Jangan Diremehkan, Ini Bahaya Sakit Gigi Saat Hamil!

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Jangan Diremehkan, Ini Bahaya Sakit Gigi Saat Hamil!

Kehamilan dapat membawa berbagai perubahan pada Ibu, termasuk mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Karena itu, Ibu perlu memberikan perhatian khusus pada gigi untuk melindungi diri dan Buah Hati. Sebab, bahaya sakit gigi saat hamil bisa mengakibatkan kelahiran prematur hingga keguguran. Yuk, baca selengkapnya di sini.

Bahaya Sakit Gigi saat Hamil

Kehamilan menyebabkan perubahan hormonal yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil terkena penyakit gusi yang mempengaruhi kesehatan janin. Berikut penjelasan lengkap tentang bahaya sakit gigi saat hamil:

Janin Lahir Prematur 

Ibu yang mengalami masalah gigi dan mulut memiliki risiko tinggi untuk melahirkan bayi prematur. Infeksi pada gusi dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan penyangga gigi. Perubahan hormonal, seperti peningkatan progesteron akibat kehamilan, meningkatkan risiko kondisi ini. 

Hormonal juga dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap infeksi, memungkinkan bakteri penyebab infeksi mencapai plasenta melalui aliran darah. Plasenta yang terinfeksi dapat terganggu, sehingga mengurangi pasokan nutrisi dan oksigen ke janin. Sementara itu, infeksi pada air ketuban dapat merangsang kontraksi rahim, sehingga memicu kelahiran prematur.

Berat Badan Lahir Rendah

Bahaya lain dari sakit gigi saat hamil adalah risiko berat badan lahir rendah, yaitu kondisi bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau 2,5 kg. Perubahan dalam suasana mulut seperti peningkatan asam dapat mengakibatkan penurunan nafsu makan, perubahan pola diet, dan bahkan kehilangan makanan akibat muntah. 

Akibatnya, asupan nutrisi yang dibutuhkan Ibu dan janin saat kehamilan berpotensi tidak tercukupi, sehingga menyebabkan berat badan lahir bayi saat lahir menjadi rendah.

Keguguran

Jaringan gusi, gigi, dan tulang sangat terpengaruh ketika adanya infeksi bakteri. Ketika Ibu mengalami masalah ini, bakteri tersebut dapat mencapai aliran darah dan kemudian menyebar ke rahim, yang dapat meningkatkan risiko keguguran.

Pemicu Sakit Gigi Saat Hamil

Beberapa faktor yang menjadi pemicu timbulnya kondisi ini, di antaranya:

Kadar Hormon Progesteron Meningkat

Peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen dapat meningkatkan aliran darah ke gusi. Meskipun ini merupakan respons alami tubuh terhadap kehamilan, namun dampaknya dapat membuat gusi lebih rentan terhadap masalah kesehatan. Gusi yang lebih sensitif cenderung mudah berdarah, terutama saat menyikat gigi.

Penurunan Daya Tahan Tubuh

Selain meningkatkan aliran darah, perubahan hormonal juga dapat melemahkan sistem imun, sehingga gusi lebih rentan terhadap infeksi. 

Pada trimester pertama, risiko sakit gigi dan infeksi gusi cenderung meningkat. Inilah fase awal di mana perubahan hormonal mencapai puncaknya. Ibu hamil mungkin mengalami gejala seperti gusi berdarah, sensitivitas, atau bahkan pembengkakan.

Air Liur Lebih Asam

Selama kehamilan, perubahan hormon dapat mempengaruhi keseimbangan zat-zat kimia dalam air liur, membuat air liur cenderung lebih asam. Lingkungan asam ini mendukung pertumbuhan bakteri di mulut, meningkatkan risiko radang gusi dan masalah kesehatan lainnya. 

Risiko radang gusi yang meningkat selama kehamilan dapat menyebabkan sensitivitas, pembengkakan, dan pendarahan gusi. Gejala-gejala ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan bagi ibu tetapi juga meningkatkan potensi masalah kesehatan.

Kekurangan Kalsium

Kekurangan kalsium dapat menjadi pemicu sakit gigi. Ini karena kalsium memiliki peran vital dalam pembentukan dan pemeliharaan struktur gigi dan tulang. Kekurangan kalsium dapat membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan serta meningkatkan risiko penyakit gusi. 

Perawatan

Ketika Ibu merasakan ketidaknyamanan pada gigi dan gusi, Ibu dapat melakukan perawatan di rumah. Beberapa tips yang dapat dicoba, di antaranya:

Berkumur Menggunakan Air Garam

Untuk melakukan ini, siapkan segelas air hangat dan tambahkan setengah sendok teh garam ke dalamnya. Pastikan airnya hangat, tetapi tidak terlalu panas. Aduk hingga garam benar-benar larut dalam air. Setelah itu, berkumur-kumurlah dengan campuran air garam selama sekitar 30 detik, fokus pada area yang terasa sakit. Buang air garam dan ulangi proses ini beberapa kali sehari, terutama setelah makan.

Berkumur dengan air garam dapat membantu, karena garam memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu membunuh bakteri dalam mulut. Air garam juga membantu meredakan pembengkakan dan peradangan di sekitar area yang sakit. Berkumur dengan air garam pun membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang sulit dijangkau oleh sikat.

Kompres dengan Es Batu

Untuk melakukannya, siapkan beberapa potongan es batu atau kantong es batu yang telah Anda persiapkan sebelumnya. Bungkus es batu dengan kain bersih. Tempelkan kompres es batu pada bagian yang terasa sakit, dan pijat perlahan dengan gerakan melingkar. Tahan kompres selama beberapa menit atau sampai rasa nyeri berkurang. Berikan waktu istirahat sejenak sebelum mengulangi proses ini. 

Mengapa kompres es batu bisa meredakan kondisi ini? Sensasi dingin dari es batu dapat memberikan efek penghilang nyeri pada area yang sakit. Kompres es batu dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar area yang bengkak. Rasa kebas yang ditimbulkan oleh es batu dapat membantu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri.

Konsultasi dengan Dokter

Konsultasikan dengan dokter jika Ibu mengalami sakit yang berkelanjutan atau intensitasnya meningkat. Ini penting untuk mencegah masalah yang lebih serius, seperti kelahiran prematur bahkan keguguran. Dokter dapat memberikan saran tentang perawatan yang baik, memberikan informasi tentang pencegahan, serta memberikan perawatan yang diperlukan.

Pencegahan

Beberapa langkah pencegahan yang dapat Ibu lakukan, antara lain:

Melakukan Pemeriksaan Gigi Rutin Bahkan Sebelum Hamil

Pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan gigi dan mulut pada tahap awal sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Tindakan pencegahan seperti membersihkan karang atau mengobati karies dapat dilakukan lebih awal.

Selain itu, jika terdapat infeksi gusi, pemeriksaan rutin dapat membantu dalam pengelolaan dan pengobatan penyakit tersebut sebelum memasuki masa kehamilan. 

Menjaga Kebersihan Gigi

Karies dapat dicegah dengan rutin menyikat gigi. Membersihkan dan menghilangkan sisa-sisa makanan di dalam mulut dapat mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab lubang. 

Disarankan untuk menyikat gigi minimal 2 kali sehari, terutama setelah sarapan pagi dan sebelum tidur di malam hari. Menyikat sekitar 30 hingga 60 menit setelah sarapan membantu agar mineral di dalam gigi tidak larut. Idealnya, sikat gigi dilakukan selama 2 menit pada setiap sesinya.

Menyikat Lidah

Membersihkan lidah tidak hanya membantu menjaga nafas segar, tetapi juga dapat mengurangi pertumbuhan bakteri di lidah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut. 

Batasi Konsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Gula

Gula merupakan sumber nutrisi bagi bakteri. Untuk mencegah karies, kurangi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula. Jika mengonsumsi makanan atau minuman manis, pastikan untuk segera membersihkannya dengan menyikat atau berkumur air.

Dalam menjaga kesehatan gigi selama masa kehamilan, memperhatikan aspek nutrisi juga sangat penting. Ini karena keberhasilan pencegahan juga melibatkan konsumsi makanan kaya nutrisi. Pastikan Ibu mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi esensial untuk menjaga kesehatan. Yuk, ketahui makanan sehat tersebut di sini: Makanan Sehat yang Direkomendasikan untuk Ibu Hamil.

REFERENSI

  • KlikDokter. Sakit Gigi Saat Hamil, Apa Efeknya bagi Janin? Diakses tanggal 17 November 2023. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kehamilan/sakit-gigi-saat-hamil-apa-efeknya-bagi-janin
  • PLOS One. Periodontal disease: Repercussions in pregnant woman and newborn health - A cohort study. Diakses tanggal 17 November 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6874354/.
  • National Library of Medicine. Pregnancy-induced periodontal inflammation: Influence of salivary cytokines and antimicrobial proteins. Diakses tanggal 17 November 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6128315/