Kesehatan bayi sangat penting diperhatikan mengingat bayi memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa. Untuk itulah penting dilakukan imunisasi bayi sebagai bentuk usaha untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit. Virus dan kuman bertebaran dimana-mana dan kita tak bisa menghentikannya, dan imunisasi bayi menjadi salah satu cara untuk mencegah kuman virus dan kuman masuk ke tubuh bayi.
Apa Itu Imunisasi Bayi
Imunisasi bayi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk membuat bayi memiliki imun atau kekebalan terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan memasukkan vaksin ke tubuh bayi yang nantinya dapat merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit.
Meskipun bayi baru lahir sudah memiliki antibodi alami yang didapatkan dari ibu saat masih di dalam kandungan, tetapi kekebalan tersebut sifatnya hanya sementara. Dalam jangka waktu beberapa minggu atau bulan saja, antibodi pasif tersebut akan hilang dan bayi pun menjadi rentan terhadap penyakit.
Untuk itulah perlu dilakukan imunisasi bayi untuk membentuk antibodi dengan kadar yang sudah disesuaikan. Supaya antibodi tersebut terbentuk dengan sempurna, diperlukan pemberian imunisasi sesuai dengan jadwal. Imunisasi tersebut wajib diberikan pada bayi baru lahir hingga usia 24 bulan dan dilanjutkan dengan imunisasi booster hingga usia balita. Ada beberapa vaksin yang cukup diberikan 1 kali saja, tetapi ada juga vaksin yang harus diulang pada usia tertentu. Sebaiknya Ibu memperhatikan jadwal imunisasi bayi dengan baik agar tidak ada imunisasi yang terlewat.
Jenis Imunisasi Bayi
Di Indonesia terdapat 2 jenis imunisasi bayi yang diberikan, yaitu imunisasi dasar wajib dan imunisasi tambahan.
Imunisasi Dasar Wajib
Imunisasi dasar wajib adalah imunisasi yang diprogramkan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.42 Tahun 2013 dan No.12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi. Imunisasi dasar diberikan secara gratis oleh pemerintah melalui puskesmas dan posyandu. Berikut beberapa jenis imunisasi dasar wajib yang harus Ibu ketahui.
- Vaksin Hepatitis B
Imunisasi bayi ini bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis B yaitu infeksi bagian hati yang dapat menimbulkan komplikasi seperti sirosis dan kanker hati. Vaksin yang digunakan adalah vaksin hepatitis B. Vaksin ini diberikan pada bayi 4 kali, yaitu 12 jam setelah kelahiran bayi, lalu berturut-turut pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
- Vaksin Polio
Polio merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus yang menyerang sistem saraf di otak dan tulang belakang. Polio bisa menyebabkan komplikasi yang berujung sesak napas, meningitis, kelumpuhan, bahkan kematian. Untuk itulah diperlukan vaksin polio untuk mencegah bayi terinfeksi penyakit tersebut.
- Vaksin BCG
Pemberian vaksin BCG bertujuan untuk mencegah bayi terinfeksi kuman penyebab tuberkulosis atau TB. TB merupakan penyakit menular yang menyerang saluran pernapasan, tulang, kulit, otot, otak, saluran cerna, dan ginjal. Vaksin ini diberikan 1 kali saja pada saat bayi berusia 2 bulan.
- Vaksin Campak
Vaksin campak merupakan vaksin yang diberikan sebagai perlindungan atau pencegahan terhadap penyakit campak berat yang menyebabkan diare, pneumonia, dan radang otak. Vaksin ini diberikan 3 kali pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan 6 tahun.
- Vaksin DPT-HB-HiB
Vaksin DPT-HB-HiB merupakan vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertussis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis. Vaksin ini wajib diberikan sebanyak 4 kali pada bayi usia 2, 3, 4, dan 18 bulan.
