zat karsinogen pada umumnya terdapat pada botol plastik dimana akan berisiko membuat sang bayi terganggu kesehatannya. Pastikan juga memilih botol yang mana mudah dibersihkan dan dapat digunakan kembali.
Ide atau tips menyimpan ASI berikutnya yang harus diperhatikan dalam memilih tempat penyimpanan asi adalah mengenai suhu. Di sini Ibu dapat menyesuaikan terlebih dahulu dengan kebutuhan. Maksudnya adalah Ibu perlu untuk memastikan bahwa bila kebutuhan Ibu untuk menyimpan ASI pada waktu yang lama, Ibu dapat memilih ide untuk menyimpan ASI pada kulkas atau lemari pendingin.
Bila menyimpan asi pada kulkas atau lemari pendingin, maka Ibu dapat menjaga kualitas dari asi tersebut selama tiga hari. Akan tetapi bila Ibu ingin menyimpan lebih lama, Ibu dapat memilih untuk menyimpan asi yang sudah dibotolkan pada freezer yang mana dapat bertahan selama satu bulan.
Selain mempertimbangkan mengenai bagaimana memilih tempat menyimpan ASI, para Ibu juga harus memperhatikan dengan benar cara penyajian ASI setelah disimpan. Bila menyimpan pada kulkas, tentu saja tidak boleh langsung diberikan pada bayi.
Baca Juga: Tata Cara Penyimpanan ASI Agar Tetap Aman Bagi Bayi
Ibu harus menghangatkan terlebih dahulu ASI yang terdapat pada botol tersebut. Pastikan untuk menunggu ASI cair sebelum diberikan pada sang bayi. Perhatian berikutnya adalah mengenai bagaimana Ibu harus menghindari pemberian ASI sisa penggunaan untuk esok hari.
Bila tidak habis, Ibu harus membuang sisa ASI tersebut dan segera mencuci botol yang nanti Ibu dapat gunakan kembali. Selalu perhatikan faktor kebersihan tentunya dan membaca tips menyusui lainnya.