Begini Lho Cara Mengecek Kesuburan Wanita Secara Alami

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Begini Lho Cara Mengecek Kesuburan Wanita Secara Alami

Saat menjalani program hamil, kesuburan sangat penting untuk diperhatikan. Sejauh ini, belum ada metode yang terbukti secara efektif meningkatkan kesuburan dalam program kehamilan. Namun, Ibu dapat melakukan beberapa pengecekan untuk memastikan Ibu dalam kondisi subur. Berikut cara mengecek kesuburan wanita secara alami. Baca yuk.

menandai masa subur wanita di kalender

1. Siklus Menstruasi Teratur dan Normal

Salah satu cara untuk mengecek kesuburan wanita secara alami yaitu melalui siklus menstruasi yang teratur dan normal. Siklus menstruasi terhitung mulai dari hari pertama periode sampai hari sebelum periode berikutnya dimulai, rata-rata 28 hari. Namun, jika Ibu mengalami siklus yang lebih lama atau lebih pendek, dengan rentang 21 hingga 40 hari, hal ini masih termasuk normal. Selama siklus menstruasi, sel telur akan dilepaskan dari salah satu ovarium, yang disebut proses ovulasi. Ibu dapat hamil hingga 2 hari setelah ovulasi terjadi. Namun, karena sel sperma dapat hidup dalam rahim hingga 7 hari, maka jika ibu melakukan hubungan seksual dengan suami dalam rentang 5 hari sebelum ovulasi, maka Ibu berpotensi untuk hamil. 

Dengan mengecek siklus menstruasi, Ibu dapat menghitung waktu subur yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk terjadinya kehamilan. Bila belum tahu cara menghitung masa subur, yuk cek di sini: Cara Menghitung Masa Subur Secara Mandiri.

Namun, karena siklus menstruasi dapat bervariasi dari waktu ke waktu, Ibu perlu memastikan perhitungan dilakukan seakurat mungkin dengan mengukur siklus menstruasi selama 12 bulan penuh.

2. Berat Badan Ideal

Kelebihan dan kekurangan berat badan dapat mempengaruhi kesuburan seorang wanita. Hal ini disebabkan ketidakseimbangan hormon, masalah dengan ovulasi, serta gangguan menstruasi. Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan kesulitan ketika Ibu dan suami memutuskan melakukan program bayi tabung. Obesitas juga dikaitkan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang merupakan penyebab umum kesuburan rendah atau infertilitas. Kisaran BMI yang sehat adalah antara 18,5 sampai 24,9.

Ibu bisa mencoba langkah-langkah berikut untuk mendapatkan berat badan yang lebih ideal:

  1. Melakukan diet seimbang dan sehat dengan mengonsumsi sayuran; buah-buahan; roti gandum dan sereal; susu, yoghurt, keju; daging tanpa lemak, daging ayam, ikan, telur, biji-bijian dan kacang-kacangan.
  2. Mengurangi cemilan, termasuk keripik, biskuit, daging berlemak, kue kering, makanan cepat saji.
  3. Atur jadwal makan secara teratur dan batasi ngemil yang tidak sehat.
  4. Ganti minuman manis dan bersoda dengan air.
  5. Kurangi porsi karbohidrat dan ganti dengan sayuran saat makan siang dan makan malam.
  6. Gunakan piring yang lebih kecil untuk membantu mengurangi porsi makan.
  7. Rutin melakukan olahraga ringan setiap hari. Lakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan ke toko, naik tangga, dan bersepeda menuju tempat kerja.
  8. Kurangi waktu duduk dengan bangun secara teratur saat bekerja dan menggunakan komputer.
  9. Tetapkan target berat badan yang realistis. Hal ini dapat membantu Ibu tetap merasa termotivasi dan aktif. Ibu dapat memulai dengan berkomitmen menurunkan berat badan setengah hingga satu kilogram per minggu sampai Ibu mencapai berat badan target.
  10. Tanyakan kepada dokter tentang suplemen makanan yang mungkin Ibu butuhkan, seperti asam folat dan yodium.

3. Tidak Sedang Menggunakan Alat Kontrasepsi

Penelitian yang dilakukan oleh Girum dan Wasie yang dipublikasi pada tahun 2018 menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi, terlepas dari durasi dan jenisnya, tidak memiliki efek negatif pada kemampuan wanita untuk hamil setelah penghentian penggunaan dan tidak secara signifikan menunda kesuburan. Selain itu, penelitian yang dilakukan Mikkelsen et al. (2013) juga menemukan bahwa Ibu yang menggunakan pil KB kombinasi berupa estrogen dan progestin selama lebih dari tiga tahun terbukti lebih subur. Siklus menstruasi Ibu akan kembali dalam waktu tiga bulan setelah menghentikan penggunaan KB hormonal, dan bisa juga lebih cepat (Mikkelsen et al., 2013). Meskipun begitu, hal ini juga tergantung pada kontrasepsi yang digunakan dan berbeda pada masing-masing Ibu. 

Ketika Ibu menghentikan penggunaan pil KB, siklus menstruasi Ibu telah kembali, tetapi Ibu belum juga hamil. Kenapa? Meskipun Ibu mungkin bertanya-tanya apakah pil KB telah mempengaruhi kesuburan Ibu, yakinlah bahwa ini sangat tidak mungkin. Terdapat banyak alasan mengapa beberapa Ibu berjuang untuk hamil. Infertilitas mempengaruhi 12% pasangan, tidak peduli apakah sebelumnya menggunakan kontrasepsi atau tidak. Jika Ibu tidak juga hamil setelah satu tahun melakukan program hamil (atau enam bulan untuk Ibu yang berusia 35 tahun ke atas), Ibu dapat langsung berkonsultasi dengan penyedia kesehatan. Menunda pengujian dan pengobatan dapat mengurangi peluang keberhasilan kehamilan.

4. Tidak Merokok

Merokok dapat memberikan efek negatif pada kesuburan yang menyebabkan Ibu lebih sulit untuk hamil. FDA menunjukkan bahwa:

  1.  Merokok dapat menurunkan kesuburan, sehingga sulit untuk hamil;
  2.  Merokok dapat mempengaruhi produksi hormon secara negatif;
  3.  Merokok dan paparan asap rokok dapat membahayakan sistem reproduksi;
  4. Merokok dapat merusak DNA dalam sperma

Menurut American Society for Reproductive Medicine (ASRM), bahan kimia seperti nikotin, sianida, dan karbon monoksida dalam asap rokok dapat mempercepat laju kematian sel telur. Sehingga, Ibu perokok memiliki dua kali tingkat infertilitas (gangguan kesuburan) dibandingkan Ibu bukan perokok. Risiko masalah kesuburan akan meningkat seiring dengan jumlah rokok yang dihisap setiap hari. 

Bahkan program bayi tabung tidak dapat sepenuhnya mengatasi efek merokok pada kesuburan. Perokok wanita membutuhkan lebih banyak obat perangsang ovarium selama program bayi tabung, dan masih memiliki lebih sedikit sel telur dan memiliki tingkat kehamilan 30% lebih rendah dibandingkan dengan Ibu dengan program bayi tabung yang tidak merokok.

5. Memiliki Hubungan Seksual yang Sehat

Mungkin Ibu bertanya-tanya, kapankah waktu yang tepat melakukan hubungan seksual dalam program kehamilan? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, waktu terbaik untuk hamil adalah pada saat paling subur dalam siklus menstruasi. Jendela subur mencakup lima hari sebelum ovulasi dan hari ketika ovulasi terjadi. Dua hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi memiliki kemungkinan pembuahan tertinggi. Berhubungan seksual pada hari-hari tersebut akan memberikan peluang terbesar untuk hamil.

Bagaimana caranya untuk mengetahui bahwa Ibu sedang berovulasi? Salah satu caranya adalah dengan menghitung siklus menstruasi. Ibu bisa menggunakan kalender kesuburan untuk mengecek waktu ovulasi.

Nah itulah beberapa cara untuk mengecek kesuburan wanita secara alami serta beberapa jenis tes kesuburan yang bisa Ibu lakukan. Selain keempat tes tersebut, sebenarnya Ibu juga bisa melakukan tes secara mandiri di rumah. Caranya juga mudah. Ibu cukup mengunjungi website PRENAGEN, kemudian klik kalender kesuburan untuk melakukan tes. Coba sekarang yuk.