Benarkah Melahirkan di Usia Kehamilan 9 Bulan 10 Hari Ideal?

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Benarkah Melahirkan di Usia Kehamilan 9 Bulan 10 Hari Ideal?

Kehamilan merupakan proses alami seorang wanita menjadi wanita seutuhnya yaitu menjadi seorang ibu. Bisa dikatakan, kehamilan akan memberikan Ibu pengalaman yang luar biasa dan sangat berharga. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai persiapan yang baik, termasuk persiapan mental menjelang persalinan agar dapat memperlancar proses tersebut.

Salah satu hal yang perlu Ibu ketahui adalah usia kehamilan yang paling tepat untuk melahirkan sang bayi. Menghitung usia kehamilan harus setepat mungkin. Sejatinya, waktu melahirkan yang tepat berlangsung secara alami. Begitu bayi yang Ibu kandung siap untuk dilahirkan, maka sebaiknya Ibu dapat mengenali tanda yang muncul.

Usia Kehamilan

Pada umumnya, masyarakat awam hanya tahu bahwa untuk menentukan usia kehamilan ideal untuk melahirkan yaitu 9 bulan 10 hari atau 37 minggu. Akan tetapi, berdasarkan penelitian dari Organisasi Kesehatan untuk Ibu dan Bayi di Amerika Serikat, March of Dimes, usia kehamilan paling ideal untuk Ibu bisa melahirkan bayi adalah 40 minggu. Apakah tidak terlalu lama? Sedangkan, ada banyak bahaya yang bisa mengancam kesehatan bayi bila berada di dalam kandungan terlalu lama.

Penelitian dari badan kesehatan tersebut menemukan bahwa otak dan organ bayi masih bisa berkembang setelah usia kehamilan memasuki minggu ke 39. Bahkan, mereka juga menemukan bahwa bayi yang lahir pada minggu setelah minggu ke 39 akan memiliki daya tahan yang luar biasa terhadap masalah pernafasan dan pencernaan, serta masalah pada pengaturan suhu tubuh secara alami, yang banyak dialami oleh bayi yang lahir pada minggu ke 37. Oleh karena itu, sekarang ini sudah ada larangan untuk menggunakan C-Section pada minggu ke 37.

Menghitung dengan tepat

Untuk mengetahui bahwa usia kehamilan Ibu mencapai usia kehamilan yang ideal untuk melahirkan, Ibu bisa menghitung kehamilan diri sendiri. Ada dua macam cara yang bisa Ibu gunakan untuk menghitung usia kehamilan.

Pertama adalah menghitung dengan metode haid terakhir, Ibu menggunakan rumus Naegele, yaitu (tanggal + 7 hari), (bulan +9 ), (tahun + 0), untuk haid terakhir pada bulan Januari – Maret dan (Tanggal+7 hari), (bulan-3), (tahun+1) untuk haid terakhir pada bulan April – Desember.

Metode yang kedua adalah pergerakan janin. Pergerakan janin pada kehamilan pertama terjadi pada minggu ke 18-20, dan untuk kehamilan kedua dan selanjutnya, pergerakan terjadi pada minggu ke 16-18. Tapi, bila Ibu ingin mengetahui usia kehamilan yang akurat dan tepat, sebaiknya Ibu memeriksakan diri ke dokter kandungan.  Untuk mengetahui lebih lengkap seputar cara dan metode menghitung usia kehamilan, Ibu baca lebih lanjut melalui artikel berikut: Hitung Usia Kehamilan Dengan Metode Berikut Yuk

Selain mengetahui usia kehamilan dan juga perkiraan hari kelahiran, Ibu juga bisa mendapatkan pertolongan bila dokter menemukan masalah kesehatan yang dapat mengancam kesehatan Ibu dan bayi. Jadi, proses melahirkan akan berjalan dengan lancar dan sehat.

Kebanyakan Ibu Hamil Melahirkan di Minggu ke Berapa? 

Kebanyakan ibu hamil melahirkan di antara minggu ke 37 hingga minggu ke 42 kehamilan (sekitar 8 bulan dan 3 minggu - 9 bulan dan 3 minggu). Rentang waktu ini dianggap sebagai periode yang normal untuk melahirkan. Namun, setiap kehamilan adalah unik, dan waktu persalinan dapat bervariasi antara individu.

Persalinan yang terjadi sebelum minggu ke 37 kehamilan dianggap sebagai persalinan prematur. Persalinan prematur dapat memerlukan perawatan khusus dan pengawasan medis untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi. 

Persalinan prematur dapat terjadi karena penyakit pada Ibu ataupun karena penyakit pada bayi. 

Jenis kasus penyakit pada Ibu yang dapat menyebabkan persalinan prematur berupa infeksi pada ketuban Ibu. Infeksi ini menyebabkan peradangan yang menimbulkan Ibu bersalin spontan, meskipun usia kehamilan Ibu belum 37 minggu.

Beberapa penyakit pada Ibu dapat menyebabkan Ibu harus bersalin prematur. Misalnya, Ibu mengalami penyakit yang harus segera dioperasi untuk menyelamatkan nyawanya, sehingga bayi terpaksa sengaja dilahirkan lebih awal untuk menghindari efek tindakan operasi. Contoh penyebab operasi ini ialah penyakit muntah darah akibat robeknya kerongkongan Ibu. Yuk, Ibu, baca tentang muntah darah ini di sini: Penyebab Muntah Darah Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Beberapa persalinan prematur dapat terjadi karena problem pada bayinya. Misalnya, bayinya ternyata kembar dan tidak dapat mempertahankan ketuban mereka sampai usia 37 minggu, sehingga ketubannya pecah sendiri.

Contoh lainnya, bayi dengan plasenta yang menutupi vagina Ibu. Pergerakan bayi tersebut sewaktu-waktu dapat merobek plasenta, sehingga jika plasentanya robek sebelum usia 37 minggu, bayi harus dilahirkan sesegera mungkin agar ia masih bisa memperoleh oksigen untuk bernafas.  

Sebaliknya, persalinan yang terjadi setelah minggu ke 42 kehamilan dapat dianggap sebagai persalinan melebihi waktu yang ditentukan atau post-term. Dalam situasi ini, dokter mungkin akan merekomendasikan metode induksi persalinan untuk mengurangi risiko komplikasi.

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi waktu persalinan, termasuk riwayat kehamilan sebelumnya, kondisi kesehatan ibu dan bayi, serta faktor-faktor genetik lainnya. Ibu bisa coba hitung perkiraan kelahiran anak melalui kalkulator perkiraan lahir. Yuk, coba sekarang di sini Kalkulator Perkiraan Lahir Prenagen