Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil untuk Cegah Depresi

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil untuk Cegah Depresi

Menjaga kesehatan mental ibu hamil sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Selama kehamilan, tubuh Ibu mengalami perubahan hormon yang signifikan. Perubahan hormon ini dapat membuat ibu hamil menjadi lebih rentan terhadap stres. Stres yang dialami oleh ibu hamil dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental ibu dan perkembangan bayi dalam kandungan. Oleh karena itu, kesehatan mental pada ibu hamil perlu dijaga.

Lalu, apa pemicu masalah kesehatan mental ibu hamil? Bagaimana cara menjaga kesehatan mental saat sedang hamil? Lihat selengkapnya di sini, Bu.

Pemicu Masalah Kesehatan Mental pada Ibu Hamil

Kehamilan dan menjadi orang tua adalah perubahan besar dalam hidup. Baik calon ibu maupun calon ayah, keduanya perlu mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi peran baru ini.

Bagi ibu, kehamilan memiliki posisi yang lebih spesial karena janin tumbuh dan berkembang dalam rahimnya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kehamilan seringkali membawa perasaan campur aduk dan tidak selalu semuanya positif. Ada rasa khawatir, cemas, dan ketakutan tentang kesehatan bayi dan diri sendiri. Hal-hal ini adalah perasaan yang wajar dirasakan oleh setiap ibu hamil, terutama pada kehamilan pertama atau kehamilan yang tidak direncanakan. 

Selain itu, ibu hamil seringkali menghadapi kesulitan dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian terkait kehamilan sehingga rentan terhadap dampak negatif yang ditimbulkan. Berikut beberapa hal yang berpotensi untuk memicu masalah kesehatan mental pada ibu hamil.

  • Perubahan hormonal yang signifikan selama kehamilan termasuk perubahan suasana hati dan emosi ibu hamil
  • Stres kehamilan terkait kesiapan menjadi orang tua, perubahan dalam kehidupan, dan kesehatan bayi yang dikandung
  • Riwayat gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar
  • Komplikasi kesehatan fisik selama kehamilan seperti mual yang parah, tekanan darah tinggi, atau komplikasi lainnya
  • Kurangnya dukungan sosial, perasaan terisolasi, atau kurangnya dukungan dari pasangan atau keluarga yang memperburuk kesehatan mental ibu hamil
  • Ketakutan akan perubahan besar dalam hidup, kecemasan terkait kemampuan sebagai orang tua, atau perasaan cemas terkait kelahiran bayi
  • Tekanan dari lingkungan sosial atau ekspektasi yang tidak realistis terkait peran sebagai ibu baru
  • Masalah lingkungan, konflik dalam hubungan, situasi rumah tangga yang tidak stabil, atau tekanan dari faktor eksternal tertentu 

Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil

Berdasarkan pada data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 10 persen ibu hamil dan 13 persen ibu baru melahirkan mengalami gangguan kesehatan mental, terutama depresi. Selain itu, riwayat masalah kesehatan mental sebelum hamil juga dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami masalah serupa selama kehamilan atau setelah melahirkan. 

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui cara menjaga kesehatan mental selama masa kehamilan. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:

Dapatkan Dukungan dari Suami, Keluarga, dan Teman-Teman

Dukungan sosial yang baik dapat membantu ibu hamil merasa lebih tenang, bahagia, dan mampu menghadapi stres selama kehamilan. Dukungan ini dapat berupa mendengarkan keluhan ibu hamil dengan penuh perhatian, memberikan semangat dan motivasi, atau sekadar memberikan pelukan. Hal-hal tersebut akan membantu ibu hamil merasa lebih dihargai, dicintai, dan dilindungi.

Selain itu, keluarga dan teman-teman juga dapat menjadi sumber dukungan emosional, tempat curhat, dan sumber inspirasi. Berbagi pengalaman dengan orang yang juga sedang hamil atau sudah memiliki pengalaman menjadi ibu dapat memberikan rasa persatuan dan pemahaman. Keluarga dan teman-teman juga dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan membantu ibu hamil untuk tetap bersosialisasi.

Jaga Asupan Makanan yang Sehat dan Bergizi

Asupan makanan yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan mental ibu hamil. Makanan yang sehat dan bergizi mengandung zat-zat penting seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral. Nutrisi yang cukup dan seimbang dapat membantu menjaga keseimbangan hormon yang berperan penting dalam kesehatan mental. 

Menjaga asupan makanan yang sehat juga berdampak pada kesehatan fisik ibu hamil. Dengan tubuh yang sehat, ibu hamil dapat merasa lebih nyaman dan percaya diri. Ini dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan. 

Istirahat yang Cukup

Penting bagi ibu hamil untuk memprioritaskan istirahat yang cukup dan menjaga pola tidur yang teratur. Selama kehamilan, tubuh ibu mengalami perubahan fisik dan hormonal yang signifikan. Istirahat yang cukup membantu tubuh beristirahat dan memulihkan energi yang diperlukan untuk menghadapi perubahan ini. 

Selain jumlah tidur yang cukup, istirahat yang cukup juga penting untuk memperbaiki kualitas tidur ibu hamil. Tidur yang berkualitas membantu tubuh untuk memulihkan diri dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Ini penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik ibu hamil.

Rutin Berolahraga

Saat berolahraga, tubuh melepaskan hormon endorfin yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan". Endorfin dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi risiko depresi pada ibu hamil. Aktivitas fisik yang teratur dapat menjadi cara alami untuk meningkatkan produksi endorfin dan meningkatkan kesehatan mental.

Meskipun terkadang ibu hamil merasa lelah, berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi kelelahan yang berlebihan. Aktivitas fisik yang tepat dapat memberikan dorongan energi dan membantu menjaga keseimbangan mental. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi kehamilan dan mendapatkan persetujuan dari tenaga medis.

Belajar Tentang Kehamilan

Belajar tentang kehamilan membantu ibu hamil memahami perubahan fisik dan hormonal yang terjadi dalam tubuhnya. Dengan memahami proses ini, ibu hamil dapat mengantisipasi dan mengelola perubahan tersebut dengan lebih baik. Memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang terjadi dalam tubuhnya juga membantu mengurangi kecemasan dan stres yang mungkin timbul.

Selain itu, dengan belajar tentang kehamilan akan membantu ibu hamil untuk mengenali tanda-tanda peringatan yang mungkin timbul. Mengetahui tanda-tanda bahaya atau masalah kesehatan yang mungkin terjadi selama kehamilan dapat membantu ibu hamil untuk mencari pertolongan medis dengan cepat jika diperlukan. Hal ini dapat memberikan rasa aman dan membantu mengurangi kecemasan.

Mencari Bantuan Profesional

Jika merasa kesehatan mental terganggu atau mengalami kesulitan yang berat, jangan ragu untuk mencari bantuan dari tenaga medis atau profesional kesehatan mental. Mereka dapat memberikan dukungan emosional, membantu mengidentifikasi faktor pemicu, dan memberikan saran tentang cara mengatasi stres dan kecemasan. Mereka juga dapat menawarkan terapi kognitif perilaku atau terapi lainnya yang dapat membantu mengelola kondisi kesehatan mental.

Jangan khawatir ya, Bu. Meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan, tetapi merupakan langkah yang kuat untuk menjaga kesehatan dan mental Ibu serta bayi yang sedang dikandung. Jadi, jika merasa kesulitan, jangan ragu untuk berbicara dengan tenaga medis atau profesional kesehatan mental, ya.

Nah, itu dia beberapa cara yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk menjaga kesehatan mental secara mandiri. Namun, jika Ibu merasa sulit untuk mengatasi hal ini sendirian, layanan doula bisa menjadi pilihan yang sangat baik. 

Seorang doula dapat memberikan dukungan yang sangat berarti, termasuk dukungan emosional, informasi yang berguna, serta bantuan praktis dalam merencanakan dan menjalani perjalanan kehamilan. Keberadaan doula dapat memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan diri ibu hamil selama masa kehamilan bahkan hingga persalinan. Cari tahu lebih lanjut tentang peran doula dalam menjaga kenyamanan calon ibu hingga hari kelahiran di artikel ini yuk: Mengenal Doula, Pendamping Ibu Hamil yang Beda dengan Bidan