Ciri-ciri Anemia pada Ibu Hamil yang Harus Diwaspadai

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Ciri-ciri Anemia pada Ibu Hamil yang Harus Diwaspadai

Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, dan masalah kesehatan lainnya. 

Oleh karena itu, ibu harus menyadari ciri-ciri anemia sejak awal agar dapat penanganan dan perawatan medis terbaik untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan. Untuk informasi selengkapnya, yuk baca artikel ini sampai selesai. 

Ciri-ciri Anemia pada Ibu Hamil 

Anemia pada ibu hamil biasanya terkait dengan kekurangan zat besi. Kadar normal hemoglobin (Hb) pada ibu hamil berkisar antara 11-13,5 gram per desiliter. Jika kadar hemoglobin tersebut menurun di bawah batas normal, yakni kurang dari 11 gram per desiliter, maka kondisi tersebut dapat dianggap sebagai anemia. 

Tubuh akan mulai mengalami gejala berikut bila kekurangan Hb saat kehamilan:

Lemah, Letih, dan Lesu

Ibu hamil yang mengalami anemia seringkali merasakan kelemahan, keletihan, dan kelesuan yang berlebihan. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya sel darah merah yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Pusing atau Sakit Kepala 

Anemia dapat menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke otak, yang mungkin mengakibatkan sensasi pusing. Ibu hamil yang mengalami anemia mungkin juga merasakan pusing atau terasa kleyengan saat berdiri setelah sebelumnya duduk atau berbaring. 

Ibu hamil yang sering merasa pusing perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kemungkinan anemia.

Kulit Pucat

Kulit yang pucat adalah salah satu ciri klasik anemia. Kurangnya pigmen darah yang sehat dapat membuat kulit tampak lebih pucat dari biasanya.

Tangan dan Kaki Dingin

Akibat kurangnya oksigen yang dibawa oleh sel darah merah, ibu hamil dengan anemia mungkin merasakan tangan dan kaki yang dingin, bahkan pada suhu ruangan yang normal.

Kuku Kering

Anemia dapat mempengaruhi kesehatan kuku, membuatnya menjadi kering dan rapuh. Perubahan pada kuku dapat menjadi tanda indikatif dari kekurangan zat besi dan sel darah merah.

Mengidam Makanan Tertentu

Ibu hamil yang mengalami anemia kadang-kadang memiliki keinginan khusus terhadap makanan tertentu, terutama yang mengandung zat besi. Ini bisa menjadi respons alami tubuh untuk mencoba mengatasi kekurangan nutrisi.

Mayo Clinic menjelaskan bahwa seseorang yang terkena anemia juga akan mengidam minum atau mengunyah es, yang dikenal sebagai pagophagia. 

Mengunyah es dapat memicu perubahan vaskular yang menyebabkan perfusi otak yang lebih baik atau meningkat. Kondisi ini dikaitkan dengan kekurangan zat besi meskipun alasan pastinya belum jelas.

Napas Pendek atau Sesak Napas

Kurangnya sel darah merah yang sehat mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen, sehingga ibu hamil mungkin merasa napas pendek atau sesak napas bahkan dengan aktivitas fisik ringan.

Apabila ibu mengalami ciri-ciri anemia seperti yang sudah disebutkan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan. 

Ciri-ciri Anemia Berat 

Anemia berat pada ibu hamil memerlukan perhatian medis segera. Waspadai ciri-ciri berikut ini:

Tidak Fokus

Kurangnya oksigen yang disebabkan oleh anemia berat dapat mengakibatkan ketidakmampuan otak untuk berfungsi dengan optimal. 

Ibu hamil mungkin merasakan sulit berkonsentrasi, kebingungan, dan kesulitan mempertahankan fokus. Ini disebabkan oleh kekurangan oksigen yang mempengaruhi kinerja sel-sel saraf dalam otak.

Detak Jantung Cepat

Anemia berat seringkali disertai dengan peningkatan detak jantung sebagai respons tubuh untuk mengatasi kekurangan oksigen. 

Ketidakseimbangan antara jumlah sel darah merah dan oksigen yang dibutuhkan dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras, sehingga detak jantung menjadi lebih cepat dari biasanya.

Tekanan Darah Rendah

Kondisi anemia berat dapat mempengaruhi tekanan darah, menyebabkan penurunan tekanan darah. Penurunan ini terjadi karena sel darah merah yang kurang menyebabkan pengangkutan oksigen yang tidak memadai ke seluruh tubuh, sehingga mempengaruhi keseimbangan tekanan darah.

Anemia biasanya dapat diketahui melalui pemeriksaan tekanan darah atau kadar hemoglobin dalam darah. Selain memenuhi asupan zat besi, Anemia dapat diatasi dengan menjalani terapi obat setelah pemeriksaan dokter lebih lanjut.

Bahaya Anemia pada Ibu Hamil 

Anemia pada ibu hamil dapat menimbulkan sejumlah bahaya serius yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan perkembangan janin. Berikut adalah beberapa potensi bahaya anemia pada ibu hamil:

Risiko Kelahiran Prematur

Ibu hamil dengan anemia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kelahiran prematur, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi yang lahir sebelum waktunya.

Masalah Pertumbuhan Janin

Anemia dapat mempengaruhi pasokan oksigen ke janin, menghambat pertumbuhan dan perkembangan normalnya, yang dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah.

Risiko Komplikasi pada Ibu saat Persalinan

Ibu hamil dengan anemia dapat mengalami risiko komplikasi selama proses persalinan, termasuk kehilangan darah yang lebih besar dan memerlukan transfusi darah.

Kandungan zat besi dapat diperoleh dari bahan makanan seperti makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua. Apabila anemia tidak diperhatikan secara baik, dikhawatirkan kadar hemoglobin yang rendah tidak mencukupi kebutuhan oksigen janin serta dapat menyebabkan gagal jantung.  

Maka dari itu, penting sekali untuk ibu hamil dalam memperhatikan makanan yang dikonsumsi untuk mencegah terjadinya anemia. Salah satunya mengonsumsi makanan yang dapat menambah kadar darah Ibu. Simak rekomendasi makanannya di sini ya: Rekomendasi Makanan Penambah Darah Untuk Ibu Hamil.

Referensi: 

  • Hematology. Anemia and Pregnancy. https://www.hematology.org/education/patients/anemia/pregnancy. (Diakses pada 11 Januari 2024).
  • Mayo Clinic. Iron deficiency anemia during pregnancy: Prevention tips. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/anemia-during-pregnancy/art-20114455. (Diakses pada 11 Januari 2024).
  • Mayo Clinic. (Diakses pada 11 Januari 2024). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/iron-deficiency-anemia/expert-answers/chewing-ice/faq-20057982. (Diakses pada 11 Januari 2024).