Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Tepat

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dengan Tepat

Senangnya sudah dapat melakukan USG kehamilan ya, Bu. Saat pemeriksaan nanti, perut Ibu akan diperiksa menggunakan sebuah alat untuk melihat janin di dalam kandungan. Kemudian, Ibu dapat melihat dari layar perkembangan janin serta memperoleh hasil berupa foto hitam putih beserta keterangannya.

Tentunya, Ibu yang hamil merasa  tenang saat dokter mengatakan tentang jenis kelamin dan kondisi bayi yang baik dan sehat.  Namun, buat Ibu yang baru hamil pertama kali tentunya akan bingung melihat tabel-tabel huruf dan angka yang terdapat pada print out hasil USG. Bagaimana tidak Bu, hasil USG ada dalam bentuk lembaran foto USG berwarna hitam putih beserta huruf dan angka.

Nah, tidak perlu khawatir lagi karena di sini kita akan mengupas tuntas tentang istilah yang digunakan dalam hasil USG.

Cara Membaca Istilah Pada Hasil USG

Supaya Ibu tidak merasa kebingungan saat membaca hasil USG. Berikut penjelasan untuk istilah atau singkatan yang ada pada hasil USG:

  • GA atau Gestational Age
    GA atau Gestational Age menunjukkan perkiraan umur kehamilan Ibu yang diukur berdasarkan panjang tungkai kaki, tungkai lengan, diameter kepala, hingga perkembangan organ tubuh janin.
  • CRL atau Crown Rump Length
    CRL atau Crown Rump Length adalah keterangan ukuran jarak dari ujung kepala hingga ujung kaki janin. CRL biasanya digunakan dokter untuk mengukur janin di usia kehamilan trimester awal.
  • GS atau Gestational Sac
    GS atau Gestational Sac adalah ukuran kantung kehamilan yang ditandai dengan bulatan hitam. GS muncul pada hasil foto USG trimester awal.
  • BPD atau Biparietal Diameter
    BPD atau Biparietal Diameter menunjukkan ukuran tulang pelipis kiri dan kanan. BPD biasanya digunakan untuk mengukur janin saat memasuki trimester dua atau tiga.
  • AC atau Abdominal Circumferencial
    AC dalam USG atau disebut dengan Abdominal Circumferencial adalah perkiraan ukuran lingkar perut janin. Apabila AC dikombinasikan dengan BPD maka hasilnya akan berupa  perkiraan berat janin dalam kandungan.
  • HC atau Head Circumferencial
    HC dalam USG atau disebut dengan Head Circumferencial adalah keterangan terkait ukuran lingkaran kepala janin dalam kandungan.
  • FL atau Femur Length
    FL dalam USG atau disebut dengan Femur Length adalah keterangan terkait ukuran panjang tulang paha janin.
  • FW atau Fetal Weight
    FW atau Fetal Weight adalah keterangan tentang berat janin dalam kandungan.
  • FHR atau Fetal Heart Rate
    FHR atau Fetal Heart Rate menunjukkan frekuensi detak jantung janin.
  • LMP atau Last Menstrual Period
    LMP atau Last Menstrual Period adalah hitungan hari pertama haid terakhir. Biasanya digunakan sebagai acuan umur janin dalam kandungan.
  • EDD atau Estimated Delivery Date
    EDD atau Estimated Delivery Date adalah keterangan tentang perkiraan persalinan berdasarkan tanggal menstruasi. 
  • EFW atau Estimation Fetal Weight
    EFW dalam usg artinya perkiraan berat bayi. EFW atau Estimated Fetal Weight yaitu perkiraan berat janin dalam kandungan. Pada normalnya, EFW normal janin    berkisar antara 240-300 gram.

Macam-macam Bentuk USG

Jika jaman dulu hanya ada USG 2D, maka sekarang sudah ada USG 3D hingga USG 4D, bu. Tentunya ibu penasaran perbedaanya, inilah berbagai macam USG yang dapat Ibu gunakkan:

1. USG transvaginal

Jenis USG ini pada umumnya digunakkan pada saat awal kehamilan supaya menghasilkan gambar yang lebih bagus dan jelas. Cara melakukan tes ini yaitu dengan memasukkan alat sensor ultrasound ke dalam vagina. Ini memudahkan dokter untuk memonitor denyut jantung pada janin dan juga dapat mengetahui bila ada kelainan di serviks. Bila ada kelainan, ini bisa mengetahui keadaan janin yang mungkin keguguran atau kelahiran yang prematur.

2. USG 2D

Jenis USG 2D ini adalah alat yang standar dipilih oleh dokter untuk mengecek janin. Penggunaan alat ini sangat mudah bagi dokter. karena menggunakan alat transduser yang hanya digerakkan di atas perut dan juga dapat menghasilkan gambar berkualitas 2D.

3. USG 3D

USG 3D ini menggunakan teknologi yang lebih canggih. Alat ini menampilkan gambar yang lebih jernih dan detail sehingga ibu dapat melihat lebar, tinggi, organ, dan janin. Selain itu, dokter juga mampu mengetahui atau mendiagnosa masalah yang biasa terjadi dalam kehamilan. Prosedur alat ini sama dengan USG 2D, namun memiliki alat sensor yang khusus dan perangkat lunak yang menghasilkan gambar 3D.

4. USG 4D

Jika sebelumnya alat USG 2D dan 3D dapat menghasilkan foto, USG 4D ini dapat memberikan video bergerak dari janin dalam kandungan. Bahkan, Ibu juga dapat melihat janin sedang bergerak. Selain itu, alat ini bisa menangkap bayangan janin dengan sangat bagus. Caranya memang mirip dengan peralatan yang lain, namun lebih canggih.

Itulah jenis-jenis USG kehamilan untuk memastikan kondisi kesehatan dan jenis kelamin bayi. Keakuratan identifikasi jenis kelamin bayi melalui USG bisa bervariasi, dan dalam beberapa kasus, bisa terjadi kesalahan atau perbedaan untuk mengidentifikasi jenis kelamin bayi dengan tepat. Bila Ibu bingung kenapa jenis kelamin dari hasil USG bisa berbeda, baca artikel berikut ini: Perbedaan Hasil USG Bayi Laki Laki Dan Perempuan

Ukuran Normal Hasil USG

Perkembangan janin dalam kandungan penting dilakukan di awal kehamilan hingga tiba waktunya Si kecil lahir. Sebab, jika dilakukan sejak dini, potensi gangguan perkembangan janin pun dapat terdeteksi dan tertangani lebih awal. Nah, dari mulai hamil sampai pemeriksaan USG, tentunya Ibu penasaran seperti apa ukuran normal hasil USG untuk janin. 

Dilansir dari American pregnancy, janin mulai terlihat ukurannya saat mulai usia kehamilan 4 minggu. Janin akan diukur dari ujung kepala sampai bagian bokong saja karena pada usia 4 minggu sampai 20 minggu, janin masih meringkuk sehingga susah diukur.

Ukuran normal hasil usg 24 minggu normalnya berat janin bisa berkisar antara 500 hingga 700 gram, sedangkan panjangnya berkisar antara 28 hingga 32 cm (dari kepala hingga ke tumit). 

Perbedaan Gradasi Warna

Membaca USG memang bukan hal yang mudah untuk orang awam karena hasil USG biasanya menggunakan foto USG yang tidak berwarna atau berwarna hitam putih. Namun, jangan khawatir ya, bu karena ibu dapat melihat perbedaannya melalui gradasi warna hitam. Penjelasan sebagai berikut:

  • Jaringan yang padat, akan terlihat seperti tulang yang berwarna putih. Permukaan pada luarnya memantulkan banyak suara
  • Jaring berisi cairan, akan terlihat gelap seperti rahim
  • Gambar ultasonik tidak dapat berfungsi terhadap gas. Sehingga organ pada tubuh yang berisi udara seperti paru-paru tidak dapat diperiksa menggunakan ultrasonografi

Sudah tak bingung lagi kan Bu, dengan informasi seputar hasil USG Si kecil? Dengan mengetahui apa yang tertera di hasil USG Ibu sudah tidak bingung dengan istilah kedokteran lagi. 

Bila Ibu masih bingung, jangan sungkan untuk menanyakan kepada dokter kandungan supaya ibu lebih mengerti tentang perkembangan janin dalam kandungan dari waktu ke waktu. 

Ibu juga dapat menggunakan fitur kalkulator perkiraan lahir pada website resmi Prenagen. Fitur ini membantu mengetahui kapan lahirnya Si kecil. Semoga kehamilan Ibu berjalan dengan lancar hingga saat persalinan tiba nanti ya Bu!

Berapa Kali Harus USG Saat Hamil? 

Ibu sudah memahami cara baca hasil USG, namun mungkin masih bertanya-tanya harus USG berapa kali selama kehamilan. Jumlah USG yang direkomendasikan selama kehamilan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kesehatan ibu, riwayat kehamilan sebelumnya, dan adanya kondisi medis tertentu. 

Secara umum, ada Ibu harus 3 kali USG selama kehamilan, termasuk:

  1. USG Awal (Trimester Pertama). Biasanya dilakukan antara 6 hingga 9 minggu kehamilan untuk memverifikasi keberadaan janin, menentukan usia kehamilan yang tepat, serta mendeteksi adanya masalah awal kehamilan. 
  2. USG Struktural (Trimester Kedua). Dilakukan sekitar 18 hingga 22 minggu kehamilan untuk mengevaluasi perkembangan dan struktur janin dengan lebih rinci.
  3. USG Pertumbuhan (Trimester Ketiga). Dilakukan sekitar 32 hingga 36 minggu kehamilan untuk memantau pertumbuhan janin, posisi plasenta, volume cairan ketuban, dan kesiapan untuk persalinan.

Selain tiga jenis USG tersebut, dalam situasi tertentu, dokter atau bidan dapat merekomendasikan USG tambahan, seperti USG untuk memantau perkembangan janin, memeriksa aliran darah plasenta, atau memantau kondisi medis tertentu yang mungkin terjadi selama kehamilan.

Untuk info selengkapnya tentang manfaat USG, baca di sini: Manfaat USG Kehamilan dan Ragam Jenisnya