Tips Aman dan Nyaman Berhubungan saat Hamil Muda

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Tips Aman dan Nyaman Berhubungan saat Hamil Muda

Banyak pasangan yang bertanya apakah aman berhubungan seksual saat hamil muda. Mereka khawatir bila aktivitas tersebut dapat membahayakan kehamilan. Untuk mengetahui jawabannya, yuk baca artikel ini sampai selesai ya. 

Apakah Boleh Berhubungan saat Hamil Muda? 

Saat hamil muda atau trimester pertama (usia kehamilan 1-13 minggu), berhubungan intim sebenarnya tidak dilarang asal kehamilan berjalan normal tanpa adanya komplikasi medis. Aktivitas seksual seperti penetrasi tidak secara langsung membahayakan janin karena janin dilindungi oleh air ketuban serta otot-otot rahim.

Ada mitos yang menyatakan bahwa berhubungan saat hamil muda bisa menyebabkan keguguran, namun mayoritas keguguran pada trimester pertama tidak disebabkan oleh aktivitas seksual. Lebih sering, keguguran pada trimester pertama terkait dengan faktor genetik atau infeksi yang terjadi selama proses pembuahan embrio.

Penting untuk dicatat bahwa ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan keguguran, seperti infeksi pada ibu hamil, penggunaan obat-obatan tertentu, serta gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan minum minuman beralkohol.

Selama kehamilan berjalan normal dan tidak ada indikasi medis lainnya, berhubungan intim selama hamil muda masih dianggap aman. Tetapi, penting untuk berdiskusi dengan dokter kandungan untuk memastikan tidak ada risiko khusus yang perlu diperhatikan dalam situasi kehamilan individu.

Tips Aman Berhubungan Intim Saat Hamil Muda 

Berikut beberapa tips untuk berhubungan intim dengan aman saat hamil muda:

Posisi yang Aman dan Nyaman

Beberapa posisi mungkin lebih mendukung kenyamanan dan mengurangi tekanan pada perut. Misalnya, berhubungan intim dengan posisi samping, posisi spooning (bersandar satu sama lain seperti sendok), atau posisi woman on top (wanita di atas) untuk mengurangi tekanan pada perut.

Hindari Tekanan Berlebihan

Hindari tekanan yang berlebihan pada perut atau area perut selama berhubungan seksual. Terutama tekanan pada perut bila berhubungan intim di trimester terakhir kehamilan.

Pertimbangkan Kenyamanan Fisik

Pertimbangkan kenyamanan fisik dengan memahami bahwa setiap ibu hamil memiliki perubahan fisik yang berbeda. 

Seiring perubahan tersebut, penting untuk memperhatikan batasan fisik yang dialami oleh pasangan selama kehamilan untuk memastikan bahwa aktivitas intim tetap nyaman dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan fisik bagi keduanya.

Gunakan Pelumas yang Aman

Jika diperlukan, gunakan pelumas yang aman berbasis air. Hindari pelumas yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi.

Komunikasi Terbuka

Diskusikan kenyamanan, kekhawatiran, dan perubahan yang dirasakan dengan pasangan. Komunikasi yang jujur dan terbuka dapat membantu dalam menentukan waktu dan jenis aktivitas yang sesuai.

Jadi, itulah jawaban dari pertanyaan apakah boleh berhubungan saat hamil muda. Ibu boleh melakukan hubungan seksual selama hamil muda asalkan kehamilan berjalan normal tanpa adanya komplikasi kesehatan. Penting untuk mempertimbangkan kenyamanan fisik, batasan-batasan, dan kondisi medis yang mungkin mempengaruhi keamanan aktivitas seksual selama kehamilan. 

Kondisi yang Membuat Ibu Hamil Muda Dilarang Berhubungan Seksual 

Sebagian besar wanita hamil yang sehat diperbolehkan untuk berhubungan seksual selama kehamilan, terutama jika kehamilan berjalan normal. Namun, ada beberapa kondisi medis atau situasi khusus yang dapat membuat dokter menganjurkan untuk menghindari berhubungan seksual selama kehamilan. Beberapa kondisi tersebut antara lain:

  • Pendarahan: Jika ibu hamil mengalami pendarahan dari vagina, terutama pada trimester pertama, dokter biasanya menyarankan untuk menghindari aktivitas seksual.
  • Plasenta Previa: Ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim, disarankan untuk menghindari penetrasi seksual karena dapat menyebabkan pendarahan.
  • Ancaman Keguguran: Pada kasus di mana ibu hamil mengalami ancaman keguguran, dokter biasanya menyarankan untuk menghindari aktivitas seksual yang dapat meningkatkan risiko keguguran.
  • Preeklampsia atau Tekanan Darah Tinggi: Dalam kasus kondisi medis ini, dokter mungkin menyarankan untuk mengurangi aktivitas seksual karena dapat mempengaruhi tekanan darah.
  • Ketuban Pecah Dini: Jika ketuban pecah sebelum waktunya (ruptur membran), aktivitas seksual biasanya dihindari karena risiko infeksi pada janin.

Penting untuk mengonsultasikan keadaan khusus ini dengan dokter kandungan atau profesional kesehatan yang merawat kehamilan untuk mendapatkan nasihat yang tepat. Setiap kasus memiliki pertimbangan yang unik dan hanya dokter yang dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan situasi spesifik ibu hamil. 

Mari ikuti panduan seks saat hamil yang aman berikut ini: Seks Saat Hamil: Frekuensi, Keamanan, dan Manfaatnya