Memiliki momongan yang sehat adalah impian besar bagi setiap calon orang tua. Impian ini tentunya perlu didukung oleh komitmen serius, seperti mempersiapkan kehamilan lewat pemenuhan nutrisi yang cukup serta menjalani program hamil (promil). Metode pelaksanaan programnya pun sangat beragam, begitu pula hasil akhirnya.
Bahkan, berkat dorongan yang kuat untuk mendapat momongan, tak jarang ada yang menjalankan diet ketat dengan menurunkan berat badan. Sayangnya, ini bisa membahayakan, karena dapat memicu ketidakseimbangan hormon penting seperti leptin, insulin, serta estrogen. Apa peran dari leptin, insulin, serta estrogen dalam mendukung kesuburan secara alami? Mari edukasi diri sejenak mengenai hormon-hormon ini dan pahami pula cara menjaga keseimbangannya melalui asupan makan sehari-hari.
Leptin adalah hormon dari sel lemak dan jumlahnya sebanding dengan kadar lemak dalam tubuh. Hormon ini membantu mengatur nafsu makan dengan memberi sinyal rasa kenyang. Kadar hormon cenderung rendah saat tubuh lapar, lalu meningkat setelah kenyang.
Peran leptin tidak hanya mengatur nafsu makan, tapi juga dalam mendukung kehamilan. Keberadaan leptin dalam tubuh berkaitan dengan produksi LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle-stimulating hormone) yang mengatur kerja ovarium (tempat terjadinya pelepasan sel telur). Kekurangan leptin pada Ibu akan mengganggu ovulasi normal dan berpotensi menyebabkan infertilitas.
Ibu dengan berat badan rendah memiliki cadangan lemak yang terlalu sedikit, sehingga produksi leptinnya lebih sedikit pula. Ini menandakan tubuh tidak memiliki cukup energi untuk mendukung kehamilan, sehingga proses ovulasi akan terganggu serta berpengaruh pada keberhasilan promil.
Menjaga berat badan ideal sangat diperlukan untuk menjalani promil. Meski begitu, proses ini tidak semestinya dilakukan dengan metode diet ketat. Selain berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, cara ini juga berisiko menyebabkan kekurangan hormon leptin yang penting dalam proses awal kehamilan.
Untuk mempertahankan kadar leptin yang sehat demi keberhasilan promil, Ibu tetap perlu mencukupi konsumsi makanan yang bernutrisi seimbang. Menurut situs Healthline, kadar lemak ideal bagi perempuan umumnya berada di kisaran 25-31%. Studi lain dari Trends in Endocrinology & Metabolism juga menunjukkan bahwa persentase lemak sekitar 26-28% penting dalam siklus ovulasi yang teratur. Ibu bisa mengonsumsi alpukat, kacang-kacangan, hingga ikan berlemak untuk menjaga keseimbangan leptin secara alami.
Insulin atau hormon pengatur kadar gula juga sangat berpengaruh pada masalah kesuburan Ibu. Kelebihan kadar insulin selain dapat menyebabkan tubuh sulit merespons insulin, juga mengganggu keseimbangan estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini sangat penting untuk mendukung kesuburan, terutama pada fase ovulasi dan siklus menstruasi. Asupan gula terlalu tinggi akan menyebabkan keseimbangannya terganggu, hingga pada akhirnya akan meningkatkan risiko infertilitas (ketidaksuburan).
Konsumsi gula atau karbohidrat secara tidak terkendali akan menimbulkan lonjakan insulin seketika. Apabila lonjakan ini terjadi terus-menerus, tubuh akan sulit untuk merespons insulin, sehingga mengganggu ovulasi. Salah satu kelainan yang cukup banyak terjadi akibat gangguan respons terhadap insulin ini adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS). Banyak sekali Ibu yang sulit hamil karena menderita PCOS ini.
Oleh sebab itu, jagalah jumlah dan asupan gula yang dikonsumsi, agar hormon reproduksi tetap seimbang. Mulailah beralih ke konsumsi makanan dengan indeks glikemik (IG) rendah, yaitu makanan yang dicerna dengan lebih lambat. Makanan seperti ini tidak membuat kadar gula naik dengan cepat dan kadar insulin menjadi lebih stabil.
Contohnya dapat berupa oats, kinoa, ataupun beras merah. Jika dipadukan dengan sayuran hijau, biji-bijian, serta makanan yang tinggi PROTEIN tetapi rendah lemak, maka peluang kesuksesan promil cenderung lebih besar.
