Kehamilan adalah perjalanan menakjubkan yang penuh keajaiban, termasuk saat tubuh Ibu mulai membentuk plasenta atau yang juga dikenal sebagai ari-ari bayi. Organ ini tidak hanya menjadi penghubung antara Ibu dan Buah Hati, tapi juga memiliki fungsi penting yang menentukan kualitas pertumbuhan dan perkembangan janin. Untuk itu, penting bagi setiap Ibu memahami betapa vitalnya plasenta dalam menjaga kesehatan janin.
Plasenta adalah organ sementara yang mulai berkembang sejak awal kehamilan dan akan keluar bersama bayi saat persalinan. Fungsi plasenta sangat krusial karena menjadi penghubung utama antara tubuh Ibu dengan janin melalui tali pusar. Organ ini akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin secara terus-menerus hingga waktu persalinan tiba.
Ari-ari bayi ini juga berperan dalam menyaring apa yang masuk dan keluar dari tubuh janin. Plasenta menjaga keseimbangan kebutuhan nutrisi, oksigen, serta membuang sisa metabolisme dari janin. Tidak hanya itu, plasenta juga memproduksi hormon-hormon penting yang hanya muncul selama kehamilan. Karena fungsinya begitu beragam, keberadaan plasenta bukanlah hal yang bisa disepelekan.
Plasenta mulai terbentuk sekitar dua minggu setelah pembuahan terjadi. Sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim, dan dari situlah proses pembentukan plasenta dimulai. Proses ini berkembang secara bertahap, seiring berjalannya waktu plasenta tumbuh dan semakin kompleks, mengikuti kebutuhan janin yang terus meningkat.
Menempel pada dinding rahim bukanlah sekadar posisi, tapi penanda bahwa plasenta sudah mulai mengambil alih fungsi-fungsi penting untuk menunjang kehidupan janin. Di minggu-minggu awal, Ibu mungkin belum merasakan dampaknya, tetapi di balik layar tubuh Ibu, plasenta bekerja tanpa henti mendukung perkembangan buah hati yang sedang tumbuh.
Salah satu fungsi plasenta yang paling utama adalah menyalurkan oksigen ke janin. Buah Hati tidak bisa bernapas sendiri di dalam rahim, sehingga oksigen dari tubuh Ibu menjadi satu-satunya sumber kehidupan. Proses ini berjalan melalui aliran darah yang mengalir dari Ibu ke plasenta, lalu diteruskan ke janin lewat tali pusar.
Jika pasokan oksigen terganggu, bisa berdampak serius pada kesehatan janin. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kondisi paru-paru dan sirkulasi darah Ibu tetap optimal. Plasenta akan bekerja sebaik mungkin, tapi kesehatan Ibu tetap menjadi kunci utama agar proses distribusi oksigen berjalan lancar selama kehamilan.
Segala makanan dan minuman bergizi yang dikonsumsi Ibu akan melewati proses penyaringan sebelum akhirnya diberikan ke janin. Nutrisi tersebut akan diserap melalui dinding usus Ibu, masuk ke dalam aliran darah, lalu diteruskan oleh plasenta ke tali pusar dan akhirnya sampai ke janin.
Inilah mengapa makanan kaya gizi, seperti asam folat, zat besi, protein, dan kalsium sangat disarankan selama masa kehamilan. Plasenta akan mengatur jumlah dan jenis nutrisi yang diperlukan sesuai usia kehamilan. Nutrisi yang baik akan membantu membentuk organ vital janin secara sempurna, mendukung pertumbuhan otak, serta mencegah kelainan bawaan.
Tak hanya memberikan yang baik-baik, plasenta juga berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang sudah tak dibutuhkan janin, termasuk karbon dioksida. Proses ini penting untuk mencegah penumpukan zat berbahaya yang bisa mengganggu perkembangan janin dalam kandungan.
Sisa metabolisme dan karbon dioksida akan dikembalikan ke tubuh Ibu melalui aliran darah, kemudian dibuang oleh sistem ekskresi tubuh Ibu, seperti ginjal dan paru-paru. Kerja sama tubuh Ibu dan plasenta inilah yang menjaga lingkungan di dalam rahim tetap bersih dan aman bagi janin.
Di trimester akhir kehamilan, plasenta juga berperan sebagai jembatan penyalur antibodi dari Ibu ke janin. Antibodi ini merupakan perlindungan awal bagi bayi agar tidak mudah terinfeksi saat dilahirkan. Meskipun antibodi ini hanya bertahan selama beberapa bulan setelah lahir, fungsinya sangat penting untuk mendukung daya tahan tubuh Buah Hati di masa-masa awal kehidupannya.
Dengan bantuan plasenta, sistem imun bawaan dari Ibu akan ikut terbentuk dalam tubuh bayi. Inilah alasan mengapa vaksinasi dan imunisasi sejak awal sangat disarankan agar tubuh bayi mendapatkan perlindungan lanjutan setelah antibodi alami dari Ibu menghilang.
Plasenta adalah penjaga utama janin dari serangan bakteri yang mungkin terbawa dari darah Ibu. Melalui proses penyaringan yang kompleks, ari-ari bayi ini mampu memblokir sebagian besar kuman berbahaya agar tidak mencapai janin. Hal ini menjadi bentuk perlindungan pasif yang sangat vital selama masa kehamilan.
Sayangnya, plasenta belum sepenuhnya mampu menyaring zat berbahaya seperti nikotin, alkohol, maupun virus tertentu. Itu sebabnya sangat penting bagi Ibu untuk menjauhi rokok, minuman beralkohol, dan menjaga pola makan serta gaya hidup sehat sejak awal kehamilan.
Tak hanya bertugas sebagai penyalur nutrisi dan pelindung, salah satu fungsi penting lainnya adalah produksi hormon kehamilan. Plasenta menghasilkan hormon seperti hCG, progesteron, estrogen, dan lainnya untuk mendukung keberlangsungan kehamilan. Hormon-hormon ini membantu memperkuat rahim, menghentikan siklus menstruasi, menyiapkan tubuh Ibu untuk menyusui, serta mempercepat metabolisme.
Jika produksi hormon terganggu, kehamilan bisa mengalami komplikasi. Oleh karena itu, penting untuk memantau kondisi plasenta dan rutin konsultasi ke dokter selama masa kehamilan.
Menjaga kesehatan plasenta bukan hanya tugas plasenta itu sendiri, tapi juga tanggung jawab Ibu secara penuh. Langkah sederhana seperti istirahat cukup, konsumsi makanan sehat, hindari stres berlebihan, dan rajin periksa ke dokter bisa membantu plasenta menjalankan fungsinya secara optimal.
Seiring berjalannya waktu, plasenta akan menua dan secara bertahap kehilangan kemampuannya. Maka dari itu, penting bagi Ibu untuk menjaga agar tidak ada gangguan seperti hipertensi, diabetes gestasional, atau kebiasaan buruk yang bisa mempercepat penurunan fungsi plasenta. Ibu yang sehat akan membuat plasenta bekerja lebih maksimal, dan tentu saja Buah Hati tumbuh sehat serta kuat sejak dalam kandungan.
Ibu, itulah berbagai peran penting plasenta selama masa kehamilan. Mulai dari memberikan oksigen, nutrisi, membuang limbah janin, hingga memproduksi hormon dan antibodi—semua fungsi ini saling melengkapi untuk memastikan Buah Hati berkembang dengan baik. Karena itu, penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pola hidup agar plasenta dapat terus mendukung proses kehamilan sampai waktunya persalinan tiba.
Jangan lupa juga ya, Bu, untuk mencari tahu lebih dalam tentang kondisi seperti plasenta previa, karena kesehatan plasenta sangat memengaruhi kelancaran proses persalinan. Cek artikelnya di sini: Plasenta Previa: Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya.