Contoh Sakit Perut Tanda Hamil, Beda dengan Nyeri Haid

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Contoh Sakit Perut Tanda Hamil, Beda dengan Nyeri Haid

Sakit perut bisa menjadi tanda hamil jika ibu terbukti positif pada tes kehamilan. Contoh sakit perut tanda hamil dapat berupa kram, tapi ada juga sakit perut yang lain. Yuk kita lihat contoh lain nyeri perutnya ibu hamil di artikel ini.

Kram Perut Saat Hamil

Sakit perut atau kram sering terjadi pada kehamilan. Kram perut bisa tidak berbahaya. Namun, kram juga bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius dan perlu diperiksa.

Kram perut bisa disebabkan oleh nyeri ligamen atau growing pain. Karena otot perut meregang untuk menopang perut sebagai tempat untuk janin yang mulai membesar saat hamil. Rasanya tajam pada satu sisi perut dan biasanya terjadi di bagian bawah.

Kram perut tidak perlu dikhawatirkan jika rasa sakitnya ringan dan hilang saat ibu mengubah posisi, beristirahat, buang air besar, atau buang angin. Cari tahu informasi lebih lengkap terkait perut kram alam artikel berikut ya: Penyebab Perut Kram Saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya

Ibu perlu segera hubungi dokter jika ibu mengalami sakit perut dengan perdarahan atau bercak. Karena ini berarti tanda hendak terjadi keguguran.

Ibu juga perlu mengontak dokter jika kram ini disertai nyeri selama lebih dari 30 menit di sebelah kanan atau sebelah kiri perut bawah. Karena bisa jadi ini merupakan tanda kehamilan ektopik yang harus segera ditolong.

Adapun kram yang disertai nyeri saat buang air kecil pun butuh pertolongan dokter. Karena mungkin ini ialah tanda infeksi saluran kencing.

Sembelit

Sembelit sangat umum terjadi pada kehamilan. Tanda saat sembelit yaitu feses (kotoran) terasa keras dan sulit untuk dikeluarkan. Frekuensi buang air besar bisa jadi lebih jarang dari biasanya.

Ibu juga merasakan nyeri atau kram perut. Perbedaan kram perut karena sembelit dengan kram perut biasa, yaitu ibu merasakan kram di semua sisi perut ibu. Sakit pada perut yang ibu rasakan juga bisa berlanjut ketika ibu sedang buang air besar.

Sembelit dapat disebabkan karena ibu tidak cukup minum. Bisa juga karena kurang mengkonsumsi makanan berserat atau kurang konsumsi suplemen zat besi.

Perubahan hormon juga dapat menyebabkan sembelit. Pada saat hamil, hormon progesteron meningkat secara signifikan. Karena tujuan progesteron ini menebalkan lapisan rahim, untuk mempersiapkan tempat pertumbuhan janin.

Hormon progesteron berdampak merelaksasi otot-otot dalam tubuh, termasuk otot usus. Saat usus rileks, sistem pencernaan melambat secara signifikan. Sehingga feses menjadi lebih sulit keluar.

Cara mencegah sembelit dapat diatasi dengan minum air yang cukup sekitar 2-3 liter perhari, makan makanan berserat seperti sayuran, roti gandum, bubur, buah, buah kering, sayuran dan kacang-kacangan serta tetap bergerak aktif selama kehamilan.

Apakah perut kencang dan keras saat hamil itu normal? Yuk, baca penjelasannya di sini: Perut Kencang dan Keras Saat Hamil, Apakah Berbahaya?

Perut Kembung

Ibu mengalami banyak perubahan selama kehamilan. Ini termasuk perubahan fisik dan hormonal yang dapat menyebabkan kelebihan gas. Ibu sering mengalami kelebihan gas selama kehamilan selain mual di pagi hari dan kelelahan. Gas dapat menyebabkan kembung, kram, dan sakit perut yang tidak nyaman. Sakit akibat perut kembung terasa di perut sebelah atas, kadang-kadang disertai mual. Beberapa ibu malah ingin merasa buang gas terus.

Kelebihan gas dapat membuat ketidaknyamanan ringan hingga nyeri hebat di seluruh perut, punggung, dan dada. Ibu mungkin juga dapat mengalami kembung dan kram perut atau usus. Selama trimester pertama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang drastis. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan tubuh menyimpan air dan gas. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit di perut. Pada trimester kedua dan ketiga, gejala seperti mual di pagi hari dan kelelahan memudar, dan rahim bergeser posisinya untuk mengakomodasi pertumbuhan janin. Saat rahim mengembang, rahim memberi tekanan pada organ di sekitarnya, termasuk menyebabkan masalah pencernaan, seperti sembelit, kelebihan gas dan kembung.

Perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi kelebihan gas dan mengurangi beberapa gejala tidak nyaman. Pada tahap akhir kehamilan, ibu mungkin ingin mempertimbangkan untuk makan beberapa kali dalam porsi kecil. Air minum juga dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mencegah kram otot. Ibu boleh juga membatasi beberapa jenis makanan seperti sayuran dengan serat tinggi (kubis, brokoli, kembang kol, dan sejenisnya), makanan yang mengandung fruktosa dan sorbitol, produk susu seperti seperti susu dan yogurt, dan minuman berkarbonasi seperti soda. Ibu dapat meredakan nyeri gas dan kembung dengan menghindari makanan dan minuman ini.

Namun, setiap orang merespons makanan secara berbeda, sehingga membuat jurnal makanan adalah cara yang baik untuk mengetahui dengan tepat makanan mana yang menyebabkan masalah pencernaan.

Sakit di Bawah Perut di Atas Kemaluan Apakah Tanda Hamil?

Pada awal kehamilan, wanita dapat merasakan sakit di bawah perut di atas kemaluan akibat perubahan hormonal yang signifikan. Hormon seperti progesteron dan relaksin mulai meningkat secara dramatis, yang dapat memengaruhi otot-otot rahim dan ligamen panggul. 

Selain itu, proses implantasi embrio pada dinding rahim juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan ringan atau kram di daerah perut bawah. 

Namun, sakit di bawah perut di atas kemaluan tidak selalu tanda awal kehamilan. Masalah ginekologi lainnya seperti infeksi, endometriosis, atau kista ovarium juga bisa menyebabkan rasa sakit di bawah perut. 

Oleh karena itu, jika Ibu mengalami sakit di bawah perut di atas kemaluan dan memiliki kecurigaan tentang kehamilan, sangat penting untuk memeriksa gejala lainnya dan melakukan tes kehamilan untuk memastikannya. 

Di sisi lain, jika rasa sakit ini berlanjut atau disertai dengan gejala lain yang mencolok seperti perdarahan abnormal, demam, atau nyeri yang semakin memburuk, segera hubungi dokter. 

Di minggu-minggu awal kehamilan, khususnya minggu pertama, Ibu mungkin merasa bahwa perut Ibu berubah dan terasa tidak nyaman, berupa merasa nyeri seperti mengalami haid, namun sebenarnya berbeda. 

Ciri-ciri perut hamil 1 minggu bisa mencakup sensasi kram ringan yang mirip tapi tidak sama dengan kram menstruasi. Ini terjadi karena tubuh mulai menyesuaikan dengan perubahan hormonal dan persiapan untuk pertumbuhan embrio. Kram ini bisa lebih terfokus dan tidak seberat kram menstruasi, seringkali dirasakan di satu sisi perut atau di bagian bawah perut. 

Selain kram, perubahan lain yang mungkin dirasakan termasuk sedikit pembengkakan atau perasaan penuh di perut, yang disebabkan oleh aliran darah yang meningkat dan otot rahim yang berelaksasi untuk menyiapkan kehamilan. 

Penting untuk diingat bahwa setiap perempuan itu berbeda, dan tidak semua Ibu akan merasakan gejala ini di minggu pertama kehamilannya. Namun, jika Ibu betul-betul merasa tidak nyaman dan khawatir tentang kehamilan Ibu, sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter ya.

Agar tidak keliru, ketahui gejala hamil muda selain nyeri perut berikut ini: Gejala Hamil Muda yang Sering Tidak Disadari.

Cara Efektif Mengatasi Kram Perut Saat Hamil

Kram perut saat hamil adalah hal yang wajar. Memang kondisi ini membuat Ibu hamil merasa tak nyaman karena banyak membuat aktivitas terbatas. Jika Ibu merasakan kram, ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk meredakannya.

  • Ubah posisi ketika terjadi kram, misal dari duduk ganti ke berbaring.
  • Bungkus botol air panas dengan handuk, lalu kompreskan ke bagian yang sakit.
  • Berendam dalam air hangat juga efektif mengurangi nyeri.
  • Lakukan latihan relaksasi sederhana.
  • Minum air yang cukup karena dehidrasi bisa menyebabkan kram perut.

Selain sakit perut, ada beberapa tanda-tanda lain untuk mengetahui bahwa ibu sedang hamil lho. Yuk, cari tahu tentang tanda-tanda hamil ini di artikel ini: Tanda Pasti Hamil.