Hati-Hati, Ini Penyebab Buah Hati Lahir Prematur

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Hati-Hati, Ini Penyebab Buah Hati Lahir Prematur

Ibu pasti menginginkan Buah Hati terlahir dengan sehat dan sesuai dengan Hari Perkiraan Lahir (HPL). Namun terkadang, Buah Hati bisa lahir lebih awal dan memiliki masalah kesehatan. Tak ingin Buah Hati lahir prematur? Kenali penyebab Buah Hati lahir prematur, ciri-ciri, faktor risiko, dan dampaknya bagi Buah Hati yuk.

Jenis-jenis Kelahiran Prematur

bayi memegang tangan ibu

Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang terjadi sebelum dimulainya minggu ke-37 kehamilan. Buah Hati yang dilahirkan prematur, terutama yang lahir sangat dini, seringkali memiliki masalah kesehatan. Biasanya, komplikasi prematuritas bervariasi. Semakin dini Buah Hati lahir, semakin tinggi risiko komplikasi yang ditimbulkan.

Jenis-jenis kelahiran prematur meliputi:

  1. Prematur terlambat, lahir antara 34 dan 36 minggu kehamilan
  2. Prematur cukup, lahir antara 32 dan 34 minggu kehamilan
  3. Sangat Prematur, lahir pada usia kehamilan kurang dari 32 minggu
  4. Prematur ekstrim, lahir pada atau sebelum 25 minggu kehamilan

Apa Sih Penyebab Buah Hati Lahir Prematur?

ibu hamil memegang perut

Kelahiran prematur dapat terjadi karena berbagai faktor. Sebagian besar kelahiran prematur terjadi secara spontan, tetapi ada juga yang disebabkan oleh induksi dini persalinan atau kelahiran caesar, baik karena alasan medis maupun non-medis.

Penyebab umum kelahiran prematur antara lain kehamilan kembar, terjadi infeksi, serta kondisi kronis seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Namun seringkali, tidak ada penyebab yang teridentifikasi. Beberapa faktor penyebab Buah Hati lahir prematur antara lain:

1. Kondisi kesehatan kronis

Jika Ibu memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2 sebelum kehamilan, kemungkinan besar Ibu akan melahirkan Buah Hati secara prematur. Kontrol gula darah yang baik bisa sulit dipertahankan selama kehamilan, sehingga dengan melakukan kontrol gula darah ketika akan program hamil akan sangat membantu untuk mengurangi risiko kelahiran prematur.

2. Infeksi

Jika Ibu memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS), infeksi rahim, ataupun infeksi saluran kemih atau vagina dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur.

3. Kehamilan kembar

Ibu hamil yang mengandung anak kembar dapat meningkatkan risiko melahirkan secara prematur, serta komplikasi lainnya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran John Hopkins yang menunjukkan bahwa 60% bayi kembar terlahir prematur. Hal ini dapat disebabkan karena berbagai kondisi yang mengikuti kehamilan bayi kembar, seperti tekanan darah tinggi.

4. Penyalahgunaan alkohol

Konsumsi alkohol sangat tidak dianjurkan selama kehamilan dan menyusui. Kelahiran prematur adalah salah satu dari banyak risiko yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan alkohol selama kehamilan.

5. Preeklamsia

Preeklamsia adalah kondisi tekanan darah serius yang dapat terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan atau setelah melahirkan (preeklamsia postpartum). Preeklamsia dapat menunjukkan tanda-tanda beberapa organ, seperti ginjal dan hati, tidak bekerja secara normal. Hal ini dapat mengakibatkan stress jantung dan menyebabkan masalah selama kehamilan.

Komplikasi kehamilan preeklampsia juga dapat membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin karena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kerusakan organ, dan gangguan aliran darah ke plasenta. Baca selengkapnya di sini, Bu: Preeklamsia: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.

6. Uterus atau servik bermasalah

Infeksi uterus atau servik dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur. Hal ini dapat disebabkan oleh peradangan yang mengakibatkan kelahiran spontan atau ketuban pecah.

7. Jarak kehamilan terlalu dekat dengan kelahiran sebelumnya

Jarak kehamilan yang terlalu dekat dengan kehamilan sebelumnya dapat menimbulkan komplikasi serius pada kehamilan maupun proses kelahiran. WHO dan BKKBN menyatakan bahwa jarak antara kelahiran yang baik adalah pada rentang dua hingga tiga tahun.

Seringkali, penyebab spesifik kelahiran prematur tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko yang diketahui dari kelahiran prematur, antara lain:

  1. Memiliki berat badan yang kurang atau kelebihan berat badan sebelum kehamilan.
  2. Memiliki riwayat kehamilan prematur sebelumnya.
  3. Ibu hamil yang berusia dibawah 18 tahun atau lebih dari 30 tahun.
  4. Berat badan Ibu hamil tidak sesuai dengan kurva peningkatan berat badan normal. Hal ini dapat disebabkan oleh permasalahan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.
  5. Pendarahan dari vagina pada trimester kedua atau ketiga.
  6. Hamil karena fertilisasi in vitro.
  7. Ibu Hamil yang mengalami gangguan mental, seperti stress.
  8. Ibu hamil yang bekerja berjam-jam sambil berdiri.

Ciri-Ciri Buah Hati Lahir Prematur

bayi lahir prematur di rumah sakit

Buah Hati dapat memiliki gejala kelahiran prematur yang ringan atau komplikasi yang lebih berat. Beberapa tanda kelahiran prematur antara lain sebagai berikut:

  1. Ukuran tubuh kecil, dengan kepala besar yang tidak proporsional.
  2. Terlihat lebih kecil dibandingkan Buah Hati yang lahir cukup bulan, karena kurangnya simpanan lemak tubuh.
  3. Rambut halus (lanugo) menutupi sebagian besar tubuh Buah Hati.
  4. Suhu tubuh rendah, terutama segera setelah lahir di ruang bersalin, karena kurangnya simpanan lemak tubuh.
  5. Gangguan pernapasan.
  6. Kurangnya refleks untuk mengisap dan menelan, menyebabkan kesulitan makan.

Permasalahan yang Disebabkan Kelahiran Prematur

bayi baru lahir

Berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi Buah Hati yang terlahir prematur.

1. Anemia

Anemia terjadi ketika Buah Hati tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anemia dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen dan glukosa (gula) dalam darah dan mempersulit organ untuk bekerja dengan baik. Buah Hati yang terlahir prematur di NICU dapat juga mengalami anemia karena mendapatkan tes darah secara teratur untuk memeriksa kesehatan mereka. Buah Hati yang terlahir prematur sering kali tidak dapat membuat sel darah baru dengan cukup cepat untuk menggantikan sel darah yang hilang selama tes darah. Hal ini dapat menyebabkan anemia.

2. Gangguan pernapasan

Beberapa permasalahan pernapasan yang dapat terjadi antara lain:

  • Apnea prematuritas (AOP), dimana terjadi jeda bernapas selama 15 hingga 20 detik, atau lebih. Gangguan ini dapat terjadi secara bersamaan dengan detak jantung yang lebih lambat, atau disebut Bradikardia.
  • Displasia bronkopulmoner (BPD) merupakan penyakit pernapasan yang dapat berkembang pada Buah Hati yang terlahir prematur maupun yang mendapatkan perawatan dengan mesin kesehatan. Buah Hati dengan BPD memiliki risiko infeksi paru-paru yang lebih tinggi, dan gejala terparah dapat menyebabkan kerusakan paru-paru.
  • Sindrom gangguan pernapasan (RDS) terjadi ketika paru-paru Buah Hati tidak dapat membuat cukup zat surfaktan yang berfungsi menjaga kantung udara kecil di paru-paru.

3. Perdarahan Intraventrikular (IVH).

IVH merupakan pendarahan pada otak. Semakin prematur kelahiran Buah Hati, maka semakin tinggi kemungkinan untuk menderita IVH.

4.  Penyakit Kuning.

Gejala yang ditimbulkan adalah kulit dan bagian putih mata Buah Hati berwarna kuning. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan zat bilirubin dalam darah Buah Hati. Penyakit kuning terjadi ketika lever Buah Hati belum sepenuhnya berkembang atau tidak berfungsi dengan baik.

5. Enterokolitis Nekrotikans (NEC)

NEC merupakan peradangan yang terjadi pada usus besar atau usus halus pada bayi. Kondisi ini umumnya terjadi pada Buah Hati yang terlahir prematur. Hal ini disebabkan karena perkembangan organnya yang belum sempurna.

6. Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung tidak menutup dengan sempurna setelah Buah Hati lahir. Lebih dari 50% Buah Hati yang dilahirkan prematur atau kurang dari 26 minggu mengalami PDA. Hingga saat ini belum diketahui penyebab PDA, namun kelahiran prematur dapat meningkatkan risiko kejadian PDA.

7. Retinopati Prematuritas (ROP)

Merupakan penyakit mata yang terjadi ketika retina Buah Hati tidak berkembang secara sempurna pada minggu-minggu setelah kelahiran. Sebagian besar Buah Hati memiliki ROP gejala ringan, sehingga tidak memerlukan perawatan intensif. Namun, Buah Hati yang memiliki ROP parah dapat mengakibatkan masalah penglihatan atau kebutaan.

Nah, sekarang Ibu sudah tahu ya apa saja yang menyebabkan Buah Hati lahir prematur, faktor risiko, ciri-ciri, dan dampaknya bagi Buah Hati. Maka penting untuk melakukan pencegahan sejak dini. Gimana caranya? Simak cara mencegah Buah Hati lahir prematur berikut ini yuk.