Masa menyusui adalah sebuah perjalanan yang indah, namun seringkali juga diiringi dengan berbagai tantangan dan pertanyaan. Di tengah semua persiapan dan kebahagiaan menyambut kehadiran si kecil, Ibu mungkin akan mendapatkan banyak nasihat, baik dari orang terdekat maupun internet. Banyak dari nasihat itu berharga, tetapi tidak sedikit juga yang ternyata hanyalah mitos seputar menyusui yang bisa membuat Ibu merasa bingung dan cemas. Membedakan fakta dari mitos adalah kunci untuk menjalani masa menyusui dengan lebih percaya diri dan nyaman.
Ibu, ketahui pilihan makanan bergizi ketika menyusui di halaman: Makanan Bergizi untuk Ibu Menyusui agar Produksi ASI Lancar. Memiliki pengetahuan yang tepat akan membantu Ibu untuk mengabaikan informasi yang salah dan fokus pada apa yang benar-benar penting, yaitu kesehatan Ibu dan si kecil.
Ada banyak sekali mitos yang beredar tentang bagaimana ASI diproduksi dan seberapa baik kualitasnya. Sebagai Ibu yang bijak, alangkah baiknya untuk tidak menelan informasi tersebut secara mentah-mentah tanpa melihat fakta sebenarnya. Mari ketahui mitos-mitos seputar menyusui yang beredar di masyarakat. Salah satu mitos yang paling sering beredar adalah seputar pantangan makanan. Cari tahu faktanya di sini: Mitos atau Fakta, Ibu Menyusui Tak Boleh Makan Mie Instan?
Ini adalah mitos yang paling sering membuat Ibu baru cemas. Faktanya, ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak ASI yang bisa Ibu produksi. Produksi ASI ditentukan oleh kelenjar susu, dan jumlah kelenjar susu sama pada setiap Ibu. Yang paling penting adalah prinsip suplai dan permintaan; semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang akan diproduksi oleh tubuh.
Baca juga: Mitos Menyusui Saat Hamil yang Tidak Tepat
Mitos ini seringkali membuat Ibu merasa cemas bahwa ASI-nya tidak cukup berkualitas. ASI yang terlihat encer adalah foremilk, yang keluar di awal sesi menyusui. Foremilk kaya akan air dan laktosa yang berfungsi untuk memuaskan dahaga bayi. Seiring sesi menyusui berjalan, ASI akan berubah menjadi lebih kental dan kaya lemak, yang disebut hindmilk, yang berfungsi untuk membuat bayi merasa kenyang. Keduanya sama pentingnya.
Anggapan bahwa puting susu harus dibersihkan dengan air sebelum menyusui adalah sebuah mitos. Sebaliknya, membersihkan puting dengan air, apalagi dengan sabun, justru bisa menghilangkan zat pelindung alami dari kelenjar Montgomery. Kelenjar ini adalah kelenjar lemak kecil di sekitar areola yang berfungsi menghasilkan minyak pelindung.
Minyak alami ini tidak hanya membantu menjaga kelembapan dan kebersihan puting, tetapi juga memiliki zat antibakteri yang dapat membantu melindungi payudara dari infeksi. Menyusui adalah proses alami yang dirancang untuk melindungi bayi, dan membersihkan puting secara berlebihan justru dapat menghilangkan perlindungan alami tersebut.
Mitos bahwa ibu perokok tidak boleh menyusui adalah sebuah kesalahpahaman. Meskipun tidak disarankan bagi Ibu untuk merokok, pakar menyusui seperti Dr. Jack Newman menekankan bahwa seorang Ibu yang tidak bisa berhenti merokok tetap harus menyusui.
Kandungan ASI, bahkan pada ibu perokok, masih jauh lebih baik daripada susu formula. Penelitian telah menunjukkan bahwa ASI dapat membantu menurunkan risiko efek samping negatif yang ditimbulkan oleh asap rokok, seperti penyakit pernapasan pada bayi. ASI juga mengandung antibodi yang tidak dimiliki susu formula, yang sangat vital untuk sistem kekebalan tubuh bayi. Oleh karena itu, lebih baik bagi Ibu perokok untuk tetap menyusui daripada beralih ke susu formula.
Anggapan bahwa ibu tidak boleh menyusui setelah berolahraga juga tidak benar. Beberapa bayi mungkin akan menolak menyusu karena keringat Ibu yang bercampur dengan ASI bisa menimbulkan rasa yang sedikit berbeda. Keringat yang menempel di puting susu bisa meninggalkan rasa asin. Namun, hal ini mudah diatasi. Ibu hanya perlu membersihkan payudara dengan air hangat setelah berolahraga dan mengeringkannya dengan lembut. Setelah itu, Ibu bisa melanjutkan menyusui si kecil seperti biasa. Olahraga yang teratur justru sangat dianjurkan untuk Ibu menyusui karena dapat meningkatkan mood dan membantu pemulihan pasca melahirkan.
Suplai ASI tidak bisa hilang dalam satu hari adalah fakta yang perlu Ibu pahami. Produksi ASI memang bisa naik dan turun sepanjang hari, bahkan dari waktu ke waktu, tetapi kehilangan pasokan secara total dalam satu waktu adalah hal yang sangat jarang terjadi. Faktanya, dibutuhkan waktu dan kondisi tertentu agar pasokan ASI berkurang secara signifikan.
Beberapa wanita yang sudah menyapih anak mereka bahkan masih dapat memproduksi ASI hingga setahun setelahnya. Jika Ibu merasa produksi ASI sedikit, tidak perlu panik. Konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan saran yang tepat, karena seringkali masalah ini dapat diperbaiki dengan strategi yang benar.
Menghentikan menyusui setelah ibu divaksinasi adalah mitos yang salah dan dapat merugikan bayi. Faktanya, tidak ada alasan untuk berhenti menyusui setelah menerima vaksinasi. Sebaliknya, bayi justru akan mendapatkan manfaat perlindungan dari vaksin tersebut.
Saat Ibu menerima vaksin, tubuh akan memproduksi antibodi, dan antibodi ini kemudian akan ditransfer ke bayi melalui ASI, memberikan kekebalan pasif yang melindunginya dari penyakit. Namun, ada satu pengecualian penting: jika anak memiliki defisiensi imun, Ibu harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter. Ibu dengan kondisi ini tidak diperbolehkan menerima vaksinasi yang mengandung virus hidup yang dilemahkan, seperti polio oral, campak, gondong, dan rubela.
Menyusui adalah sebuah seni dan sains. Perjalanan Ibu mungkin berbeda dari Ibu lain, dan itu tidak masalah. Yang terpenting adalah Ibu mendapatkan informasi yang benar, mendengarkan intuisi, dan tidak ragu untuk meminta bantuan dari konsultan laktasi atau dokter. Dengan begitu, Ibu bisa menjalani masa menyusui ini dengan lebih bahagia dan penuh makna. Salah satu perjalanan menyusui yang unik adalah ketika Ibu kembali hamil. Pelajari tips amannya di sini: Tips Aman Menyusui Saat Sedang Hamil.
Ibu, menyusui adalah perjalanan yang penuh pembelajaran, bukan mitos yang mengikat. Dengan bekal informasi yang benar, Ibu bisa lebih fokus pada momen indah bersama si kecil. Untuk melengkapi kebutuhan nutrisi sebagai ibu menyusui, terutama saat beraktivitas di luar rumah, pastikan untuk memiliki pilihan nutrisi praktis yang dapat menjaga stamina. Ibu bisa mencoba PRENAGEN UHT, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi Ibu menyusui di mana pun Ibu berada tanpa perlu repot menyeduh susu.