Sukralosa merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman, termasuk minuman ringan, makanan kemasan, hingga produk susu. Dibuat melalui proses kimiawi dari gula, rasanya manis dan jauh lebih kuat dibandingkan gula biasa, namun tanpa kalori. Meskipun pemanis ini telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), muncul kekhawatiran seputar keamanannya, terutama bagi ibu hamil yang sedang menjaga asupan terbaik untuk mendukung tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Pertanyaannya kini, apakah susu dengan sukralosa aman dikonsumsi ibu hamil? Pertanyaan ini penting, mengingat segala yang dikonsumsi Ibu selama masa kehamilan bisa berdampak langsung pada kesehatan dan perkembangan janin. Memahami kandungan dalam setiap produk, termasuk memilih susu yang bebas dari sukralosa, menjadi langkah bijak demi menjaga keselamatan dan kenyamanan selama masa kehamilan. Mari kita bahas lebih dalam mengenai sukralosa dan dampaknya bagi Ibu serta janin.
Sukralosa adalah pemanis buatan non-kalori yang dibuat dari gula biasa melalui proses kimia yang menggantikan tiga gugus hidroksilnya dengan atom klorin. Perubahan struktur ini menghasilkan senyawa yang sekitar 600 kali lebih manis daripada gula biasa, namun tidak dicerna tubuh sebagai energi, sehingga tidak memberikan kalori tambahan.
Karena sifatnya yang sangat manis namun rendah kalori, sukralosa banyak digunakan dalam berbagai produk olahan, terutama bagi konsumen yang ingin mengurangi asupan gula atau kalori. Beberapa contoh produk yang mengandung sukralosa meliputi minuman diet (diet soda), permen bebas gula, yogurt rendah kalori, hingga produk susu khusus, termasuk susu hamil yang ditujukan untuk pengendalian berat badan.
Meskipun BPOM di Indonesia, serta lembaga pengatur seperti FDA di Amerika Serikat dan European Food Safety Authority (EFSA) telah menyatakan bahwa sukralosa aman digunakan dalam jumlah tertentu, perhatian mulai muncul terkait penggunaannya pada susu hamil.
Hal ini disebabkan karena masa kehamilan merupakan periode sensitif di mana asupan zat nutrisi dan bahan tambahan harus dipilih dengan sangat hati-hati. Bahkan studi pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi sukralosa dalam jumlah besar dapat memengaruhi mikrobiota usus dan metabolisme.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya memilih nutrisi terbaik selama masa kehamilan, banyak Ibu mulai mempertimbangkan untuk memilih produk susu hamil yang bebas dari pemanis buatan seperti sukralosa demi mendukung tumbuh kembang janin secara optimal.
Ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi sukralosa karena pemanis buatan ini berpotensi mengganggu sistem metabolisme tubuh yang tengah bekerja ekstra selama kehamilan. Meskipun secara umum diizinkan dalam makanan, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa sukralosa dapat memicu respons insulin abnormal dan berdampak negatif pada keseimbangan glukosa darah serta komposisi mikrobiota usus.
Meskipun sukralosa tidak mengandung kalori atau gula, penelitian menunjukkan bahwa penggunaannya tetap dapat memengaruhi sistem metabolisme tubuh, termasuk pada Ibu hamil. Pemanis buatan ini dapat merangsang pelepasan insulin dan mengganggu sinyal metabolik, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan kadar gula darah.
Bagi ibu hamil, kondisi ini berisiko memicu diabetes gestasional, yaitu bentuk diabetes yang muncul selama kehamilan dan bisa berdampak pada kesehatan ibu maupun janin. Risiko ini semakin tinggi jika konsumsi sukralosa dilakukan secara rutin melalui produk susu atau makanan olahan. Karena itu, memilih susu hamil yang bebas sukralosa merupakan langkah bijak untuk menjaga kestabilan gula darah dan mencegah gangguan metabolik yang bisa membahayakan kehamilan.
Selain meningkatkan risiko diabetes gestasional, konsumsi sukralosa juga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan lain pada ibu hamil. Studi menunjukkan bahwa sukralosa bisa menyebabkan gangguan mikrobiota usus, yang berdampak pada sistem pencernaan dan daya tahan tubuh. Mikrobiota usus merupakan kumpulan bakteri dalam usus yang menentukan keadaan dalam usus, serta terdiri dari bakteri baik dan bakteri yang kurang bermanfaat. Tubuh Ibu memerlukan jumlah bakteri baik yang dapat mengimbangi bakteri yang kurang bermanfaat tersebut agar usus dapat bekerja menghasilkan sel-sel imunitas. Dengan sel imunitas yang berjumlah cukup, maka daya tahan tubuh Ibu akan tetap kuat menghadapi berbagai penyakit yang rentan menyerang Ibu selama masa kehamilan ini.