Imunisasi Tambahan
Selain imunisasi dasar yang sifatnya wajib, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) juga merekomendasikan orang tua untuk memberikan imunisasi tambahan kepada bayi. Imunisasi ini sifatnya tidak wajib, tetapi sangat baik diberikan. Berikut beberapa imunisasi tambahan untuk bayi:
- Vaksin MR
Vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit campak jerman atau rubella. Penyakit campak jerman atau rubella sebenarnya tidak berbahaya untuk anak-anak, namun akan sangat berbahaya jika menyerang ibu hamil. Oleh karena itu bayi sebaiknya diberikan vaksin ini untuk memberikan perlindungan terhadap ibu dan bayi.
- Vaksin Pneumokokus (PCV)
Vaksin yang diberikan untuk mencegah infeksi pneumokokus yang menyebabkan pneumonia, radang telinga, dan meningitis. Vaksin ini harganya cukup mahal namun sebanding dengan manfaat yang diberikan.
- Vaksin Rotavirus
Pemberian vaksin rotavirus berguna untuk mencegah virus rotavirus yang menyebabkan diare akut pada bayi.
- Vaksin Hepatitis A dan Tifoid
Vaksin yang diberikan sebagai upaya untuk mencegah bayi terinfeksi hepatitis A dan tifoid yang berbahaya dan menimbulkan komplikasi.
- Vaksin Varisela
Vaksin yang diberikan untuk mencegah infeksi virus varicella-zoster yang menyebabkan cacar air. Meskipun penyakit cacar air pasti menyerang seumur hidup sekali, tetapi tingkat keparahan dapat diminimalisir dengan pemberian vaksin ini.
- Vaksin Influenza
Pemberian vaksin influenza bertujuan untuk melindungi bayi dari penyakit ISPA yang disebabkan oleh flu.
- Vaksin HPV
Vaksin yang bertujuan untuk mencegah kanker serviks.
- Vaksin Japanese encephalitis (JE)
Vaksin ini diberikan untuk mencegah infeksi virus Japanese encephalitis yang menyebabkan radang otak pada anak.
Urutan Pemberian Imunisasi pada Bayi Baru Lahir
Seperti yang telah dijelaskan diatas, pemberian imunisasi pada bayi harus sesuai dengan jadwal yang ditentukan agar membentuk antibodi atau kekebalan tubuh. Lantas bagaimana urutan pemberian imunisasi yang tepat untuk bayi sejak ia lahir?
- bayi baru lahir: Hepatitis B-1, Polio-0, BCG
- bayi 2 bulan: Hepatitis B-2, Polio-1, DPT-1, Hib-1, PCV-1, Rotavirus-1
- bayi 3 bulan: Hepatitis B-3, Polio-2, DPT-2, Hib-2
- bayi 4 bulan: Hepatitis B-4, Polio-3, DPT-3, Hib-3, PCV-2, Rotavirus-2
- bayi 6 bulan: PCV-3, Rotavirus-3, Influenza
- bayi 9 bulan: Campak-1
- bayi 12 bulan: Varisela, PCV-4, Japanese encephalitis-1
- bayi 15 bulan: Hib-4, MMR-1
- bayi 18 bulan: Polio-4, DPT-4, Campak-2, Influenza
- bayi 24 bulan: Tifoid, Hepatitis A, Japanese encephalitis-2
Itulah beberapa hal yang perlu Ibu ketahui tentang imunisasi bayi. Mengingat pentingnya imunisasi tersebut untuk kesehatan bayi jangka panjang, jangan sampai melewatkan jadwalnya ya, Bu. Catat baik-baik waktu pemberian imunisasi pada bayi agar tidak terjadi kurang atau justru double imunisasi yang tidak perlu. Ibu bisa membawa bayi imunisasi di puskesmas, rumah sakit, atau klinik khusus imunisasi yang memberikan pelayanan lengkap mengenai vaksin. Hal penting lainnya yang perlu Ibu ketahui yaitu cara mengatasi bayi rewel setelah diberi imunisasi.