Hematokrit dan Hemoglobin Rendah pada Ibu Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Hematokrit dan Hemoglobin Rendah pada Ibu Hamil

Nilai hematokrit yang rendah pada seorang ibu hamil dapat mengganggu kesehatannya sendiri. Jika hematokrit ini tidak segera ditingkatkan, maka tidak hanya kesehatan Ibu yang mengalami masalah, tetapi janin bahkan juga dapat meninggal.

Kapan Hematokrit disebut Rendah pada Ibu Hamil?

Hematokrit dikatakan rendah pada seorang ibu hamil ketika nilai hematokritnya berada di bawah rentang normal. Hematokrit sendiri adalah perbandingan antara komponen zat hemoglobin (PROTEIN dalam sel darah merah) terhadap volume darah. Rendahnya nilai hematokrit ini sering terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. 

Hematokrit yang Normal pada Ibu Hamil

Secara umum, rentang normal hematokrit pada Ibu hamil adalah antara 33% hingga 45%. Nilainya dapat bervariasi tergantung pada usia kehamilan dan kondisi fisik Ibu tersebut. 

Pada kehamilan, seringkali memang plasma (komponen cairan pada darah Ibu) meningkat lebih banyak daripada jumlah eritrosit (komponen padat dalam darah Ibu). Akibatnya, nilai hematokritnya menjadi kurang dari 33%. Situasi ini menyebabkan anemia sering terjadi pada ibu-ibu yang sedang hamil, karena jumlah komponen padat yang seharusnya membawa hemoglobin menjadi lebih sedikit.

Hemoglobin yang Rendah

Jika hematokrit rendah dalam Ibu yang hamil, pasti hemoglobinnya juga rendah. Umumnya, jika ini baru terjadi semenjak Ibu hamil, maka anemia ini normal dan bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi agar jumlah hemoglobinnya meningkat kembali. 

Namun, jika anemia sudah terjadi sejak sebelum hamil, maka penyebabnya adalah gangguan pembuatan hemoglobin. Gangguan ini dapat terjadi karena kekurangan nutrisi berupa zat besi dan/atau asam folat, atau memang karena gangguan pada pembuatan rantai hemoglobin. 

Oleh karena hemoglobin merupakan PROTEIN yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, maka jika Ibu kekurangan hemoglobin, maka oksigen bagi tubuh Ibu dan janin juga ikut terganggu.

Dampak Hematokrit yang Rendah pada Ibu Hamil

Hematokrit yang rendah dan terus-menerus dibiarkan pada Ibu hamil dapat menyebabkan anemia yang mengakibatkan sejumlah dampak negatif, termasuk:

  • Kelelahan pada jantung Ibu. Sebab, jantung menjadi berat oleh terlalu banyak cairan, sehingga terlalu banyak yang dipompa melebihi kemampuan jantung.
  • Gangguan pertumbuhan janin. Sebab, kelebihan cairan darah yang tidak diimbangi cukupnya eritrosit akan menyebabkan tidak cukupnya nutrisi untuk dibawa kepada janin. Maka janin sulit tumbuh, sehingga berat badannya ketika lahir juga akan rendah.
  • Persalinan prematur. Sebab, kelebihan cairan darah dapat menyebabkan rahim berkontraksi. Jika ini terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 34 minggu, Ibu dapat bersalin dan bayi akan kesulitan nafas karena memang belum matang.
  • Kematian janin. Sebab, kelebihan cairan yang tidak diimbangi hemoglobin menyebabkan bayi kekurangan pasokan oksigen, sehingga ia dapat meninggal dalam kandungan.

Agar Ibu tidak sampai kekurangan hematokrit ini, Ibu perlu mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan nilai hematokrit ini ya, Bu. Jika nilai hematokrit Ibu cukup, maka Ibu akan memiliki lebih banyak tenaga dan janin bisa bertumbuh dengan sehat. Nah, makanan apa saja sih yang dapat membantu meningkatkan nilai hematokrit ini? Mari simak makanannya di sini: Anjuran Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil