Cara Mengatasi Pembengkakan Payudara Saat Menyusui

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Mengatasi Pembengkakan Payudara Saat Menyusui

Pembengkakan payudara terjadi karena adanya peningkatan aliran darah dan mulai adanya produksi ASI membuat payudara menjadi penuh dan berat. Selain bengkak, kondisi payudara juga akan diikuti dengan rasa nyeri dan terasa keras. Pembengkakan payudara bisa diatasi dengan cara lebih sering menyusui, memompa ASI, mengompres payudara dan lainnya. Lanjutkan membaca penjelasannya disini  yuk.

Penyebab Pembengkakan Payudara 

Sebenarnya payudara yang bengkak adalah kondisi alami tubuh untuk mempersiapkan ASI bagi buah hati ibu. Ini adalah kondisi normal yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun meski dianggap normal, ada juga kondisi payudara bengkak yang justru akan mengganggu ibu dan bayinya.

Payudara bengkak saat menyusui pada kondisi tertentu bisa juga disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

  1. Pasokan ASI menumpuk di dalam payudara karena jarang menyusui bayi.
  2. Mengganti ASI dengan makanan padat terlalu cepat.
  3. Bayi kesulitan menghisap puting sehingga payudara membengkak.
  4. Riwayat implan payudara sehingga menghalangi aliran ASI.

Beberapa gejala yang umumnya dirasakan oleh ibu saat payudaranya bengkak adalah dada terasa penuh sesak, berat, keras, dan hangat. Terkadang pembuluh darah pada bagian bawah kulit payudara bisa terlihat dengan jelas. Pada kondisi lainnya, ibu akan merasakan demam ringan dengan keluhan kelelahan saat hari-hari pertama menyusui. Pada kondisi demam, ibu masih bisa menyusui dengan normal, namun harus dalam penanganan dokter karena bisa jadi demam yang Ibu rasakan adalah gejala dari infeksi payudara atau mastitis.

Cara Mengatasi Payudara Bengkak Saat Menyusui

Jika pembengkakan payudara terjadi saat hendak menyusui dan ibu menolak untuk meng-ASI-hi anak, maka kondisi ini bisa semakin parah karena produksi ASI di dalam payudara akan terhenti. Lalu, akan mengakibatkan kurangnya asupan ASI untuk bayi Ibu. Namun jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan pembengkakan pada payudara saat menyusui, yaitu:

1. Menyusui Lebih Sering

ASI akan semakin banyak diproduksi ketika ibu semakin sering menyusui anak. Ini akan membuat bengkak pada payudara berkurang karena sirkulasi ASI yang sehat. Pastikan bayi telah mampu menghisap puting dengan benar sehingga ASI yang keluar menjadi lebih deras dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Usahakan untuk menyusui setiap 1-3 jam sekali. Usahakan untuk melakukan pergantian antara payudara sebelah kanan dan sebelah kiri.

2. Memompa ASI

Jika intensitas bayi menyusui sudah berkurang dan tidak terlalu sering, maka ibu bisa mengosongkan payudara dengan bantuan pompa ASI. Lakukan pengosongan ASI di payudara dengan pompa ASI, lalu simpan di freezer. Lakukan pemompaan jika payudara sudah terasa kencang, namun anak belum mau menyusui. Bagi Ibu yang bekerja di luar rumah, jangan khawatir ya. Ibu tetap bisa memompa ASI dengan mengikuti tips yang ada pada halaman berikut: Cara Memerah ASI Di Kantor

3. Mengompres Payudara

Para ahli menyarankan untuk mengompres payudara untuk meredakan bengkak dan nyeri pada saat menyusui. Gunakan air dingin atau es batu yang dibalut dengan handuk, lalu tempelkan selama 10 menit sebelum atau sesudah selesai menyusui. Selain melakukan kompres dingin, Ibu juga bisa mandi air hangat untuk melancarkan produksi ASI.

4. Bergantian Payudara Kanan dan Kiri

Meski ibu hanya merasakan bengkak di salah satu payudara, tetapi ibu harus tetap menyusui secara bergantian di payudara sebelah kanan dan kiri. Bila jumlah ASI yang dikeluarkan payudara kanan dan kiri seimbang, maka hormon akan terus bekerja untuk memproduksi ASI secara stabil.

5. Pijat Payudara

Ibu boleh melakukan pijatan ringan di sekitar area payudara sembari menyusui bayi. Meski tampak ringan, namun pijatan ini mampu meredakan nyeri dan menghilangkan bengkak pada payudara.

