Penyebab Bayi Sering Menggigit Saat Menyusui dan Solusinya

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Penyebab Bayi Sering Menggigit Saat Menyusui dan Solusinya

Hai, Ibu! Wajar jika rasa perih atau ngilu akibat gigitan buah hati saat menyusui menimbulkan rasa frustrasi dan cemas. Insiden seperti ini sangat nyata dan tak mengapa jika Ibu merasakannya. Perlu Ibu ketahui, kebiasaan bayi sering menggigit puting saat menyusui tidak berarti Ibu gagal. Tindakan ini justru menunjukkan bahwa si kecil sedang membuka kemampuan baru seiring dengan masa perkembangannya.

Bayi menggigit bukan berarti ia "nakal", melainkan ini adalah sinyal komunikasi penting yang ia tunjukkan saat ada ketidaknyamanan, baik secara fisik maupun psikologis. Dengan memahami penyebab bayi sering menggigit saat menyusui, Ibu bisa mencegah rasa sakit berulang dan merespons kebutuhan buah hati dengan lebih tepat. Mari cari tahu bersama sinyal-sinyal yang coba disampaikan Buah Hati melalui gigitannya.

10 Sinyal Mengapa Buah Hati Menggigit Puting Saat Menyusu

Gigitan adalah mekanisme alami bayi saat ada ketidaknyamanan yang tidak bisa mereka sampaikan dengan kata-kata. Saat gigitan itu terjadi, kedua belah pihak sama-sama berada di posisi tidak nyaman. Itulah mengapa Ibu perlu memahami sinyal-sinyal berikut agar tahu apa yang selama ini si kecil butuhkan sehingga Ibu bisa memberikan respons yang sesuai dengan kebutuhannya.

1. Reaksi Terhadap Aliran ASI

Bayi menggigit bisa karena merasa frustrasi dengan aliran ASI yang tidak sesuai harapannya. Jika aliran ASI terlalu lambat, bayi akan merasa tidak puas dan menggigit karena kesal. Sebaliknya, jika aliran ASI terlalu cepat dan deras, bayi bisa merasa kewalahan, dan menggigit adalah cara untuk memperlambat alirannya.

Bayi yang terlalu lapar juga cenderung menggigit karena menyusu dengan sangat agresif dan tidak sabar. Mereka seperti kehilangan kontrol atas mulut mereka sendiri karena terlalu ingin segera mendapatkan ASI.

Solusinya, apabila aliran ASI Ibu sangat deras (biasanya di awal sesi menyusui), cobalah memerah sedikit ASI terlebih dahulu sebelum menyusui supaya alirannya lebih terkendali. Untuk aliran yang lambat, pastikan payudara tidak terlalu penuh sebelum menyusui, dan lakukan pijatan lembut untuk merangsang aliran ASI.

2. Kebutuhan untuk Menggaruk Gusi

Alasan lain bayi menggigit saat menyusui bisa karena sedang tumbuh gigi. Akan ada masa bayi merasa tidak nyaman saat melalui fase ini, seperti gusi terasa gatal, bengkak, dan nyeri. Puting Ibu, yang empuk dan kenyal, sayangnya menjadi media sempurna untuk meredakan ketidaknyamanan tersebut.

Pada dasarnya, bayi memiliki naluri untuk mengunyah objek keras saat gusinya terasa sakit. Gigitan yang terjadi karena tumbuh gigi biasanya cepat, intens, dan sangat mengejutkan. Namun, gigitannya akan segera ia lepaskan setelah rasa gatal mereda sebentar.

Ibu, saat buah hati masuk ke usia tumbuh gigi, coba periksa gusi bayi sebelum menyusui untuk tahu apakah ada tanda-tanda gigi akan muncul. Jika gusinya terlihat bengkak atau kemerahan, berikan teether (objek khusus untuk dikunyah) dingin atau kain bersih yang dibasahi air dingin untuk digigit terlebih dahulu sebelum sesi menyusui. Ini akan membantu meredakan rasa gatal sementara sehingga bayi tidak meredakannya melalui puting Ibu.

3. Gangguan Pernapasan Akibat Hidung Mampet

Bayi tidak dapat bernapas dan menyusu secara bersamaan jika hidungnya tersumbat. Saat hidung mampet karena pilek atau alergi, bayi akan kesulitan bernapas melalui hidung dan terpaksa menggunakan mulutnya untuk bernapas.

Hidung yang tersumbat sangat mengganggu pelekatan (latch on) yang baik. Bayi akan berusaha keras untuk tetap bernapas sambil menyusu, dan dalam ketidaknyamanan itu, mereka bisa melampiaskan rasa frustrasinya dengan cara menggigit puting.

Solusinya, saat buah hati sedang pilek, bersihkan hidungnya dengan hati-hati sebelum sesi menyusui. Gunakan aspirator hidung bayi atau tetes saline untuk membantu membersihkan lendir. Setelah itu, posisi tubuhnya lebih tegak agar selama menyusu, pernapasannya tidak terganggu. Jika hidung masalah pilek dan hidung mampet berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter anak.

4. Menguji Reaksi Ibu

Saat memasuki usia sekitar 7 bulan, bayi biasanya mulai bereksperimen dan mengamati reaksi orang di sekitarnya. Menggigit adalah salah satu dari bentuk eksperimen tersebut di mana bayi mungkin sedang mencari perhatian atau sedang mencoba melakukan interaksi. Ketika bayi menggigit dan ekspresi Ibu akan jadi informasi baru, entah itu terkejut, menjerit, ataupun jenis reaksi lainnya.

Pada fase ini, Ibu perlu lebih berhati-hati dalam memberikan reaksi. Saat ia menggigit, berikan respons yang lebih tenang tetapi tegas. Katakan dengan suara lembut tapi tegas bahwa menggigit tidak diperbolehkan. Bila perlu, hentikan sesi menyusui sebentar (sekitar 1-2 menit) untuk menunjukkan konsekuensi kepada buah hati akibat dari tindakan menggigitnya, lalu coba susui lagi. Namun, jangan menarik bayi secara tiba-tiba karena itu dapat melukai puting.

5. Sinyal Sudah Kenyang atau Bosan

Cara bayi mengisyaratkan rasa kenyang menyusu adalah mulai bermain-main dengan puting hingga menggigitnya. Gigitan ini juga bisa berarti bahwa aliran ASI mulai melambat atau bayi sudah bosan dan ingin melepas susuan. Bayi mungkin belum tahu cara melepaskan pelekatan, jadi mereka menggigit sebagai sinyal ingin berhenti.

Agar gigitan belum sempat terjadi, coba perhatikan tanda-tanda bayi akan selesai menyusu, seperti melambatnya gerakan rahang atau mata mulai melihat ke arah lain. Lepaskan pelekatan dengan lembut dengan memasukkan jari kelingking bersih ke sudut mulut bayi untuk memutus suction (hisapan).

6. Pengaruh Penggunaan Botol atau Dot

Mekanisme menyusu dari botol dan dari payudara sangat berbeda. Saat menggunakan botol, bayi menggunakan rahang untuk menahan dot agar susu mengalir, dan mereka tidak perlu banyak usaha karena susu mengalir lebih mudah dengan gravitasi. Sementara itu, menyusu dari payudara memerlukan koordinasi lidah yang aktif, pelekatan yang dalam, dan usaha yang lebih besar.

Bayi yang terbiasa dengan botol atau dot bisa mengembangkan kebiasaan menggunakan rahang untuk "menahan" alih-alih menggunakan lidah untuk menarik ASI. Mekanisme rahang inilah yang berisiko menyebabkan gigitan pada puting Ibu. Mereka membawa kebiasaan saat menyusu di botol ke payudara, dan hasilnya adalah gigitan yang tidak disengaja.

Jika memungkinkan, minimalkan penggunaan dot atau botol, terutama di minggu-minggu awal menyusui saat bayi masih belajar teknik pelekatan yang benar. Jika harus menggunakan botol (misalnya saat Ibu bekerja), pilih dot dengan aliran lambat dan pastikan bayi tetap mendapat lebih banyak sesi menyusui langsung dari payudara untuk mempertahankan teknik yang tepat.

7. Posisi Menyusui Kurang Tepat

Pada posisi menyusui yang tidak tepat atau pelekatan yang dangkal (shallow latch) membuat bayi hanya menggigit puting, bukan mengisap sebagian besar areola (area kulit berwarna gelap yang mengelilingi puting payudara) seperti seharusnya. Saat pelekatan dangkal, puting berada di area depan mulut bayi di mana gigi atau gusi berada, bukan jauh di belakang mulut di area langit-langit lunak.