Tubuh juga sangat membutuhkan prebiotik untuk memelihara mikrobiota usus, yaitu kumpulan mikroorganisme yang menjaga kesehatan pencernaan. Keberadaannya memperkuat sistem imun, menjaga kelancaran metabolisme, juga menstabilkan hormon-hormon kesuburan. Prebiotik diperlukan sebagai makanan bagi mikrobiota ini agar kadarnya tetap seimbang dalam usus.
Terdapat dua macam mikroorganisme dalam usus, yaitu mikroorganisme yang menguntungkan dan mikroorganisme patogenik (membawa penyakit). Keseimbangannya dapat dicapai jika keduanya bisa hidup berdampingan. Sebaliknya, jika mikrobiotanya tidak seimbang dan didominasi oleh mikroorganisme patogenik, maka dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Prebiotik akan mendukung kerja mikroorganisme usus, terutama mikroorganisme kelompok estrobolome, yang menjaga agar kadar hormon kesuburan (yaitu estrogen) selalu optimal. Keseimbangan estrogen juga dapat mendukung kemampuan rahim agar lebih siap menerima embrio calon janin.
Jika terjadi gangguan pada mikrobiota, kadar estrogen akan melonjak berlebihan dan mendominasi hormon progesteron. Siklus menstruasi akan terganggu, sehingga menyulitkan Ibu untuk hamil. Untuk mencegahnya, perhatikanlah asupan prebiotik secara rutin dan seimbang. Pisang, bawang, asparagus, tomat, brokoli, biji-bijian utuh, serta kacang-kacangan adalah contoh makanan berprebiotik.
Memahami pentingnya keseimbangan hormon dalam mendukung proses awal kehamilan, diet ketat seharusnya sudah bukan lagi menjadi pilihan. Fokus utama Ibu sebaiknya bukanlah menurunkan berat badan, melainkan menyediakan asupan makanan bernutrisi seimbang.
Mengonsumsi lemak sehat pun sebaiknya menjadi kunci utama, karena lemak sehat mendukung produksi hormon leptin untuk mendukung ovulasi. Cara yang praktis untuk dilakukan dapat berupa mengganti minyak goreng dengan minyak kelapa atau minyak zaitun saat menumis. Konsumsilah juga alpukat dan telur sebagai menu sarapan, dan jadikan kacang-kacangan maupun biji-bijian sebagai camilan.
Selanjutnya, konsumsi karbohidrat kompleks atau makanan dengan indeks glikemik rendah untuk tetap menjaga asupan gula seimbang tanpa menimbulkan lonjakan insulin tajam. Caranya bisa dengan memilih sumber karbohidrat berupa ubi jalar, nasi merah, oats, atau roti gandum utuh. Gabungkan bahan-bahan ini dengan buah yang berserat tinggi, seperti apel, stroberi, buah naga, jeruk, pir, hingga alpukat. Tetap konsumsi dalam batas wajar agar kadar gula darah tetap terkontrol.
Batasi pula konsumsi makanan ultra-proses dan bergula tinggi, misalnya sereal sarapan, biskuit, sosis, nugget, soda, serta jus kemasan. Makanan seperti ini cenderung membuat tubuh akhirnya akan sulit merespons insulin. Cobalah untuk lebih sering memasak makanan sendiri, memperbanyak bahan makanan segar, dan selalu membaca label nutrisi sebelum membeli produk kemasan. Dengan begitu, Ibu jadi punya kontrol penuh terhadap apa yang dibeli dan dikonsumsi.
Pola makan konsisten dan padat nutrisi jauh lebih berdampak positif bagi keseimbangan hormon dan kesiapan tubuh dalam menyambut kehamilan. Untuk mendukung upaya ini, Ibu bisa menyusun rencana menu sehat mingguan, menyiapkan bekal sehat untuk menjaga keseimbangan nutrisi selama bepergian. Jangan lupa juga memilih susu program hamil yang mengandung lemak dan serat seimbang serta nutrisi lain yang dibutuhkan saat promil.
PRENAGEN esensis adalah pilihan susu tepat karena mengandung Zink dan Asam Folat yang berperan penting untuk menjaga kesehatan organ reproduksi, serta DHA yang berperan sebagai lemak sehat. Susu ini juga diperkaya dengan serat sebagai prebiotik guna memelihara kesehatan pencernaan. Setiap sajiannya mengandung 6 gram PROTEIN untuk mendukung kestabilan energi tanpa risiko lonjakan gula darah. Pada akhirnya, tubuh akan merespons insulin dengan baik dan kesuburan pun terjaga.
Jadikan susu ini bagian dalam pola asupan sehat Ibu sehari-hari. Temukan manfaat lengkapnya di halaman berikut ini: Susu Program Hamil dari PRENAGEN.
Sumber: