Pahami Beragam Ciri-Ciri Masa Subur yang Tepat

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Pahami Beragam Ciri-Ciri Masa Subur yang Tepat

Masa subur, atau masa ovulasi, ditandai dengan matangnya sel telur yang kemudian dilepaskan dari ovarium ke rahim. Ovulasi merupakan momen penting Ibu untuk hamil, karena di masa inilah sel telur bertemu sperma untuk membentuk embrio.

Dalam siklus haid rata-rata selama 28 hari, masa subur umumnya terjadi sekitar 14 hari sebelum siklus haid berikutnya. Jadi, apabila berhubungan seksual pada masa ini, maka potensi akan terjadinya pembuahan menjadi lebih besar ketimbang di waktu lainnya.

Masa subur ini mungkin berbeda pada setiap perempuan, mengingat siklus haid tiap perempuan pun beraneka ragam. Di luar perhitungan kalender, ada beberapa ciri masa subur pada tubuh sebagai berikut.

Gairah Seks Meningkat

Tanda tubuh sedang masa subur adalah dorongan seks yang kuat selama beberapa hari. Apabila dalam suatu hari, tiba-tiba Ibu merasa gairah seks meningkat dan terus menginginkan Ayah berada di ranjang selama beberapa malam, kemungkinan besar Ibu sedang berovulasi. Meningkatnya gairah seks ini adalah sinyal alami tubuh Ibu untuk segera bereproduksi.

Cairan Transparan

Ketika masa ovulasi, terdapat sedikit cairan transparan yang lengket dari vagina Ibu. Teksturnya sangat mirip putih telur, namun cairan ini bukanlah keputihan, melainkan cairan yang bisa memudahkan sperma bergerak di dalam rahim. Di samping itu, cairan transparan yang bukan keputihan ini juga cara alami untuk memberitahu kondisi tubuh sedang dalam masa subur. Saat ovulasi inilah waktunya untuk lebih dekat dengan pasangan, jika Ibu sedang mengharapkan kehadiran bayi.

Perubahan Lendir Serviks

Lendir serviks adalah cairan yang dihasilkan oleh leher rahim Ibu. Lendir ini dihasilkan terus-menerus, tetapi volume dan konsistensinya berubah-ubah, seiring dengan siklus menstruasi Ibu. Umumnya pada waktu ovulasi, lendir ini akan menjadi basah dan licin, berbeda dengan lendir pada masa menstruasi di mana lendir cenderung kering atau seperti pasta.

Lendir ini memiliki fungsi menolong sperma Ayah agar dapat memasuki serviks dengan mudah. Dengan kemudahan lendir seperti ini, sperma akan dapat membuahi sel telur dengan lebih efisien.

Jika Ibu sedang berusaha hamil, Ibu perlu memperhatikan tampilan lendir yang Ibu keluarkan. Umumnya, pada masa setelah menstruasi, lendir akan tebal, putih, dan cenderung kering. Berbeda dengan hari persis sebelum ovulasi, lendir ini menjadi bening dan licin.

Vagina Terasa Lembut

Ketika Ibu dalam masa ovulasi, vagina akan menjadi lebih terbuka dan menjadi lunak. Saat berhubungan intim, mungkin akan terasa sedikit sakit, sebab vagina mengeluarkan lebih banyak pelumas akibat sekresi lendir lebih pada masa ini. 

Ayah mungkin akan mengatakan jika leher rahim Ibu lebih cepat basah dan lembut. Hal itu menandakan salah satu ciri-ciri masa subur.

Payudara Nyeri

Ibu mungkin merasakan sakit dada pada periode ini. Tetapi, tanda ini bisa jadi kurang menonjol mengingat sakit di dada bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Sakit Perut bagian Bawah

Ibu juga dapat mengalami nyeri ringan pada perut bagian bawah, saat memasuki masa subur. Rasa nyeri ini dapat berlangsung selama beberapa menit atau jam. Dilihat dari segi medis, sakit di perut bawah kiri atau kanan ini dikenal sebagai sensasi Mittelschmerz. Ibu mungkin mengalami rasa mual atau keluarnya cairan vagina bersamaan dengan rasa sakit tersebut.

Bila setelahnya Ibu mencurigai kehamilan, Ibu perlu memahami perbedaan antara gejala kram perut akibat kehamilan dan kram menjelang haid. Yuk, baca di sini: Contoh Sakit Perut Tanda Hamil, Beda dengan Nyeri Haid.

Sedikit Bercak Coklat

Ibu juga dapat mendapatkan bercak coklat ketika ovulasi. Hal ini disebabkan folikel telur hadir untuk melepaskan telur yang menyebabkan bercak. Jika Ibu menemukan bercak coklat pada pakaian Ibu, itu tandanya Ibu sudah memasuki masa ovulasi dan siap berhubungan seks jika sedang mengharapkan kehamilan.

 

Ciri-ciri Masa Subur pada Haid Tidak Teratur

Jika haid tidak teratur, ciri-ciri masa subur ditandai meningkatnya suhu badan sebesar 0,5-1 derajat Celcius dari suhunya sehari-hari. 

Contohnya, jika suhu tubuh Ibu sehari-harinya ialah 36,5 derajat Celcius, lalu ketika suatu hari suhu Ibu menjadi 37,0 derajat Celcius dan Ibu sekaligus mengalami keputihan, maka kemungkinannya Ibu telah subur.

Sebab, pada saat terjadi kesuburan, indung telur Ibu melepaskan sel telur matang dan kadar hormon progesteron Ibu meningkat. Hormon ini akan berinteraksi di bagian otak tertentu yang mengatur suhu tubuh. Akibatnya, suhu tubuh pun menjadi meningkat.

Dengan mengetahui masa subur, peluang terjadinya kehamilan pun semakin tinggi.  Untuk mengoptimalkannya, Ibu juga bisa memenuhi nutrisi dengan mengonsumsi PRENAGEN esensis di masa persiapan kehamilan. PRENAGEN esensis diperkaya dengan kalsium, mineral, vitamin, dan asam folat yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan calon janin.

Nah, kini Ibu telah memahami ciri-ciri masa subur. Selain dari ciri-ciri tersebut, Ibu juga bisa mengetahui masa subur dengan cara menghitung secara mandiri. Jika Ibu belum tahu cara menghitungnya, baca artikel berikut yuk: Cara Menghitung Masa Subur Secara Mandiri.

Referensi:

Cleveland Clinic. Cervical Mucus. Diakses 2 Juli 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/body/21957-cervical-mucus