Suhu Normal Bayi Baru Lahir, Berapakah Seharusnya?

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Suhu Normal Bayi Baru Lahir, Berapakah Seharusnya?

Saat bayi baru lahir, tentulah Ibu lebih waspada terhadap kondisi Buah Hati. Salah satu caranya yaitu memperhatikan suhu tubuhnya. Menurut WHO, suhu tubuh normal pada bayi yang baru lahir yaitu 36,5 - 37,5 derajat celcius. Hal ini penting untuk mencegah ia terserang berbagai penyakit, termasuk demam atau tubuh panas. Kondisi ini tidak dapat dianggap enteng karena dapat berdampak dalam tumbuh kembang Buah Hati.  

Menurut KlikDokter, istilah panas tersebut tidak ada kaitannya dengan panas dalam yang sering dikenal masyarakat. Namun, disebut sebagai subfebris dimana kondisi pra-demam yang membuat kenaikan suhu tubuh tidak normal. Maka dari itu, tak heran jika Ibu cenderung panik dan khawatir. Nah, agar Ibu dapat melakukan pencegahan secara maksimal dan penanganan dini, cari tahu penyebab, tanda-tanda, cara memeriksa suhu tubuh bayi, serta cara menanganinya dalam ulasan berikut yuk. 

Apa Itu Demam?

Menurut Pregnancy Birth & Baby, demam merupakan keluhan umum yang dialami bayi baru lahir. Umumnya bila terjadi pada bayi di bawah usia 3 bulan, perlu penanganan segera pada fasilitas kesehatan terdekat. Suhu normal bayi baru lahir rata-rata berkisar 36.5 derajat celcius hingga 38 derajat celcius..

Demam dapat dikatakan jika suhu tubuh bayi melebihi 38 derajat celcius. Suhu ini berangsur naik secara signifikan. Jadi jika Ibu bertanya suhu bayi 37,8 normalkah atau suhu bayi 37,9 normalkah, tentunya masih masuk dalam rentangan normal. Akan tetapi, lebih waspada dan segera lakukan tindakan seperti kompres atau berikan obat.

Suhu normal bayi menurut WHO atau World Health Organization juga tidak berbeda jauh yakni kisaran 36,5 derajat celcius hingga 37,5 derajat celcius. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Penyebab Bayi Demam

Demam merupakan sebuah kondisi dimana tubuh secara alami memberikan respon sedang melawan infeksi atau sistem imun sedang bekerja. Demam tinggi bukan berarti Buah Hati mengalami penyakit serius. Untuk itu, pentingnya Ibu tahu suhu normal bayi baru lahir termasuk usianya 2 hari. Lalu, apa sajakah penyebabnya?

  • Pengaruh Lingkungan

Seperti yang dipaparkan sebelumnya, suhu lingkungan yang lembab dan panas membuat suhu badan bayi mudah meningkat, atau bayi menggunakan baju berlapis dan terlalu tebal. Akibat kondisi ini dapat membuat bayi menjadi dehidrasi. 

  • Infeksi

Suhu normal bayi termasuk usianya 7 bulan, yakni 36,5 derajat celcius hingga 38 derajat celcius. Jika bayi mengalami lebih dari 38 derajat celcius, kondisi ini bisa menandakan bayi rentan memiliki infeksi. Dilansir KlikDokter, infeksi dapat berupa infeksi telinga, pernapasan, tenggorokan hingga radang paru-paru.

  • Vaksinasi

Apa Buah Hati sering mengalami demam setelah divaksin? Kondisi ini wajar terjadi ya, Bu. Menurut National Health Service United Kingdom, umumnya demam seusai vaksinasi akan hilang dalam rentang waktu pendek. Namun bila berlangsung lama, Ibu bisa berkonsultasi pada dokter anak.

  • Tumbuh Gigi

Ibu sering kali bertanya, “suhu bayi 37,7 normalkah?” atau “suhu badan bayi 37,1 apakah normal?” Perlu diingat Bu, suhu normal bayi baru lahir yakni 36,5 hingga 38 derajat celcius. Kondisi ini juga bisa dipicu dari tumbuh gigi akibat peradangan yang terjadi.

Untuk informasi selengkapnya tentang cara mengatasi demam akibat tumbuh gigi bayi, yuk simak di sini: Anak Panas karena Tumbuh Gigi, Harus Bagaimana?

Tanda-tanda Bayi Demam

Apabila Buah Hati mengalami kenaikan suhu normal bayi baru lahir, ia akan memberikan tanda-tanda yang perlu Ibu waspadai. Pasalnya, Buah Hati merasa tidak nyaman dan ingin dekat dengan Ibu. Berikut ini tanda-tanda bayi demam:

  • Bagian dahi, punggung dan perut terasa lebih panas dari sebelumnya
  • Berkeringat dan pipi cenderung merah merona
  • Rewel dan sulit tidur
  • Tidak nafsu makan
  • Lemas dan tidak aktif
  • Kejang

Cara Memeriksa Suhu Tubuh Bayi

Jika Ibu merasa adanya kenaikan suhu normal bayi baru lahir, segera cek menggunakan termometer. Dengan alat ini, ibu bisa mengetahui suhu normal bayi melalui penempatannya di ketiak, telinga dan mulut. 

Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP), Ibu disarankan menggunakan termometer digital karena lebih aman dibandingkan termometer manual yang mengandung merkuri. Berikut ini beberapa jenis termometer yang perlu Ibu tahu:

  • Termometer Ketiak

Termometer ini banyak digunakan para Ibu. Jenis ini dapat mengetahui hasil dengan lebih cepat dan akurat. Bagaimana cara menggunakannya? Ibu dapat menempatkan termometer digital pada ketiak Buah Hati.

Pegang tangannya dengan lembut supaya tidak bergerak. Baca instruksi pada kemasan termometer terkait berapa lama hasilnya dapat diketahui. Menurut National Health Service United Kingdom, hasilnya kurang lebih 15 detik.

Jika pemakaiannya sudah mengikuti instruksi, hasil yang ditampilkan cenderung akurat. Namun ada beberapa kesalahan pemakaian termometer seperti terbungkus ketat dalam selimut, suhu ruangan terlalu hangat, bayi sangat aktif dan menggunakan baju berlapis.

  • Termometer Telinga (tympanic)

Sama seperti termometer ketiak, termometer telinga memiliki hasil yang bisa dibaca secara digital. Namun begitu, cara pemakaiannya berbeda pada area tubuh yang diperiksa yaitu telinga. Hasilnya akan akurat apabila Ibu menempatkan pada telinga dengan tepat.

  • Termometer Strip

Pernahkah Ibu mendengar termometer strip? Jenis termometer ini mendeteksi panas melalui heat-sensitive (thermochromic). Cara kerjanya adalah dekatkan termometer jenis ini pada dahi dan akan ada pemberitahuan pada area yang berwarna merah. Hasilnya cenderung lebih lama diketahui, akan tetapi akurat.

Kapan Harus Ke Dokter?

Meski umumnya kenaikan suhu normal bayi baru lahir bisa ditangani di rumah, Ibu perlu mewaspadai gejalanya jika panas tidak menurun. Hal ini akan membuat bayi mengalami dehidrasi. Untuk itu, berikut ini paparan kapan Ibu harus segera ke dokter dan memeriksakan kondisi bayi:

  • Suhu tubuh melewati 38 derajat celcius atau lebih di bawah usia 3 bulan dan 39 derajat celcius atau lebih di atas usia 3 bulan
  • Mengalami kejang dan ruam
  • Kesulitan bernapas
  • Terus tertidur dan tidak aktif atau tidak responsif
  • Muntah terus menerus, mengalami diare dan tidak ingin minum apabila di atas 12 bulan.
  • Tidak membaik selama 48 jam
  • Rewel dan sulit untuk ditenangkan 
  • Mulut kering atau tidak ada air mata saat menangis

Baca Juga: 10 Cara Alami Turunkan Panas Anak Sebelum ke Dokter 

Tips Penanganan Awal Bayi Demam

Sebelum membawa ke dokter, Ibu perlu menerapkan penanganan awal jika kenaikan suhu normal bayi baru lahir terjadi. Ibu disarankan tidak panik dan khawatir berlebihan. Berikanlah pakaian bayi dengan lebih tipis dan kompres bayi dengan air dingin. Pastikan Ibu memberikan cukup kebutuhan ASI agar bayi terhindar dari dehidrasi.

Cari ruangan ASI yang tidak terlalu panas dan lembab. Kemudian apabila usia bayi sudah lebih dari 6 bulan, buatkan ia MPASI berbahan sayur dan buahan yang tinggi kandungan air seperti bayam dan semangka, serta obat sesuai anjuran dokter.

Meski kenaikan suhu normal bayi baru lahir menjadi penanda tubuhnya melawan infeksi, perlu Ibu ingat jika usia Buah Hati belum genap 3 bulan dan mengalami gejala-gejala seperti di atas, segeralah ke fasilitas kesehatan terdekat. 

 

Selain Ibu harus waspada terhadap demam, Ibu perlu juga mengetahui gejala-gejala anemia pada bayi Ibu di trimester pertama, kondisi biasanya dipengaruhi oleh riwayat kehamilan ibu hingga proses persalinan. Selengkapnya bisa dibaca disini ya: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi Anemia pada Bayi 

 

Semoga Ibu dan Buah Hati selalu sehat ya!