Mendidik Anak, Tegas Bukan Berarti Keras

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Mendidik Anak, Tegas Bukan Berarti Keras

Anak merupakan salah satu hal terbaik dalam hidup. Akan tetapi, bila anak susah diatur atau biasa sebut nakal, maka orang tua bisa dibuat pusing tujuh keliling. Sebenarnya orang tua bisa mengatasinya dengan beberapa cara mendidik anak yang benar, salah satunya adalah dengan tegas saat mendidik anak.

Baca Juga: Kenali Ciri – Ciri Tangisan Manipulatif Pada Anak

Tegas Memberi Perintah

Ada banyak tips menangani anak nakal dan susah diatur, yang pertama adalah ketegasan. Tegas disini bukan berarti Ibu harus menghajar anak Ibu. Tegas disini artinya Ibu teguh dalam memegang hal baik yang akan Ibu ajarkan pada anak.

Jangan hanya karena anak menangis dan merengek, maka, Ibu luluh dan membiarkan anak Ibu melakukan hal yang mereka inginkan. Ibu tidak perlu bicara keras dan memarahi anak Ibu untuk hal yang satu ini, atau memukul anak Ibu.

Akan tetapi, dengan suara dan tutur kata yang lembut, Ibu bisa menyampaikan bahwa keputusan atau perintah Ibu tidak dapat tergoyahkan oleh rayuan anak Ibu. Cara ini juga perlu digunakan untuk mendidik anak agar mengenal arti tanggung jawab dan disiplin sejak dini.

Selain itu, ketegasan juga diperlukan untuk memperkuat posisi Ibu sebagai orang tua. Banyak orang tua yang mempunyai anak yang susah diatur menganggap bahwa anak mereka perlu disayangi secara berlebihan.

Hal ini akan membuat anak berpikir bahwa, merekalah yang memegang kendali dan harus selalu dipenuhi keinginan yang mereka punya. Dan, hal ini menghilangkan rasa tanggung jawab, disiplin dan mencintai segala sesuatu yang ia punya.

Konsep Konsekuensi

Ketegasan juga perlu Ibu miliki saat mendidik anak agar anak Ibu mengerti mengenai konsep konsekuensi dengan cara memberinya hukuman. Artinya, bila mereka melakukan sesuatu, maka mereka akan mendapatkan balasan sesuai dengan hal yang mereka lakukan tersebut. Hal ini bisa jadi lebih efektif dibandingkan menasihati anak saja.

Ibu bisa memberi hukuman larangan atau memukul, tetapi jangan sampai menyakiti anak Ibu, contohnya dengan koran atau kertas yang digulung lalu pukul pada pantatnya. Hal ini untuk menegaskan dan memberikan shock therapy pada anak tersebut, agar ingat akan konsekuensi yang mereka dapat karena melakukan hal yang salah.

Baca Juga: Permainan-permainan yang Merangsang Motorik Anak

Dengan cara ini, setiap anak Ibu akan melakukan hal yang salah, maka mereka akan ingat akan hal yang akan didapatkannya. Tetapi, setelah memberikan hukuman tersebut, berikan penjelasan juga mengapa anak Ibu mendapatkan hukuman tersebut dan mengapa hal yang mereka lakukan itu salah.

Dengan selalu mengajak anak Ibu berpikir akan perilaku yang mereka lakukan, maka, Ibu dapat membentuk mental anak Ibu yang lebih kritis, sehingga bila mereka besar nanti, mereka akan dapat lebih mudah memilah-milah hal yang baik dan salah. Dua hal tersebut merupakan sebagian kecil dari banyak tips parenting yang bisa Ibu gunakan.