Pemanis ini juga berpotensi mengganggu sensitivitas insulin dan keseimbangan hormon, terutama yang berperan dalam metabolisme dan penyimpanan lemak tubuh. Dalam jangka panjang, efek-efek ini bisa menyebabkan peningkatan berat badan pasca melahirkan dan berkontribusi pada risiko obesitas dan gangguan metabolik lainnya. Mengingat kehamilan adalah periode penting bagi kesehatan jangka panjang Ibu, menghindari sukralosa menjadi salah satu langkah pencegahan yang layak dipertimbangkan.
Meskipun sukralosa dianggap aman dalam batas tertentu untuk konsumsi umum, penggunaan berlebihan selama kehamilan dapat memengaruhi janin yang sedang dalam tahap perkembangan kritis. Studi terbaru menunjukkan bahwa pemanis buatan seperti sukralosa dapat menembus plasenta dan memengaruhi lingkungan intrauterin, yang memainkan peran penting dalam tumbuh kembang janin.
Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi peningkatan risiko kelahiran prematur, karena gangguan hormonal dan metabolik akibat konsumsi sukralosa dapat memicu kontraksi dini atau komplikasi kehamilan lainnya. Selain itu, beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan sukralosa selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang, termasuk penurunan berat badan lahir dan perubahan fungsi metabolisme jangka panjang.
Paparan tersebut juga dapat mengganggu perkembangan sistem pencernaan janin, karena mikrobiota usus janin dipengaruhi oleh kondisi mikrobiota Ibu selama kehamilan dan menyusui. Ketidakseimbangan mikrobiota yang dipicu oleh sukralosa dapat menurunkan imunitas alami janin dan meningkatkan kerentanan terhadap gangguan pencernaan setelah lahir.
Dampak negatif ini bahkan dapat bersifat jangka panjang, seperti peningkatan risiko obesitas, gangguan metabolik, atau sensitivitas terhadap gula pada masa kanak-kanak. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk mempertimbangkan ulang konsumsi produk-produk yang mengandung sukralosa selama kehamilan demi menjaga kualitas perkembangan janin sejak dalam kandungan.
Bagi Ibu hamil yang ingin tetap menikmati rasa manis tanpa risiko kesehatan dari pemanis buatan seperti sukralosa, ada beberapa pemanis alami yang lebih aman dan layak dipertimbangkan. Dua di antaranya adalah stevia dan madu.
Stevia berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, tidak mengandung kalori, dan tidak memengaruhi kadar gula darah, sehingga sangat aman untuk dikonsumsi oleh Ibu hamil, terutama yang berisiko mengalami diabetes gestasional. Selain itu, stevia juga memiliki sifat antioksidan yang mendukung sistem kekebalan tubuh Ibu selama kehamilan.
Sementara itu, madu mengandung vitamin, mineral, dan senyawa antibakteri alami yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh Ibu. Namun, penting untuk memastikan madu yang dikonsumsi telah dipasteurisasi agar aman dari risiko bakteri Clostridium botulinum, yang bisa membahayakan bila dikonsumsi dalam bentuk mentah. Penggunaan madu dalam jumlah sedang bisa menjadi alternatif yang tidak hanya lebih alami, tetapi juga memberikan manfaat gizi tambahan bagi Ibu dan janin.
Sebagai langkah preventif, Ibu sangat disarankan untuk memilih produk susu hamil yang tidak mengandung sukralosa dan mengandung pemanis alami atau rendah gula sebagai bagian dari pola makan yang lebih sehat selama kehamilan. Susu dengan formulasi bebas sukralosa dapat membantu menjaga keseimbangan metabolik tubuh dan menghindari risiko jangka panjang yang mungkin timbul akibat konsumsi pemanis buatan.
Yuk, Bu, mulai lebih bijak memilih asupan yang masuk ke dalam tubuh selama masa kehamilan. Pilihlah susu yang lebih aman dan mendukung kesehatan Ibu dan janin, seperti susu PRENAGEN, yang bebas sukralosa dan kaya akan nutrisi penting untuk mendukung perkembangan buah hati.
Untuk informasi lebih lanjut tentang manfaat susu ibu hamil yang bagus untuk perkembangan buah hati dan rendah gula, baca artikel ini: 2 Susu Ibu Hamil yang Bagus untuk Perkembangan Buah Hati