Mengatasi Mual pada Trimester I Kehamilan

Ditulis oleh: Amicis

Mengatasi Mual pada Trimester I Kehamilan

Kami memahami kekhawatiran para Ibu. Gejala seperti mual, muntah, rasa tidak nyaman pada perut, dan penciuman yang semakin sensitif yang terjadi pada kehamilan diakibatkan karena perubahan hormonal yang umumnya terjadi di awal kehamilan (minggu ke 6-8, puncak pada minggu ke 12-14, dan membaik pada minggu ke-22) sampai badan wanita tersebut beradaptasi dengan peningkatan produksi hormon.

Baca Juga: Mual Muntah di Kehamilan 4 Bulan

Keluhan tersebut dapat terjadi sepanjang hari namun memburuk di pagi hari karena perut yang kosong atau jika Ibu hamil tidak makan dalam porsi yang cukup. Keluhan mual, muntah, atau penciuman yang semakin sensitif ini biasanya terjadi pada 80 – 85% kehamilan selama triwulan pertama, dengan gejala muntah yang mengganggu sebesar 52%.

Mual pada trimester I kehamilan bisa diatasi dengan asupan makan sedikit demi sedikit. Bila keluhan berlanjut dan semakin berat, Ibu dapat mengunjungi Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan.

Asupan Nutrisi Selama Kehamilan

Mual pada Trimester I Kehamilan

Mengenai asupan selama kehamilan, kesehatan Ibu yang baik merupakan salah satu faktor yang penting dalam kehamilan. Nutrisi adekuat, olahraga, dan istirahat yang cukup akan mempengaruhi kesehatan Ibu. Jika berat badan Ibu berada di dalam batas normal sebelum kehamilan, Ibu memerlukan asupan kalori sebesar 2200 kalori setiap harinya pada 13 minggu pertama (trimester pertama). Selama trimester kedua dan ketiga, Ibu memerlukan tambahan 300 kalori perhari. Kalori tambahan dapat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk Ibu maupun janin.

Mulailah untuk meminum susu kehamilan yang baik. Produk susu sangat penting di masa kehamilan karena banyak mengandung kalsium yang berguna untuk pertumbuhan gigi dan tulang embrio. Mulailah mengkonsumsi susu atau produk susu. Bila Ibu ingin tetap menjaga kalori yang masuk, maka susu rendah lemak menjadi pilihan, kandungan kalsium tidak akan terpengaruh pada produk susu rendah lemak. Vitamin prenatal juga sebaiknya dikonsumsi oleh Ibu hamil. Vitamin prenatal mengandung kalsium, tembaga, asam folat, yodium, zinc, dan vitamin A, B, C, D, E.Vitamin ini akan lebih baik dikonsumsi ketika sedang makan atau di malam hari.

Asam Folat berperan penting dalam pembentukan saraf janin, mencegah kelainan pada otak dan sumsum tulang. Bentuk sintetis dari asam folat dapat ditemukan pada suplemen. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi suplemen asam folat dapat menurunkan risiko persalinan prematur. Sumber alami asam folat antara lain sereal, sayuran hijau, buah-buahan sitrus seperti jeruk, kacang-kacangan.

Kalsium berperan dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Sumber alami dari kalsium adalah produk dengan bahan dasar susu, brokoli, buah-buahan, ikan salmon, dan sereal. Vitamin D juga membantu pertumbuhan tulang dan gigi, terdapat dalam ikan, buah-buahan, susu, dan telur.

Hindari polutan seperti merkuri (ikan yang terkontaminasi), pestisida (DDT, heptaklor, klordane), timbal (bensin, pengawet kayu, bahan bangunan cat), dan polychlorinated biphenyl atau PCB (campuran senyawa kimia, terdapat di ikan yang terkontaminasi). Hentikan konsumsi obat isotretinoin. Isotretinoin adalah turunan dari vitamin A yang banyak dipakai untuk mengobati jerawat. Konsumsi isotretinoin dapat menyebabkan kecacatan seperti sumbing palatum, gangguan jantung, dll. Obat ini juga dapat menyebabkan keguguran. Jaga tubuh Ibu dari bahan-bahan yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada janin.

Adapun beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak Ibu konsumsi adalah:

  • Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratogenik (menyebabkan cacat pada janin).
  • Makanan mentah atau setengah matang karena risiko toksoplasma (seafood, daging).
  • Ikan yang mengandung metil merkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat mengganggu sistem saraf janin.
  • Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, coklat, kola dibatasi 200 mg per hari. Efek yang dapat terjadi diantaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks, dan frekuensi berkemih yang meningkat.
  • Vitamin A dalam dosis tinggi (> 20.000 – 50.000 IU/hari) dapat menyebabkan kelainan bawaan.
  • Susu atau produk susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Telur mentah atau makanan yang mengandung telur mentah.

Baca Juga: Gizi Makanan untuk Mengurangi Mual dan Muntah di Masa Kehamilan

Pastikan Ibu memasak matang semua makanan, mencuci sayur dan buah sampai bersih, menghindari kotoran kucing, dan memakai sarung tangan apabila akan bekerja dengan tanah.