Arti dari Macam-macam Suara Menangis Bayi

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Arti dari Macam-macam Suara Menangis Bayi

Arti dari setiap tangisan dapat bermacam-macam, antara lain lapar, kesakitan, dan sebagainya. Tetapi, bagi Ibu, mungkin setiap tangisan terdengar sama saja dan sulit dibedakan alasannya. Nah, Ibu perlu belajar untuk mengenali makna dari setiap suara menangis bayi ini. Simak yuk arti dari setiap tangisan ini di sini.

Suara Tangisan Pendek sambil Mengecap Bibir

Suara tangisan bayi yang pendek sambil mengecap bibir umumnya terjadi karena ia lapar. Suara seperti ini umumnya bernada rendah, dengan tone yang naik turun. Sambil menangis begini, bayi juga akan nampak mencari puting dan kadang-kadang mengisap jarinya sendiri.

Cara menenangkannya ialah dengan memberikan ASI. Namun, jika ia hanya mengisap tanpa meminum ASI, maka ia hanya ingin dipeluk oleh Ibu.

Tangis Merengek dengan Nada Rendah

Tangis merengek dengan nada rendah biasanya disebabkan oleh rasa tidak nyaman, yang mungkin terjadi karena popoknya basah atau karena kegerahan. Umumnya, ia juga menunjukkan sikap menolak, misalnya cenderung memalingkan wajahnya.

Jika ia menangis seperti ini, cobalah periksa popok atau suhu ruangan di sekitar tempat tidurnya. Setiap beberapa jam, cek juga popoknya ya, Bu, agar ia tetap nyaman.

Suara Menangis Kejer

Suara menangis bayi yang kejer umumnya karena ia kesakitan. Suara ini biasanya terasa memekakkan telinga dan agak lama. Tangisan seperti ini biasanya terjadi secara tiba-tiba akibat ada sesuatu, seperti diperiksa dokter atau disuntik. Kemungkinan penyebabnya juga karena ia mendadak digigit serangga atau terbentur sesuatu hingga benjol.

Suara Tangisan “Guuu..”

Suara tangisan seperti guuu mengisyaratkan bahwa bayi ini ingin berinteraksi dnegan orang lain. Namun, karena saat itu tak ada yang mengajaknya mengobrol, maka ia menjadi bosan dan kesal.

Untuk mengatasi tangisan karena bosan ini, Ibu bisa mengangkat atau mengajak bayi berbicara. Walaupun belum bisa diajak komunikasi dua arah, akan tetapi bayi lebih senang saat diajak berinteraksi. Selain membuat bayi tenang, mengajak bayi ngobrol juga dapat menguatkan bonding antara Ibu dan bayi.

Tangisan Lemah

Tangisan yang suaranya lemah merupakan gejala bahwa bayi tidak memiliki cukup energi untuk menangis lebih kencang lagi. Penyebabnya adalah karena ia sedang tidak enak badan.

Jika ia menangis dengan lemah begini, Ibu perlu memeriksa apakah ia sedang demam. Agar ia tetap kuat, Ibu perlu memberinya ASI, yang mampu berperan sebagai obat alaminya saat ia sakit.

Menangis Rewel Berjam-jam

Bayi yang menangis rewel berjam-jam, dan tetap menangis meskipun telah menyusu, umumnya terjadi karena kolik, yaitu kondisi di mana terdapat tumpukan gas di dalam perut bayi.

Mengusap-ngusap punggung bayi biasanya bisa membuatnya lebih tenang. Ibu juga bisa menidurkan bayi dengan posisi tengkurap sehingga perut yang sakit bisa terganjal. Untuk membuat gas dalam perut keluar, coba tekuk lutut bayi sehingga ia bisa buang angin. Setelah angin keluar, tangisan bayi akan berhenti dan ia bisa tidur dengan nyenyak.

Menangis Lama Sesudah Menyusu

Suara tangisan yang lama sesudah menyusu umumnya terjadi karena ia kelelahan. Berbeda dengan orang dewasa, bayi yang kelelahan justru tidak mudah tidur, apalagi pada tengah malam.

Untuk menenangkannya, Ibu bisa mencoba menidurkan bayi dengan cara menggendong dan memakaikan selimut. Dengan cara ini, bayi akan lebih nyaman karena merasa hangat seperti saat masih berada di dalam rahim. Mengajak bayi berjalan keliling rumah dengan stroller juga bisa membantu bayi lebih tenang.

Menangis sambil Menolak Mainan

Kadang-kadang ia menangis dan Ibu mencoba menghiburnya dengan memberinya mainan untuk mengalihkan perhatiannya, tetapi ia malah menolaknya. Tangisan ini terjadi karena ia sudah memperoleh terlalu banyak stimulus, sehingga kelelahan. Sering ini terjadi ketika ia sedang berada di keramaian. Jika mendapati kondisi seperti ini, jangan membiarkan bayi menangis, segera ajak ke tempat lain yang membuat bayi lebih tenang.

Tangisan sambil Menggigit-gigit

Suara tangisan yang terjadi sambil menggigit-gigit umumnya terjadi karena gusi bayi terasa sakit. Jika bayi menangis karena kondisi ini, coba selipkan satu jari ke permukaan gusi untuk memastikan apakah ia memang tumbuh gigi atau tidak. Biasanya setelah gigi tumbuh dengan sempurna bayi tak menangis lagi dan akan kembali ceria seperti sedia kala. Sebagian bayi yang tumbuh gigi juga mengalami demam.

Jangan lelah menenangkan bayi ketika ia menangis ya, Bu. Ibu perlu selalu menjaga stamina Ibu sendiri agar Ibu selalu siap menghibur bayi. Nah, agar Ibu selalu sehat dan fit, Ibu dapat memenuhi nutrisi Ibu dengan PRENAGEN lactamom, susu yang tidak hanya dapat melancarkan ASI Ibu, tetapi juga dapat memberikan banyak kalori kepada Ibu. Yuk, kenali PRENAGEN lactamom di halaman berikut ini: Apakah PRENAGEN lactamom termasuk ASI Booster?