Proses persalinan membutuhkan pemulihan yang tidak sebentar. Mengurus bayi dengan segala tetek bengeknya memang membuat Ibu sangat sibuk. Namun bukan berarti mengabaikan kesehatan dan perawatan diri. Ibu tetap perlu melakukan perawatan diri pada masa pemulihan agar tidak membutuhkan waktu lama untuk pulih.
Baca Juga: Kenali Dasar Perawatan Ibu Pasca Melahirkan
Proses persalinan dapat menyebabkan rasa bengkak, nyeri, serta perih pada bagian vagina dan perineum. Rasa bengkak dan nyeri tersebut berasal dari jahitan vagina saat bersalin. Luka robekan pada vagina saat persalinan membutuhkan perawatan ekstra untuk menghindari infeksi. Lantas bagaimana cara merawat jahitan setelah melahirkan agar cepat sembuh?
Perlu Ibu ketahui bahwa tindakan jahit vagina merupakan hal yang normal pada persalinan normal. Bahkan 9 dari 10 ibu yang melahirkan membutuhkan tindakan ini. Umumnya ibu yang baru pertama kali melahirkan membutuhkan tindakan jahit vagina.
Vagina harus dijahit apabila perineum robek ketika proses melahirkan. Perineum merupakan area yang berada diantara vagina dan anus. Memang tidak semua ibu yang melahirkan normal akan mengalami robekan pada perineumnya. Jadi tidak semua ibu membutuhkan jahitan ini.
Beberapa kondisi yang mengharuskan tindakan jahit vagina antara lain:
Berdasarkan tingkat keparahannya, luka robekan pada vagina yang perlu dijahit dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu:
Pada tingkat 1, robekan pada vagina tidak membutuhkan jahitan karena sifatnya ringan. Pada tingkat ini area yang robek adalah mulut vagina dan kulit perineum.
Robekan vagina pada tingkat 2 sudah cukup dalam, yaitu memasuki otot perineum yang ada di dalam vagina. Dokter akan melakukan tindakan jahit vagina pada kondisi ini.
Pada tingkat 3, terjadi robekan vagina pada kulit dan otot, perineum, serta anus. Dokter juga akan melakukan tindakan jahit vagina.
Ini merupakan tingkatan paling parah dari robeknya vagina. Bahkan jahit vagina sudah tidak dapat lagi memperbaiki kondisi ini. Dokter memerlukan tindakan operasi.
Vagina yang dijahit dalam proses persalinan tentu membutuhkan perawatan. Jika tidak, dapat menimbulkan infeksi yang berefek jangka panjang. Beberapa cara merawat jahitan setelah melahirkan yang perlu Ibu tahu antara lain:
Baca Juga: Pentingnya Melakukan Tahap Perawatan Masa Nifas
Salah satu cara merawat jahitan setelah melahirkan adalah dengan menggunakan air hangat saat mandi dan buang air. Air hangat memiliki efek yang menenangkan sehingga mampu membantu proses penyembuhan luka.
Saat mandi, cobalah untuk berendam dengan air hangat selama kurang lebih 30 menit. Air hangat berfungsi untuk mengurangi rasa perih serta membersihkan area jahitan.
Setelah buang air, gunakan tisu untuk mengelap bagian vagina agar tetap kering. Pastikan jahitan tetap kering untuk mengurangi resiko infeksi pada jahitan vagina.
Pada area yang dijahit, berikan kompres dingin guna meringankan bengkak dan nyeri. Buatlah kompres dingin dari es batu yang dibungkus kain lalu tempelkan pada area jahitan.
Lakukan kompres dingin beberapa kali sehari untuk hasil yang maksimal. Namun perlu diingat bahwa tidak disarankan untuk mengompres secara langsung es batu pada luka jahitan karena dapat membuat saraf rusak.
Cara merawat jahitan setelah melahirkan selanjutnya adalah menggunakan WC duduk saat buang air. WC duduk dapat mengurangi tekanan pada area jahitan sehingga mengurangi rasa sakit. Sebaliknya, WC jongkok dapat menyebabkan tekanan tinggi pada area jahitan sehingga menimbulkan rasa nyeri serta tegang. Hal ini dapat memperlama proses pemulihan.
Selalu duduk dalam posisi nyaman juga merupakan salah satu cara merawat jahitan setelah melahirkan. Hindari posisi duduk terlalu lebar atau bahkan jongkok untuk menghindari jahitan terkoyak kembali.
Agar cepat sembuh, Ibu perlu rutin mengganti pembalut selama masa nifas. Poin utama dari cara ini adalah memastikan bahwa vagina tetap bersih. Perlu bagi Ibu untuk mengganti pembalut setiap 2 hingga 4 jam sekali agar tidak terjadi infeksi.
Cara merawat jahitan setelah melahirkan yang lain adalah memilih produk pembalut yang bersifat hipoalergenik, tidak mengandung pewangi, serta memiliki pH yang seimbang. Hindari menggunakan tampon pada masa-masa ini.
Ibu dapat menambahkan cairan antiseptik pada area jahitan untuk mempercepat penyembuhan. Larutkan cairan antiseptik ke dalam air hangat lalu siram pada area jahitan. Dalam hal ini air hangat dapat meredakan nyeri dan antiseptik dapat menghilangkan kuman penyebab infeksi.
Pastikan kebersihan tangan Ibu juga terjaga saat melakukan perawatan pada area jahitan. Selalu cuci tangan sebelum dan setelah membersihkan area jahitan agar tidak terjadi infeksi. Jangan lupa untuk selalu membersihkan area tangan setelah melakukan aktivitas buang air, ganti pembalut, ataupun mandi.
Cara merawat jahitan setelah melahirkan selanjutnya adalah dengan beristirahat cukup. Istirahat dapat memulihkan rasa lelah setelah bersalin serta meredakan nyeri dan sakit pada area jahitan.
Meskipun Ibu masih tetap diperbolehkan bergerak dan beranjak dari kasur, namun sangat disarankan untuk membatasi aktivitas. Hindari aktivitas berat seperti mengangkat beban atau menjemur pakaian. Ibu masih tetap dapat melakukan aktvitas rutin seperti duduk, berjalan, serta mengurus bayi.
Untuk mempercepat proses pemulihan, Ibu sebaiknya memperbanyak makan serat. Serat dapat melancarkan pencernaan sehingga Ibu tidak perlu mengejan saat hendak buang air besar.
Ibu yang baru saja melahirkan umumnya tidak buang air besar selama beberapa hari. Hal ini tergolong normal. Namun tentu tak bisa dibiarkan begitu saja. Konsumsi serat serta cairan yang cukup untuk mencegah sembelit sangat disarankan.
Jika buang air besar lancar, maka ancaman jahitan terlepas saat buang air besar (mengejan) dapat terhindarkan. Ibu juga akan lebih ringan dalam melakukan aktivitas harian.
Baca Juga: 4 Efek Setelah Melahirkan yang Menghampiri Ibu
Selain itu, ikuti beberapa cara ini untuk mencegah infeksi yang tidak diinginkan pascamelahirkan:
Menjaga kebersihan pribadi yang baik sangat penting dalam mengatasi infeksi jahitan setelah melahirkan. Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah menyentuh area jahitan. Ganti pembalut dengan teratur dan hindari penggunaan produk kimia yang keras atau scrub yang kasar yang dapat merusak jahitan.
Dalam beberapa kasus, tenaga medis dapat meresepkan perawatan topikal seperti salep antibiotik atau krim khusus untuk mengatasi infeksi pada jahitan. Pastikan untuk mengikuti instruksi penggunaan yang diberikan oleh tenaga medis dan menggunakan perawatan topikal dengan teratur sesuai anjuran.
Penting untuk dapat mengenali tanda-tanda infeksi pada jahitan setelah melahirkan. Gejala umum infeksi meliputi kemerahan yang meningkat, pembengkakan, rasa panas, nyeri yang tak kunjung mereda, atau keluarnya nanah dari jahitan. Jika Ibu mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
Untuk informasi seputar tanda jahitan caesar terbuka, selengkapnya baca di sini: Tanda Jahitan Caesar Terbuka yang Perlu Diwaspadai.
Jika Ibu mencurigai adanya infeksi pada jahitan setelah melahirkan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Mereka dapat mendiagnosis kondisi Ibu dengan tepat dan meresepkan pengobatan yang sesuai. Jangan mencoba mengobati infeksi sendiri, karena dapat memperburuk kondisi dan memerlukan penanganan medis yang lebih intensif.
Beberapa cara merawat jahitan setelah melahirkan diatas dapat Ibu coba untuk mempercepat proses penyembuhan. Cara-cara tersebut dapat dilakukan di rumah dengan dukungan pasangan dan keluarga.
Namun jika dalam beberapa minggu luka jahitan pada vagina tidak kunjung sembuh, segera hubungi dokter. Dokter akan memeriksa penyebab serta memberikan solusi atas kondisi tersebut.