Pelekatan yang benar berarti mulut bayi terbuka lebar seperti menguap, bibir atas dan bawah terlipat keluar (seperti bibir ikan), dan sebagian besar areola (terutama bagian bawah) masuk ke dalam mulut bayi. Dalam posisi ini, puting berada jauh di belakang dan aman dari potensi gigitan.

Untuk itu, selalu pastikan posisi menyusui yang benar sejak awal. Perut bayi harus menempel erat ke tubuh Ibu, kepala dan tubuh bayi sejajar, dan hidung bayi sejajar dengan puting sebelum pelekatan. Tunggu hingga bayi membuka mulut lebar, baru bawa bayi ke payudara dengan cepat dan mantap. Jika terasa sakit, lepaskan pelekatan dan coba lagi hingga terasa nyaman. Rasa sakit dan gigitan pada puting terjadi karena bayi berusaha keras mendapatkan ASI dengan posisi yang belum nyaman.

8. Bayi Sedang Tertidur atau Mengantuk

Bayi yang menyusu saat mengantuk atau setengah tertidur cenderung menggigit tanpa sadar. Saat bayi mulai tertidur, otot-otot di seluruh tubuhnya mulai mengendur dan rileks, termasuk otot rahangnya. Dalam kondisi ini, rahang bisa mengatup secara refleks, dan puting Ibu kebetulan ada di antaranya. Ini bukan gigitan yang disengaja, melainkan hasil dari hilangnya kontrol motorik saat bayi tertidur. 

Langkah pencegahannya, lakukan sesi menyusui saat bayi dalam keadaan waspada dan terjaga, bukan saat ia sangat mengantuk atau hampir tertidur. Perhatikan tanda-tanda bayi mulai mengantuk seperti mata yang berkedip lambat, gerakan mengisap yang melambat, atau badan yang sangat rileks. Segera lepaskan pelekatan dengan lembut sebelum bayi benar-benar tertidur. Jika bayi memang perlu menyusu untuk tidur, tetap waspada dan siap melepaskan pelekatan begitu ia tertidur.

9. Terdistraksi atau Merasa Terganggu

Alasan lain bayi suka menggigit bisa terjadi karena merasa terganggu oleh distraksi dari lingkungan sekitarnya sehingga ia kehilangan fokus menyusui. Bentuk distraksi bisa berupa suara bising, cahaya yang tiba-tiba berubah, TV yang menyala, orang yang lewat, atau bahkan suara ponsel Ibu. Bayi yang kehilangan fokus cenderung tidak menyusu efektif dan beralih ke menggigit atau bermain-main dengan puting.

Cara lain menghindari gigitan puting adalah menjaga fokus buah hati selama sesi menyusui dengan menciptakan lingkungan yang tenang dan minim distraksi. Matikan TV, jauhkan ponsel, dan pilih ruangan yang lebih sepi. Lakukan kontak mata dan berbicaralah dengan lembut terhadapnya agar fokusnya tetap pada Ibu. Selain itu, skin-to-skin contact (kontak langsung antara kulit Ibu dan bayi) sebelum menyusui juga sangat membantu meningkatkan fokus dan koneksi antara Ibu dan bayi.

10. Eksplorasi Kemampuan Mulut

Di tahap perkembangan tertentu, bayi sedang giat-giatnya melakukan eksperimen motorik, misalnya melatih kemampuan mengendalikan mulut, lidah, dan rahang mereka. Ini adalah bagian dari eksplorasi oral yang sehat, tapi salah satu efek sampingnya adalah bayi menggigit. Dampak gigitannya memang sangat bikin meringis, tapi anggap saja kebiasaan barunya ini adalah wujud perkembangan yang wajar pada bayi lebih besar, sekitar usia 6-12 bulan. 

Selama masih berada di fase suka menggigit, Ibu bisa berikan teether supaya bayi tetap bisa memuaskan kebutuhan eksplorasinya. Namun, pemberian teether perlu dilakukan pada waktu yang berbeda dari sesi menyusui agar sekalian belajar bahwa puting bukan mainan untuk digigit.

Mengobati Lecet dan Luka Puting Akibat Gigitan Bayi

Ibu, jika puting sudah terlanjur lecet atau luka, jangan menyalahkan diri sendiri dan fokuslah pada penyembuhan. Ingatlah, gigitan bayi sama sekali tidak berarti Ibu gagal menyusui, melainkan cara ia mengomunikasikan kebutuhan yang belum dapat ia ekspresikan dengan kata-kata. Begitu bayi menggigit, segera berikan respons tenang tetapi tegas: hentikan gigitannya dengan memasukkan jari bersih ke sudut mulut bayi agar hisapannya terlepas. Hindari menarik puting secara tiba-tiba karena itu justru dapat merobek jaringan dan memperparah luka.

Untuk merawat luka ringan yang sudah ada, Ibu dapat mengoleskan sedikit ASI ke puting setelah sesi menyusui dan membiarkannya mengering secara alami, karena ASI mengandung antibodi penyembuh. Selain itu, oleskan krim lanolin murni khusus ibu menyusui secara tipis-tipis untuk menjaga kelembapan luka. Jika Ibu membutuhkan panduan perawatan yang lebih mendalam dan spesifik, dapatkan informasi lengkap tentang Cara Mengatasi Puting Terluka saat Menyusui.

Referensi:

  • NCT. Breastfeeding: why babies may bite and how to stop it. Diakses pada 16 November 2025. https://www.nct.org.uk/information/baby-toddler/feeding-your-baby-or-toddler/breastfeeding-why-babies-may-bite-and-how-stop-it 
  • Australian Breastfeeding Association. Biting and breastfeeding. Diakses pada 16 November 2025. https://www.breastfeeding.asn.au/resources/biting-and-breastfeeding 
  • Wiley Online Library. Infants’ recognition of subtle anger facial expressions. Diakses pada 16 November 2025. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/jpr.12025
  • HelloSehat. 10 Penyebab Bayi Menggigit Puting Saat Menyusu dan Penanganannya. Diakses pada 16 November 2025. https://hellosehat.com/parenting/bayi/menyusui/kenapa-bayi-menggigit-puting/ 
  • Kemenkes. Bayi Menyusui, Hindari Menggunakan Botol Dot. Diakses pada 16 November 2025. https://kemkes.go.id/id/%20bayi-menyusui-hindari-penggunaan-botol-dot 
  • JIDMR. Sucking Behavior Differences Between Directly Breast-fed and Bottle-fed Infants: A Rapid Review. Diakses pada 16 November 2025. https://www.jidmr.com/journal/wp-content/uploads/2022/09/64-D22_1896_Eriska_Riyanti_Indonesia.pdf

Artikel Terbaru Lainnya

Masa Persiapan
Penyebab Bayi Sering Menggigit Saat Menyusui dan Solusinya
Puting lecet karena gigitan? Cari tahu penyebab bayi sering menggigit saat menyusui. Pelajari tips pencegahan dan cara mengobati gigitan bayi saat menyusui.
Masa Persiapan
Takaran ASI Newborn dan Panduan Lengkap untuk Ibu Baru
Khawatir takaran ASI newborn kurang? Temukan jawaban kebutuhan ASI newborn, tanda bayi cukup ASI, dan tips agar bayi mendapatkan cukup ASI.
Masa Persiapan
Apakah Ibu dengan Hipoplasia Payudara Masih Bisa Menyusui?
Khawatir tidak bisa menyusui karena hipoplasia payudara? Kenali apa itu hipoplasia dan pelajari cara efektif untuk memaksimalkan produksi ASI!
Masa Persiapan
Kenali Tanda Cluster Feeding, Fase Bayi Menyusu Terus-Menerus
Bayi rewel dan ingin menyusu-terus? Bisa jadi ia mengalami cluster feeding. Kenali penyebab dan cara menghadapinya agar proses menyusui tetap nyaman.
Masa Persiapan
Payudara Nyeri Saat Menyusui? Ini Cara Bedakan Mastitis dan Abses
Nyeri payudara saat menyusui bisa jadi mastitis atau abses yang lebih serius. Pahami perbedaannya sekarang agar proses menyusui Ibu tetap aman dan nyaman.
Masa Persiapan
Benarkah ASI Bisa Mengobati Mata Belekan pada Bayi?
Bolehkah meneteskan ASI untuk mata bayi belekan? Kenali penyebab, bahaya, dan cara tepat mengatasi belekan pada bayi menurut anjuran medis.

PRENAGEN Club, untuk Moms!

Dengan menjadi member, Moms akan mendapatkan beragam keuntungan seperti program pengumpulan poin berhadiah, promo dan kegiatan menarik, serta bergabung dalam forum diskusi. Ayo bergabung bersama PRENAGEN Club dan nikmati setiap manfaatnya untuk mendukung perjalanan kehamilan dan peran Moms sebagai orang tua.
PRENAGEN