Biskuit Bayi: Manfaat, Waktu Pemberian, hingga Cara Memilih

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Biskuit Bayi: Manfaat, Waktu Pemberian, hingga Cara Memilih

Memasuki masa MPASI, bayi tentunya sedang berusaha untuk beradaptasi dengan makanan barunya. Sebelumnya ia hanya mengkonsumsi ASI saja, oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian atau adaptasi bagi bayi untuk mencoba makanan padat. Tekstur makanan mulai diperkenalkan dari halus menjadi kasar secara bertahap, sesuai dengan kemampuan mengunyah yang dimiliki bayi.

Saat memasuki masa teething atau tumbuh gigi, gusi bayi pun mulai gatal untuk menggigit atau mengunyah makanan. Selain diberikan teether untuk merangsang pertumbuhan giginya, Ibu dapat memberikan biskuit sebagai makanan selingan masa MPASI-nya. Biskuit tergolong aman untuk dimakan oleh bayi yang telah memasuki periode MPASI.

Baca Juga: 5 Tahap Tekstur Mpasi Bayi Sesuai Usia, 6, 7, 8 hingga 12 Bulan

Berikut ini beberapa hal mengenai biskuit bayi yang perlu Ibu tahu.

Apa Itu Biskuit Bayi

Biskuit bayi merupakan makanan bayi yang praktis dan ringan serta dapat dikonsumsi kapan pun setelah bayi mendapat makanan utamanya. Biskuit dapat diberikan di sela makan pagi dan siang, atau di sela antara waktu makan siang dan sore. Pastikan bahwa pemberian biskuit bayi tidak mengganggu proses MPASI bayi.

Biskuit dapat dijadikan sebagai selingan atau cemilan. Selain itu, biskuit bayi juga dapat mendukung bayi untuk belajar melakukan koordinasi mata, tangan, serta otak saat ia memasukkan serta mengunyah makanan di dalam mulut. Selain biskuit bayi, Ibu bisa berikan juga jenis cemilan bayi 6 bulan lainnya, seperti rekomendasi berikut ini: Rekomendasi Camilan Bayi 6 Bulan yang Lezat dan Bernutrisi.

Manfaat Biskuit Bayi

Pemberian biskuit bayi sebagai finger food tentu memberikan manfaat bagi perkembangan bayi. Apa saja manfaatnya?

  1. Sarana Latihan Mengunyah

    Manfaat biskuit bayi yang pertama adalah sebagai sarana latihan bayi untuk mengunyah. Tekstur biskuit yang kasar membuat bayi berlatih untuk makan dan mengunyah makanan dengan baik dan sempurna.
  2. Memperkuat Rahang

    Biskuit bayi juga bermanfaat untuk memperkuat rahang bayi. Proses menggigit dan mengunyah biskuit bayi dapat membuat rahang bayi semakin kuat.
  3. Meningkatkan Motorik Halus

    Pemberian biskuit bayi juga dapat meningkatkan motorik halus bayi. Dalam hal ini bayi akan memegang, menggenggam, serta memasukkan bisukut ke mulutnya sesuka hati. Tentunya proses ini mampu melatih dan merangsang motorik halusnya.
  4. Melatih Kemandirian Bayi

    Biskuit bayi juga mampu melatih kemandirian bayi dalam hal makan. Saat bayi sudah bisa duduk, memegang serta memakan makanannya sendiri, bayi akan terlatih untuk makan dengan mandiri. Tugas Ibu hanyalah mengawasi saat bayi makan biskuit agar tidak tersedak.
  5. Belajar Mengontrol Makanan

    Manfaat lain dari memberikan biskuit bayi untuk bayi adalah mengajarkan bayi untuk dapat mengontrol makanannya sendiri. Secara psikologis, di usia 8 bulan bayi memang sudah merasa tertarik untuk mengambil makanannya sendiri, nah dengan memberikan biskuit, kontrol makanan ada pada bayi.

Kapan Memberikan

Kapan saat yang tepat untuk memberikan biskuit pada bayi tergantung dari kesiapan bayi sendiri. Oleh karena itu, sebelum memberikan biskuit, Ibu perlu memastikan bahwa ia sudah siap makan makanan padat.

Indikator yang menunjukkan bahwa bayi telah siap menerima makanan padat antara lain:

  • Sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan.
  • Dapat mengontrol gerakan kepala dan leher.
  • Memiliki ketertarikan dengan makanan.

Setelah memastikan bahwa bayi telah siap menerima makanan padat, Ibu juga perlu memastikan bahwa bayi telah naik tekstur dari bubur lembut dan halus menjadi bubur saring atau tim saring.

Saat bayi sudah terbiasa dengan menu MPASI-nya yang naik level secara bertahap, Ibu dapat memberikan finger food berupa biskuit. Umumnya, fase ini terjadi pada saat bayi memasuki usia 8-9 bulan.

Baca Juga: Panduan dan Jadwal Makan Bayi 6 Bulan Menurut Dokter Anak

Meskipun bayi sudah siap dan mampu untuk diberikan biskuit, Ibu masih perlu mengawasi saat bayi makan. Pasalnya, resiko tersedak masih mungkin terjadi jika bayi kurang hati-hati.

Cara Memilih

Tidak semua biskuit cocok untuk bayi. Ibu perlu selektif dalam memilih biskuit bayi agar bayi tetap aman dan nyaman. Beberapa cara memilih biskuit bayi berikut ini perlu Ibu ketahui:

  1. Pilih Biskuit Sesuai Usia Bayi

    Cara memilih biskuit bayi yang pertama adalah memperhatikan dengan cermat mengenai petunjuk usia yang ada di kemasan biskuit. Terdapat beberapa jenis biskuit yang umumnya ditujukan untuk bayi usia 6 hingga 12 bulan, 12 bulan keatas, hingga 24 bulan keatas.

    Biasanya pembedaan usia tersebut berdasar pada komposisi, nutrisi, serta tekstur biskuit bayi. Oleh karena itu, pilihlah biskuit yang memang sesuai dengan usia bayi. Karena jika membeli produk biskuit yang tidak tepat dalam hal usia, berpotensi menimbulkan masalah pada pencernaan bayi.
  2. Pilih Biskuit yang Larut di Mulut

    Ibu juga sebaiknya memilih biskuit yang larut di mulut. Biskuit yang mudah hancur di mulut atau saat diberikan susu lebih mudah dicerna oleh bayi. Terlebih jika bayi belum tumbuh gigi, biskuit yang mudah larut lebih direkomendasikan. Selain itu, biskuit yang mudah larut juga dapat memperkecil resiko tersedak yang membahayakan bayi.
  3. Pilih Biskuit yang Mudah Digenggam

    Pastikan bahwa biskuit bayi mudah digenggam oleh bayi agar ia bisa makan dengan mandiri. Jangan sampai biskuit yang diberikan terlalu besar atau terlalu kecil sehingga tidak pas di genggaman bayi.

    Dengan memberikan biskuit bayi yang ukurannya sesuai, bayi dapat memegang dengan mudah. Otomatis kemampuan motorik halusnya pun berkembang.
  4. Perhatikan Komposisi Bahan Biskuit

    Saat membeli dan memilih biskuit bayi, pastikan bahwa Ibu telah memperhatikan komposisi bahan biskuit dengan cermat. Terdapat komposisi biskuit yang beragam, ada yang terbuat dari beras, gandum, ubi, tepung, kentang, hingga buah-buahan. Pastikan komposisi yang dipilih merupakan yang terbaik bagi bayi.

    Jika bayi memiliki alergi, hindari produk yang mengandung alergen. Selain itu, perhatikan juga komposisi nutrisi yang terkandung pada biskuit bayi. Tentunya agar pertumbuhan bayi optimal, Ibu perlu memberikan biskuit bayi yang memiliki kandungan protein, vitamin, omega 3, kalsium, zinc, serta zat besi.

    Untuk dapat mengetahui komposisi serta kandungan gizi pada biskuit, cek kemasan biskuit. Atau lakukan pengecekan di internet, baik melalui marketplace atau langsung di situs resminya. Informasi mengenai komposisi bahan biskuit bayi membuat Ibu lebih tenang dalam memberikannya pada bayi.
  5. Hindari Biskuit yang Mengandung Pemanis Buatan dan Pengawet

    Sebisa mungkin hindari biskuit yang mengandung pengawet serta pemanis buatan. Jika memang terdapat bahan tambahan pada biskuit, pilih yang tidak menggunakan bahan kimia. Tentunya biskuit yang tidak mengandung pemanis serta pengawet lebih aman dan sehat untuk bayi.

Terdapat berbagai merek dan produk biskuit bayi yang ada di pasaran. Tentunya Ibu perlu mencobanya terlebih dahulu sebelum memberikannya pada bayi. Jika dirasa memenuhi kriteria, coba berikan pada bayi.

Selain biskuit, Ibu juga dapat memberikan cemilan sehat lainnya untuk menemani masa MPASI-nya. Ada beberapa finger food yang dapat menjadi pilihan, cari tahu di artikel berikut yuk: 10 Finger Food Bayi Usia 8-9 Bulan yang Bisa Ibu Pilih