10 Macam Arti Tangisan Bayi yang Ibu Harus Pahami

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

10 Macam Arti Tangisan Bayi yang Ibu Harus Pahami

Tangisan bayi merupakan satu-satunya cara bayi berkomunikasi untuk menyampaikan keinginannya. Karena belum bisa berbicara, bayi hanya menggunakan tangisan untuk memberikan kode kepada orang tua saat lapar, mengantuk, bahkan ketika merasakan sakit. Sebagai orang tua, ibu harus memahami makna dari tangisan agar bisa segera memberikan tindakan yang tepat. Umumnya bayi yang baru lahir bisa menangis 2 hingga 3 jam per hari.

Di bawah ini, beberapa arti tangisan bayi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang perlu ibu ketahui :

1. Lapar

Salah satu alasan bayi menangis adalah karena lapar, terutama bagi bayi yang baru lahir. Suara tangisan bayi yang sedang lapar umumnya terdengar pendek-pendek, bernada rendah dan naik turun. Tangisan bayi yang lapar juga diikuti oleh tanda-tanda seperti mengecap-ngecap bibir, mencari puting atau bisa juga menghisap jarinya sendiri.

Cara menenangkan tangisan bayi yang lapar adalah dengan memberikan ASI. Jika bayi langsung tenang artinya ia benar-benar lapar. Namun jika hanya mengisap tanpa meminum ASI berarti bayi hanya perlu ketenangan dengan dekapan sang ibu.

2. Tidak Nyaman

Bayi yang tiba-tiba menangis juga bisa disebabkan oleh rasa tidak nyaman. Kondisi ini biasanya terjadi ketika popok bayi telah penuh namun tidak kunjung diganti, bisa juga karena kegerahan. Tangisan karena tidak nyaman ini biasanya terdengar seperti pola rengekan dengan nada rendah, namun diiringi dengan sikap menolak seperti memalingkan wajah atau tubuh.

Jika menemukan bayi rewel dan sulit ditenangkan, cobalah periksa popok atau suhu ruangan di sekitar bayi. Ibu yang baru memiliki bayi biasanya akan sedikit kebingungan dengan maksud tangisan bayi akibat tidak nyaman ini. Pastikan ibu memeriksa kondisi popok secara berkala untuk memastikan bayi tetap nyaman.

3. Kesakitan

Tangisan bayi karena kesakitan umumnya ditandai dengan suara yang kencang, terasa memekakkan telinga dan memiliki durasi yang sedikit lama. Tangisan seperti ini biasanya terjadi secara tiba-tiba akibat ada sesuatu, seperti saat disuntik atau diperiksa.

Kulit bayi yang masih sensitif biasanya menjadi lebih peka terhadap rasa sakit yang bahkan dianggap sepele oleh orang dewasa. Misalnya saja digigit serangga atau ada seutas rambut yang tersangkut di jari sehingga menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Benjolan kecil pada kepalanya yang tidak terlihat oleh orang dewasa pun dapat membuatnya kesakitan. Mari, Bu, lihat apa saja yang dapat menyebabkan benjolan pada kepala bayi di sini: Benjolan di Kepala Bayi dan Cara Menghilangkannya

Oleh sebab itu, ibu harus sering memeriksa bayi dan memastikan ia aman dari hal-hal yang bisa menyakitinya.

4. Bosan

Bayi yang merasa bosan juga bisa menunjukkannya dengan suara tangisan. Arti tangisan bayi 0-3 bulan karena bosan ini, biasanya diawali dengan suara seperti “guuuuu” yang mengisyaratkan bahwa bayi ingin berinteraksi dengan orang lain. Namun tidak berselang lama, tangisan tersebut akan berubah menjadi nada kesal seperti saat keinginannya tidak dipenuhi.

Untuk mengatasi tangisan bayi karena bosan ini, ibu bisa mengangkat atau mengajak bayi berbicara. Walaupun belum bisa diajak komunikasi dua arah, akan tetapi bayi lebih senang saat diajak berinteraksi. Selain membuat bayi tenang, mengajak bayi ngobrol juga dapat menguatkan bonding antara ibu dan bayi.

5. Tidak Enak Badan

Saat sakit atau tidak enak badan, bayi akan lebih sering menangis dibandingkan dengan hari-hari biasa. Tangisan saat sakit ini berlangsung dengan suara lemah seolah-olah bayi tidak memiliki energi untuk menangis lebih kencang lagi. Arti tangisan bayi seperti ini juga diikuti oleh tanda-tanda perubahan dalam perilaku bayi, seperti tidak mau makan atau menyusu.

Saat ibu menemukan bayi menangis terus menerus namun dengan nada yang rendah, segera periksa kondisi bayi apakah ia demam atau tidak. Jika demam, anak akan sulit menyusu. Untuk mencegah resiko dehidrasi, tetap usahakan untuk memberikan ASI eksklusif. ASI juga bisa menjadi obat alami bayi saat sakit.

6. Kolik

Kolik merupakan kondisi dimana terdapat tumpukan gas di dalam perut bayi. Tangisan bayi karena kolik ini, biasanya berlangsung selama berjam-jam dan tetap berlanjut meskipun bayi sudah menyusu. Kolik dapat dialami oleh bayi mulai usia 6 minggu dan mereda ketika bayi memasuki umur 3 atau 4 bulan.

Mengusap-ngusap punggung bayi biasanya bisa membuatnya lebih tenang. Ibu juga bisa menidurkan bayi dengan posisi tengkurap sehingga perut yang sakit bisa terganjal. Untuk membuat gas dalam perut keluar, coba tekuk lutut bayi sehingga ia bisa buang angin. Setelah angin keluar, tangisan bayi akan berhenti dan ia bisa tidur dengan nyenyak.

7. Alergi

Bayi menangis bisa juga disebabkan, karena mengalami alergi terhadap komponen dalam ASI yang berasal dari makanan sang ibu maupun susu formula. Ada beberapa jenis makanan yang bisa menyebabkan alergi pada bayi seperti susu sapi, kacang-kacangan, telur, ikan dan masih banyak lagi. Untuk mengetahui apakah bayi alergi atau tidak terhadap sesuatu, ibu harus melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis anak.

8. Kelelahan

Berbeda dengan orang dewasa, bayi yang kelelahan justru tidak mudah tidur. Bayi yang kelelahan justru akan rewel dan menangis khususnya saat tengah malam. Tangisan ini biasanya berlangsung lama dan ia akan tetap menangis meskipun sudah menyusu.

Untuk menenangkan tangisan bayi karena kelelahan, ibu bisa mencoba menidurkan bayi dengan cara menggendong dan memakaikan selimut. Dengan cara ini, bayi akan lebih nyaman karena merasa hangat seperti saat masih berada di dalam rahim. Mengajak bayi berjalan keliling rumah dengan stroller juga bisa membantu bayi lebih tenang.

9. Terlalu Banyak Stimulus

Terlalu banyak stimulus juga bisa membuat bayi tidak nyaman dan akhirnya menangis kelelahan. Kondisi ini biasanya terjadi saat ibu mulai melatih perkembangan fisik, emosi, sosial maupun bahasa si bayi. Kondisi seperti ini juga mungkin saja terjadi ketika bayi berada di keramaian. Jika mendapati kondisi seperti ini, jangan membiarkan bayi menangis, segera ajak ke tempat lain yang membuat bayi lebih tenang.

10. Tumbuh Gigi

Bayi yang menginjak usia 4 bulan ke atas biasanya akan mulai memasuki fase tumbuh gigi. Fase ini akan membuat bayi lebih sering menangis karena gusi terasa sakit. Jika bayi menangis karena kondisi ini, coba selipkan satu jari ke permukaan gusi untuk memastikan apakah ia memang tumbuh gigi atau tidak. Biasanya setelah gigi tumbuh dengan sempurna bayi tak menangis lagi dan akan kembali ceria seperti sedia kala.

Proses tumbuh gigi juga dapat membuat bayi mengalami demam. Untuk mengatasinya, yuk baca artikel berikut ini: Anak Panas karena Tumbuh Gigi, Harus Bagaimana?.

Hadirnya anak memang bisa menjadi pelengkap kebahagiaan bagi pasangan suami istri. Akan tetapi untuk menjadi orang tua yang baik, ada banyak hal yang perlu dipahami dan dipelajari. Salah satunya adalah memahami arti tangisan bayi, karena setiap jenis tangisan memiliki makna yang berbeda. Dengan mengetahui maknanya, maka akan lebih mudah bagi ibu untuk menenangkan bayi dan membuatnya nyaman kembali. Semoga bermanfaat ya, bu!