Waspada Emboli Air Ketuban pada Ibu Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Waspada Emboli Air Ketuban pada Ibu Hamil

Emboli air ketuban merupakan salah satu komplikasi yang bisa terjadi di waktu-waktu mendekati masa persalinan. Tidak hanya berbahaya untuk Ibu, komplikasi ini bisa juga berbahaya bagi nyawa bayi juga. 

Komplikasi ini masih terhitung langka dan tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Apa saja gejalanya? Yuk simak penjelasan berikut, Bu.

Apa Itu Emboli Air Ketuban?

Amniotic fluid embolism (atau dalam bahasa Indonesia disebut emboli air ketuban) merupakan komplikasi saat cairan ketuban masuk ke sirkulasi paru Ibu sehingga menimbulkan reaksi. Kondisi ini tidak bisa diprediksi dan bisa saja terjadi secara tiba-tiba, baik sebelum, selama persalinan, maupun sesaat setelah proses melahirkan normal maupun caesar.

Komplikasi emboli sendiri sebenarnya sangat langka terjadi. Menurut sebuah penelitian Jurnal Anestesi Obstetri di tahun 2020, dari 100.000 peristiwa persalinan yang bayinya lahir dalam keadaan hidup, umumnya 1 atau 2 ibu di antaranya meninggal karena emboli pada parunya akibat cairan  ketuban.

Penyebab Emboli Air Ketuban

Penyebab emboli dari air ketuban ini belum dapat dipastikan, karena jarangnya kejadian ini menyebabkan sedikitnya penelitian yang berhasil menentukan penyebabnya.

Sebagian ahli setuju bahwa kejadian ini disebabkan sistem kekebalan dalam darah Ibu bereaksi dengan sel-sel dalam cairan ketuban yang bocor ke peredaran darah Ibu, sehingga sistem tubuh Ibu ini menganggap sel-sel tersebut sebagai zat berbahaya bagi Ibu. Sedangkan sebagian ahli lainnya sepakat bahwa penyebabnya ialah sel-sel ketuban yang menghalangi aliran udara di paru Ibu, sehingga menyulitkan Ibu bernafas.

Sebetulnya pada wanita yang bersalin, cairan ketuban memang sering masuk ke aliran darah Ibu, namun kebanyakan ibu tidak bereaksi apa-apa. Hanya ibu yang mengalami kelainan dalam sistem kekebalan tubuhnya, ataupun terjadi aliran cairan ketuban yang masif ke paru, yang dapat mengalami emboli ini.

Gejala Emboli Air Ketuban

Gejala emboli yang disebabkan cairan ketuban ini antara lain:

  • Sesak napas yang mendadak.
  • Kadang-kadang disertai batuk.
  • Nyeri dada.
  • Rasa cemas dan bingung yang disebabkan sesaknya.
  • Ujung jari dan bibir membiru, jika sesaknya dibiarkan.
  • Kejang, hingga kesadaran berkurang.

Pada pemeriksaan, dokter akan menjumpai tekanan darah yang berkurang dan pernafasan yang meningkat. Sebagian ibu dapat mengalami pendarahan terus-menerus melalui jalan lahirnya.

Jika peristiwa ini terjadi sebelum janinnya lahir, maka pada pemeriksaan akan nampak denyut jantung janinnya melemah karena kekurangan oksigen akibat Ibu tidak dapat mengalirkan oksigen ke dalam tubuh janinnya.

Cara Mengatasi Emboli Air Ketuban

Komplikasi emboli cairan ketuban termasuk keadaan darurat. Tim medis akan mengambil tindakan dengan melakukan beberapa tindakan untuk Ibu, di antaranya:

  • Memasangkan alat bantu bernafas
  • Memasangkan infus untuk memasukkan obat.
  • Mempercepat persalinan jika emboli terjadi sebelum bayi lahir.
  • Melakukan prosedur resusitasi jantung paru, jika Ibu kehilangan nafas dan denyut nadinya.
  • Melakukan operasi angkat rahim, jika diperlukan.
  • Melakukan transfusi darah, jika diperlukan.

Cara Mencegah Emboli Air Ketuban

Mengingat pengetahuan dari penyebab pastinya masih belum jelas, sejauh ini belum ada teknologi yang bisa memprediksikan maupun mencegah Ibu hamil dari emboli. 

Emboli akibat cairan ketuban bisa menjadi salah satu bahaya yang Ibu harus waspadai selama masa kehamilan. Selalu konsultasikan perkembangan dan hal-hal yang Ibu alami pada dokter kandungan Ibu agar memudahkan deteksi awal jika terdapat gejala yang mengarah ke gangguan tertentu. 

Selain emboli, ada beberapa tanda bahaya yang perlu Ibu waspadai selama masa kehamilan. Apa saja tanda tersebut? Simak selengkapnya dalam artikel berikut yuk: Waspadai 9 Tanda Bahaya Kehamilan Berikut Ini.

Referensi:

  • Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia. Emboli Air Ketuban. Diakses tanggal 20 Desember 2023.
    https://www.jurnalanestesiobstetri-indonesia.id/ojs/index.php/Obstetri/article/view/25/21.
  • Cleveland Clinic. Amniotic Fluid Embolism (Anaphylactic Syndrome of Pregnancy). Diakses tanggal 20 Desember 2023.
    https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15463-amniotic-fluid-embolism