6. Mengonsumsi Obat

Jika rasa nyeri sudah mengganggu aktivitas, maka ibu diperbolehkan mengonsumsi obat pereda nyeri untuk mengatasinya. Pastikan obat yang ibu minum sudah mendapat persetujuan dari dokter dan aman untuk anak. Salah satu obat pereda nyeri yang aman dikonsumsi ibu menyusui adalah ibuprofen.

Cara Mencegah Pembengkakan Payudara Saat Menyusui

Meski terbilang normal, tapi payudara bengkak saat menyusui sebenarnya bisa dicegah dengan mudah. Cara paling mudahnya adalah tetap rutin menyusui anak agar sirkulasi ASI ibu bisa tetap terjaga. Begitu ASI diproduksi, ibu bisa langsung menyusui anak untuk menghindari pembengkakan dan rasa nyeri pada bagian payudara. Rajin memompa ASI saat waktu senggang, juga bisa membantu payudara mengurangi ASI yang telah diproduksi. Konsultasikan kondisi payudara ini kepada dokter yang menangani persalinan ibu untuk mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab dan kondisi fisik ibu.

Payudara Bengkak Saat Menyusui Karena Penyakit

Pada kondisi normal, payudara bengkak saat menyusui adalah akibat dari menumpuknya produksi ASI karena ibu tidak langsung menyusui anak. Tapi ternyata, ada kondisi lain yang cukup mengkhawatirkan, terutama jika bengkaknya payudara disebabkan oleh penyakit mastitis.

Penyakit ini pada umumnya merupakan peradangan di bagian tertentu di payudara akibat adanya ataupun tidak adanya infeksi. Bisa jadi karena adanya penyumbatan bagian tertentu di payudara.

Beberapa gejala yang muncul dari penyakit mastitis adalah demam lebih dari 38,5 derajat celcius, tubuh menggigil, dan nyeri di seluruh tubuh. Ada juga bagian payudara yang terlihat kemerahan dan bayi menolak untuk menyusui karena rasa ASI-nya berubah jadi asin. Penyakit mastitis pada ibu menyusui disebut sebagai mastitis laktasi atau mastitis puerperalis, sedangkan penyakit mastitis pada ibu yang tidak menyusui disebut mastitis periductal.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi pada bagian payudara dan menyebabkan penyakit mastitis, antara lain:

  1. Puting lecet karena bayi salah dalam menempatkan bibir saat menyusui sehingga membuat puting terluka dan ASI tidak keluar dengan maksimal.
  2. Jarang menyusui atau waktu menyusui yang pendek sehingga ada banyak ASI yang tersumbat.
  3. Produksi ASI terlalu banyak.
  4. Penggunaan bra terlalu ketat.
  5. Stres dan kelelahan.
  6. Daya tahan tubuh melemah.
  7. Mulut bayi tidak melekat sempurna saat menyusui.

Sebenarnya penyakit mastitis bisa dicegah dengan cara yang cukup sederhana. Sebelum terjadinya faktor-faktor di atas, ibu bisa langsung memompa dan mengosongkan ASI secara berkala, meskipun anak sudah mendapatkan asupan ASI yang mencukupi. Mastitis juga bisa terjadi karena ibu memiliki hormon yang tinggi sehingga produksi ASI melimpah.

Beberapa pencegahan lainnya yang bisa dilakukan untuk menghindari mastitis adalah:

  1. Jika mulai terasa nyeri dan muncul benjolan, langsung lakukan pemijatan dan mengompresnya.
  2. Perhatikan kebersihan agar tidak ada flek dan kotoran yang menempel di puting.
  3. Pastikan posisi menyusui sudah nyaman dan membuat mulut bayi melekat pada puting dengan tepat.
  4. Cuci alat pompa ASI dengan air panas setelah digunakan.
  5. Oleskan cairan ASI pada permukaan puting untuk menjaga kelembapan.

Pada kondisi tertentu, penyakit mastitis bisa sembuh seiring dengan aktivitas menyusui yang sehat. Namun ada juga ibu yang menggunakan obat-obatan untuk membantu mengobati peradangan tersebut. Biasanya obat seperti analgesik bisa mengurangi nyeri pada payudara dan menghambat produksi hormon oksitosin. Pemberian antibiotik juga bisa diberikan jika gejala mastitis tidak juga mengalami penurunan selama 24 jam.

Nah itulah informasi mengenai pembengkakan payudara saat menyusui yang perlu Ibu tahu. Kuncinya adalah usahakan untuk selalu meng-ASI-hi Buah Hati, menjaga kebersihan dan memperhatikan kenyamanan Ibu saat berpakaian. Untuk lebih jelasnya, baca artikel berikut yuk: Tips Merawat Payudara Untuk Persiapan Menyusui