Cara Stimulasi Otak Bayi Sejak Dini hingga Usia Emasnya

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Stimulasi Otak Bayi Sejak Dini hingga Usia Emasnya

Pasti Ibu dan Ayah memiliki harapan bahwa bayi dapat tumbuh sehat dan cerdas bukan? Saat periode emas tumbuh kembangnya, agar anak pintar, kreatif, berani, dan percaya diri, dibutuhkan stimulasi otak bayi yang sesuai dengan usianya. Stimulasi otak bayi dapat dimulai sejak dalam kandungan lho Bun! Tak heran, jika Ibu memberikan stimulasi yang tepat serta asupan makanan bernutrisi dan bergizi tinggi, bayi tumbuh menjadi anak yang cerdas, sehat, kreatif, dan percaya diri. Simak penjelasannya lebih lanjut yuk!

Stimulasi Otak Bayi dalam Kandungan

Pada saat usia kehamilan Ibu menginjak 3-4 bulan, sel otak janin mulai terbentuk dan terus berkembang hingga lahir dan dewasa. Pada bulan-bulan ini, Ibu dapat memberikan stimulasi yang tepat untuk bayi. Sebab, bayi sudah mulai bisa mendengar dan melihat stimulasi yang Ibu berikan.

Jika bayi mendapatkan stimulasi yang tepat sesuai dengan usia kehamilan Ibu, maka bayi akan memiliki kemampuan visual, pendengaran, bahasa, memori, dan keterampilan motorik yang baik ketika lahir nanti. Berikut beberapa stimulasi otak bayi yang bisa Ibu berikan sejak dini:

·        Mendengarkan Musik

Penelitian dari University of Montreal, dikutip dari Journal of Pediatrics, menyebutkan hasil penelitian mereka bahwa janin yang kerap mendengarkan musik memiliki proses belajar lebih baik. Alunan musik yang memiliki beragam harmoni ini membuat janin tenang, nyaman, tenteram, sehingga Ia dapat lebih berkonsentrasi.

·        Mengajak Berbicara

Pada usia kehamilan 15 minggu, Ibu sudah bisa mengajak janin berbicara. Sebab, bayi sudah memiliki kemampuan mendengar. Berbicaralah pada janin sesering mungkin, sehingga bayi akan mengenali suara Ibu dan Ayah nantinya. Tak hanya itu, dikutip dari Klikdokter, stimulasi otak bayi dengan menggunakan suara dapat memperkaya kosakata bayi dan meningkatkan daya ingat serta kecerdasannya.

·        Membaca Buku

Dikutip dari laman Primaya Hospital, stimulasi otak bayi dengan membacakan cerita dalam kandungan dapat meningkatkan kosakata dan akan mengenali kata-kata tersebut lebih cepat dibandingkan bayi yang tidak diberikan stimulasi. Bacakan buku cerita anak ataupun buku yang menurut Ibu atau Ayah ringan dan menarik ya!

 

Baca juga: Mainan Bayi 3 Bulan yang Menstimulasi Otak bayi

 

·        Stimulasi Sentuhan

Ibu bisa melakukan stimulasi sentuhan dengan mengelus perut sambil mengajak bayi berbicara di dalam kandungan lho! Stimulasi otak bayi dapat terbentuk dengan sentuhan dari Ibu serta Ayah. Sebagai respons dari janin, Ia akan menendang atau bergerak-gerak dalam rahim.Pada awal-awal minggu ke 12 mungkin Ibu belum bisa merasakan responnya, tapi seiring dengan tumbuh kembangnya dan stimulasi yang rutin, bayi pasti senang dan dapat meningkatkan bonding dengan Ibu dan Ayah.

·        Aktif Berolahraga

Olahraga tak hanya menjaga kesehatan Ibu, namun dapat menstimulasi otak bayi di dalam kandungan lho Bun! Pasalnya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Montreal, dikutip dari Detik Health, menyatakan wanita hamil yang berolahraga setidaknya selama 20 menit sehari, tiga kali seminggu, memiliki bayi yang lahir dengan tingkat aktivitas otak lebih tinggi. Tak hanya itu, aliran darah yang lancar pada janin, juga mendukung tumbuh kembang bayi menjadi lebih optimal.

·        Stimulasi Cahaya

Pada usia kehamilan 23-26 minggu, janin sudah bisa membuka matanya Bun! Oleh sebab itu, Ibu bisa memberikan stimulasi cahaya kepada bayi. Arahkan senter yang menyala ke perut Ibu sambil menggerakkannya ke kiri dan ke kanan atau atas bawah. Janin akan bereaksi dengan cahaya senter tersebut. Stimulasi cahaya akan meningkatkan kemampuan otak dan matanya.

 

Baca juga: Tips Ibu Hamil: Manfaat Musik untuk Perkembangan Otak Janin

 

Stimulasi Otak Bayi Setelah Lahir

Dikutip dari Porto Biomedical Journal, bayi baru lahir memiliki setidaknya 100 milyar neuron, namun hanya beberapa di antaranya yang sudah terhubung satu sama lain. Nah, dengan menstimulasi otak bayi secara tepat, Ibu akan membantu menghubungkan lebih banyak neuron pada otak bayi sehingga Ia akan tumbuh cerdas. Sebab, semakin stimulasi otak bayi bervariasi dengan intensitas yang sering dan teratur, maka semakin kompleks dan kuat hubungan antar sel neuron pada otaknya.

Dalam International Journal of Nursing Sciences menyebutkan pada 1000 hari pertama sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun, otak anak bisa berkembang hingga 80 persen dari kapasitas otak dewasa. Dengan stimulasi otak bayi yang tepat, maka bayi pasti akan tumbuh menjadi anak yang cerdas. Berikut cara mencerdaskan bayi di antaranya:

1. Melakukan Kegiatan Bersama

Stimulasi otak bayi bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan bersama seperti bernyanyi atau membacakan buku cerita. Bonding time dapat memperkuat ikatan emosional serta kemampuan sosial dan komunikasi bayi. Selain itu, anak yang memiliki ikatan emosional tinggi dengan orang tuanya dinilai mampu melakukan banyak hal, mampu bersosialisasi dengan teman sebaya, maupun cerdas dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

Dengan stimulasi otak bayi yang tepat oleh Ibu dan Ayah, bayi akan tumbuh menjadi generasi yang multitalenta dan percaya diri. Jadi, sempatkan waktu Ibu dan Ayah ya untuk bermain bersama bayi sesibuk apapun itu.

2. Rutin Berbicara dengan bayi

Aktivitas yang bisa dibilang sederhana ini ternyata mampu meningkatkan kecerdasan bayi lho Bun! Dengan rutin mengajak bayi berbicara dapat menstimulasi otak bayi terutama dalam kemampuan bahasa, komunikasi, dan sosialnya. Dilansir dari Journal of Pediatrics, anak yang sering diajak berkomunikasi seperti bercerita, cenderung memiliki IQ tinggi dibandingkan yang jarang diajak berkomunikasi.

Ibu dan Ayah bisa menanyakan kabar ataupun pengalaman bayi saat di rumah atau di sekolah. Selain itu, perhatikan jumlah dan jenis kata serta intonasi yang digunakan ya! Hal ini disebabkan anak akan memproses kata-kata yang sering diucapkan Ayah dan Ibu. Sehingga Ia bisa menirukan kata-kata tersebut kembali.

Walaupun bayi belum bisa mengucapkan kata-kata dengan lengkap dan benar, tetap dukung dengan merespon kata-kata yang terlontar dari mulut kecilnya Bun! Ajarkan mereka dengan membenarkan kata-kata yang salah atau tidak lengkap. Selain itu, pentingnya kontak mata akan memudahkan bayi dalam membangun memori di otaknya.

3. Eksplorasi Dunia Luar

Sesekali, ajak bayi beraktivitas di area sekitar rumah, bermain di taman, atau piknik di halaman rumah yuk Bun! Di era pandemi ini memang sulit untuk membawa bayi mengeksplor dunia luar terutama di tempat keramaian. Namun, Ibu bisa memilih taman yang tidak begitu ramai. Jangan lupa semprotkan disinfektan pada perosotan atau ayunan yang ada di taman ya Bun. Setelah bermain, Ibu bisa mengajarkan anak mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer khusus anak.

Namun, bagi sebagian Ibu yang masih takut, ada beberapa kegiatan yang bisa Ibu lakukan nih agar stimulasi otak bayi terus dilakukan. Salah satunya adalah bermain di halaman dengan membawa beberapa miniatur mainan dan balok warna. Fungsinya adalah untuk memperkenalkan berbagai jenis hewan, warna, dan suara. Dengan stimulasi otak bayi seperti ini, kosakata dan pengetahuan baru untuk bayi.

Di halaman, Ibu juga bisa mengajarkan bayi warna langit, warna rumput, pagar, mobil Ayah, ataupun mengamati orang yang lalu lalang di depan rumah. Ibu bisa bercerita mengenai hal-hal sederhana yang ada di sekitarnya, seperti memberitahu bayi ada tukang roti yang sedang mengayuh sepeda berwarna biru. Menyenangkan bukan?

4. Pentingnya Mainan Sesuai Tahapan Usia

Berikan mainan yang sesuai usia agar stimulasi otak bayi dapat mengoptimalkan kecerdasannya. Gunakan mainan yang bisa menstimulasi sensorik, motorik, visual-spasial, logika dan emosionalnya. Untuk bayi berusia 1−3 bulan, berikan mainan yang banyak mengeluarkan bunyi dan mudah digenggam. Pastikan mainan tersebut terbuat dari bahan yang aman bagi bayi.

Saat usia bayi menginjak 3 bulan, Ibu dan Ayah bisa memberikan mainan dengan beragam bentuk, misalnya boneka berbentuk binatang. Lalu, saat bayi sudah menginjak usia 9 bulan ke atas, berikanlah mainan yang lebih kompleks untuk merangsang kecerdasan logika dan matematikanya, seperti puzzle atau mengelompokkan balok berwarna-warni sesuai dengan warnanya.

Mudah bukan melakukan stimulasi otak bayi sesuai dengan usianya? Yuk, mulai luangkan waktu bersama Si Kecil agar ia tumbuh menjadi anak yang cerdas. Ciri-ciri bayi cerdas adalah memiliki rasa ingin tahu yang besar dan daya ingat kuat, bahkan dapat diketahui sejak usianya masih beberapa bulan. Yuk, ketahui selengkapnya di sini: Ciri-ciri Bayi yang Cerdas, Seperti Apa Sih?.

Bunda bisa mencari beragam stimulasi otak bayi agar kecerdasan majemuknya terasah dengan baik. Dukung kecerdasannya juga dengan memberikan ASI eksklusif selama 6-24 bulan.