Memahami penyebab sebenarnya dari mata bayi belekan sangat penting agar Ibu dapat memberikan penanganan yang tepat dan aman. Penyebabnya bisa berupa infeksi bakteri, virus, atau saluran air mata yang tersumbat. Dengan mengetahui penyebabnya, dokter dapat menentukan apakah diperlukan pengobatan medis seperti antibiotik atau hanya perawatan ringan di rumah. Tindakan yang tepat membantu mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan mata bayi sejak dini.
Sebaliknya, penggunaan metode yang tidak terbukti secara medis, seperti meneteskan ASI ke mata bayi, justru dapat menimbulkan risiko. ASI memang mengandung antibodi, tetapi juga dapat menjadi media pertumbuhan bakteri bila tidak steril. Oleh karena itu, konsultasi dengan tenaga medis adalah langkah paling aman.
Belekan adalah kondisi ketika mata mengeluarkan cairan lengket berwarna kekuningan hingga kehijauan. Ini umum terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya tidak berbahaya. Penyebab paling sering adalah saluran air mata yang tersumbat (blocked tear duct), yaitu saluran kecil di sudut mata yang belum terbuka sempurna sejak lahir.
Biasanya, kondisi ini membaik seiring bertambahnya usia. Pijatan lembut di sudut mata dan menjaga kebersihan area sekitar mata dapat membantu mempercepat pemulihan. Namun, jika belekan semakin banyak, mata tampak merah, bengkak, atau bayi tampak tidak nyaman, segera konsultasikan ke dokter.
Selain sumbatan saluran air mata, belekan juga bisa disebabkan oleh iritasi ringan atau infeksi akibat debu, udara kering, bakteri, atau virus. Penting bagi Ibu untuk membedakan antara belekan normal, seperti kotoran mata saat bangun tidur, dan belekan akibat infeksi yang memerlukan penanganan medis agar kesehatan mata Si Kecil tetap terjaga.
Salah satu mitos yang masih sering ditemui di masyarakat adalah meneteskan air susu Ibu (ASI) ke mata bayi yang belekan. Banyak orang tua percaya bahwa ASI dapat menyembuhkan infeksi mata karena dianggap memiliki kandungan antibodi alami yang mampu melawan bakteri.
Namun, para ahli medis menegaskan bahwa penggunaan ASI langsung pada mata justru tidak aman. Manfaat antibodi ASI memang berlaku saat diminum, namun cairan ini tidaklah steril. Mata adalah organ yang sangat sensitif, sehingga meneteskan ASI justru berisiko meningkatkan iritasi atau memicu infeksi yang lebih serius.
Alih-alih meneteskan ASI, Ibu disarankan untuk membersihkan mata bayi dengan kapas steril yang dibasahi air hangat. Jika belekan tidak kunjung membaik atau disertai mata merah dan bengkak, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Meskipun air susu ibu (ASI) memiliki banyak manfaat bagi bayi saat diminum, penting untuk dipahami bahwa ASI bukan cairan yang sepenuhnya steril. Proses pemerahan atau kontak dengan kulit Ibu dapat menyebabkan ASI terpapar bakteri alami dari permukaan kulit.
Bila ASI digunakan sebagai tetes mata, bakteri dapat masuk ke jaringan mata bayi yang sensitif, memicu infeksi baru, atau memperparah iritasi yang sudah ada. Karena itu, meneteskan ASI ke mata bayi tidak direkomendasikan secara medis.
Selain itu, ASI mengandung gula alami seperti laktosa yang berfungsi sebagai sumber energi bagi bayi. Namun, pada kondisi yang tidak steril, kandungan gula ini justru dapat menjadi media pertumbuhan ideal bagi bakteri. Akibatnya, mikroorganisme dapat berkembang biak di area mata dan memperparah belekan.
Maka dari itu, hindari penggunaan ASI sebagai obat tetes mata, dan pilih cara yang lebih aman dengan berkonsultasi pada dokter.
Dari sudut pandang medis, meneteskan air susu ibu (ASI) pada mata bayi tidak disarankan karena belum ada bukti ilmiah yang mendukung manfaatnya. Para ahli kesehatan anak menegaskan bahwa klaim ASI dapat menyembuhkan infeksi mata atau belekan hanyalah kepercayaan tradisional tanpa dasar penelitian. Organisasi kesehatan dan dokter anak sepakat bahwa praktik ini justru berisiko menyebabkan infeksi baru, akibat bakteri dari ASI yang tidak steril.
Dokter spesialis anak menjelaskan bahwa mata bayi sangat sensitif dan mudah teriritasi. Penggunaan cairan apa pun yang tidak steril, termasuk ASI, dapat mengganggu keseimbangan alami pada permukaan mata dan memperburuk peradangan. Oleh karena itu, perawatan mata bayi sebaiknya dilakukan dengan cara yang aman dan higienis.
Alih-alih menggunakan ASI, dokter merekomendasikan cara yang jauh lebih aman dan higienis. Membersihkan mata bayi harus dilakukan dengan lembut menggunakan kapas steril yang dibasahi air matang hangat.
Usapkan kapas perlahan dari sudut dalam mata (dekat hidung) ke arah luar. Selalu gunakan kapas baru untuk setiap usapan agar kotoran atau bakteri tidak berpindah ke mata lainnya. Lakukan pembersihan ini beberapa kali sehari bila mata bayi tampak berair atau kotor.
Selain itu, pijatan lembut di area sudut dalam mata, tepat di samping pangkal hidung, dapat membantu membuka saluran air mata yang tersumbat. Lakukan dengan jari bersih dan gerakan perlahan ke bawah selama beberapa detik, dua hingga tiga kali sehari.
Ibu perlu waspada apabila buah hati menunjukkan tanda-tanda belekan yang tidak biasa. Ciri-ciri yang perlu diperhatikan antara lain:
Menunda konsultasi medis dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti infeksi yang menyebar ke jaringan sekitar mata. Semakin cepat kondisi ini ditangani, semakin besar peluang untuk sembuh tanpa meninggalkan dampak jangka panjang pada penglihatan bayi.
Dokter akan membantu menentukan penyebab pasti dan memberikan pengobatan yang sesuai, seperti obat tetes mata steril atau antibiotik jika diperlukan. Dengan langkah yang tepat dan cepat, kesehatan mata si kecil dapat terjaga dengan baik.
Mitos tentang meneteskan ASI pada mata bayi yang belekan adalah salah satu dari banyak informasi keliru yang masih beredar di masyarakat. Meski ASI memang penuh manfaat bagi kesehatan bayi, penggunaannya sebagai obat tetes mata tidak didukung oleh bukti medis dan justru berisiko menimbulkan infeksi baru. Fakta ini menjadi pengingat bahwa tidak semua nasihat turun-temurun dapat diterapkan tanpa pertimbangan medis yang tepat.
Menjadi Ibu yang cerdas berarti mampu membedakan mana yang merupakan mitos dan mana yang benar-benar berdasarkan fakta ilmiah. Dengan pengetahuan yang tepat, Ibu dapat memberikan perawatan terbaik untuk tumbuh kembang dan kesehatan buah hati tanpa risiko yang tidak perlu.
Mari bersama-sama menjadi Ibu yang lebih bijak dengan terus mencari informasi yang akurat. Baca dan pelajari lebih lanjut berbagai mitos lain seputar masa menyusui agar perjalanan meng-ASI-hi menjadi lebih lancar, aman, dan menyenangkan bagi Ibu dan buah hati. Ibu bisa melakukannya dengan mengunjungi halaman berikut ini: Fakta dan Mitos Seputar Menyusui.
Sumber: