Amenore Laktasi, Mencegah Kehamilan dengan Menyusui

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Amenore Laktasi, Mencegah Kehamilan dengan Menyusui

Amenore laktasi adalah cara mencegah kehamilan dengan menyusui atau kontrasepsi alami. Ibu dapat mencegah kehamilan dengan memberikan ASI eksklusif ke bayi selama 6 bulan, namun ada syaratnya agar metode ini berhasil. Yuk, Bu, pelajari lebih lanjut tentang cara kerja amenore laktasi di bawah ini.

Cara Mencegah Kehamilan dengan Menyusui

Tahukah Ibu, menyusui dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah kehamilan. Hal ini disebabkan oleh peran hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin berfungsi merangsang produksi ASI, sedangkan oksitosin bertugas untuk mengalirkan ASI ke payudara.

Prolaktin bekerja dengan menekan produksi beberapa hormon yang berperan dalam siklus menstruasi. Hormon-hormon ini antara lain estrogen, FSH (follicle stimulating hormone), dan LH (luteinizing hormone). Dengan menekan produksi estrogen, prolaktin dapat membantu mencegah ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Akibatnya, sel telur Ibu menjadi sulit untuk dibuahi, kesuburan Ibu akan berkurang, sehingga kesempatan untuk hamil menjadi lebih rendah.

Sedangkan oksitosin bekerja merangsang kontraksi otot rahim. Dengan demikian, oksitosin membantu mengembalikan rahim ke ukuran semula setelah melahirkan. Kontraksi ini juga dapat membantu mencegah perdarahan setelah melahirkan.

Namun, penting untuk diingat bahwa efektivitas menyusui sebagai kontrasepsi ini sangat bervariasi. Sebagian ibu yang memberikan ASI eksklusif memang menjadi kurang subur karena hormonnya ditekan oleh aktivitas menyusui. 

Tetapi, sebagian ibu lainnya sudah mengalami ovulasi kembali (meskipun siklus menstruasinya belum kembali normal setelah melahirkan). Artinya, Ibu bisa saja sudah memasuki masa subur dan telah siap untuk hamil kembali, walaupun masih memberikan ASI eksklusif. 

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan untuk menentukan kontrasepsi yang paling efektif dan sesuai dengan kondisi setiap Ibu.

Metode Amenore Laktasi untuk Mencegah Kehamilan

Amenore laktasi adalah salah satu kontrasepsi yang bisa digunakan pada Ibu yang sedang menyusui dan belum mulai menstruasi setelah melahirkan. Metode ini didasarkan pada fakta bahwa produksi ASI dapat meningkatkan produksi prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam siklus menstruasi. 

Dengan memberikan ASI secara eksklusif dan tidak memberikan makanan atau minuman lain kepada bayi, produksi prolaktin dapat meningkat. Dampaknya, Ibu pun dapat mencegah sel telur Ibu untuk mudah dibuahi.

Cara Kerja Metode Amenore Laktasi

Ketika bayi menyusu, mulutnya akan menciptakan stimulasi pada saraf-saraf di puting payudara Ibu. Stimulasi ini akan mengaktifkan salah satu bagian dari otak Ibu, yang bernama kelenjar hipofisis, untuk mengeluarkan suatu hormon bernama prolaktin.

Prolaktin ini bertanggung jawab untuk merangsang produksi ASI dalam payudara, dan mengeluarkannya. Selain itu, jika kadar prolaktin ini tinggi, maka prolaktin ini akan dapat bekerja pada organ kandung telur Ibu (yang disebut juga ovarium), berupa menghambat ovarium tersebut untuk melepaskan sel telur yang matang.

Jika ovarium Ibu gagal melepaskan sel telur matang, maka sel telur ini akan sulit bersatu dengan sperma untuk menjadi bakal janin. Dampaknya, sulit untuk terjadi kehamilan. Maka, kemungkinan Ibu hamil pun menjadi berkurang, meskipun Ibu hanya menyusui saja tanpa menggunakan kontrasepsi lain.

Akan tetapi, Ibu perlu pahami ya, bahwa tingkat keefektifan metode amenore laktasi ini dapat berbeda-beda pada setiap ibu.  

Efektivitas Metode Amenore Laktasi

Efektivitas amenore laktasi bervariasi tergantung pada kondisi dan praktik menyusui. Jika memberikan ASI secara eksklusif dan sang bayi disusui setidaknya setiap 4 jam selama siang hari dan tiap 6 jam selama malam hari, metode ini dapat menjadi sangat efektif untuk mencegah Ibu hamil. Efektivitasnya bisa mencapai 98 persen pada 6 bulan pertama setelah melahirkan loh.

Namun, jika terjadi suatu perubahan, maka efektivitasnya dapat menurun. Perubahan ini dapat terjadi pada praktek menyusui Ibu, misalnya memberikan makanan atau minuman lain selain ASI kepada bayi. Perubahannya juga dapat terjadi pada kondisi tubuh, misalnya Ibu sendiri mulai mendapatkan menstruasi kembali.

Syarat Metode Amenore Laktasi

Amenore laktasi memiliki beberapa syarat agar dapat efektif, yaitu:

Menyusui secara Eksklusif

Artinya, bayi hanya diberikan ASI selama 6 bulan penuh tanpa makanan atau minuman lain. Hal ini penting karena ketika menyusui, produksi ASI yang konstan dapat menekan produksi hormon estrogen. Sebab produksi hormon estrogen ini penting untuk membuat ovarium Ibu melepaskan sel telur lagi untuk dibuahi. Dengan demikian, menyusui dapat mengurangi kemungkinan hamil selama periode tersebut.

Bayi berusia maksimal 6 bulan

Pada usia 0-6 bulan, bayi masih sangat tergantung pada ASI sebagai sumber nutrisi utama. Tubuh akan secara otomatis memproduksi ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi dan meningkatkan produksi hormon prolaktin.

Namun, setelah sang bayi berusia 6 bulan, ia mulai membutuhkan makanan dan minuman pendamping (MPASI) sebagai tambahan nutrisi. Inilah yang menyebabkan produksi ASI menurun dan memicu produksi estrogen. Sehingga, Ibu akan menjadi mudah melepaskan sel telur, dan Ibu menjadi subur kembali.

Belum menstruasi setelah melahirkan

Menstruasi menunjukkan adanya pelepasan sel telur dari ovarium yang meningkatkan peluang kehamilan. Jadi, berkontrasepsi dengan menyusui eksklusif ini efektif jika memang belum mengalami menstruasi setelah melahirkan. Namun setelah menstruasi, produksi estrogen akan meningkat, sehingga mengurangi efektivitasnya.

Manfaat Metode Amenore Laktasi

Amenore laktasi memiliki beberapa manfaat, di antaranya sepenuhnya alami dan gratis tanpa memerlukan biaya untuk membeli alat kontrasepsi. Metode ini juga tidak memiliki risiko kesehatan atau efek samping, seperti pada kontrasepsi hormonal. 

Ibu perlu ingat juga bahwa efek samping KB hormonal antara lain berupa penambahan berat badan. Selain itu, KB hormonal berisiko menimbulkan sakit kepala, nyeri payudara, mood menjadi buruk, dan mual.

Selain itu, laktasi juga tidak memerlukan prosedur medis yang rumit. Karena laktasi tidak perlu pemasangan atau pengambilan alat kontrasepsi. Jadi dapat menjadi pilihan yang mudah dan praktis bagi Ibu yang ingin menghindari kehamilan.

Siapa yang Tidak Cocok dengan Metode Amenore Laktasi?

Amenore laktasi tidak cocok untuk semua Ibu, loh. Ibu dengan kondisi seperti apa sih yang tidak cocok dengan metode ini? Berikut penjelasannya:

Tidak Memberikan ASI Eksklusif

Metode ini hanya cocok untuk Ibu yang memberikan ASI secara eksklusif. ASI yang diproduksi dapat mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh dan mencegah ovulasi. Namun, jika memberikan ASI secara tidak eksklusif atau memperkenalkan makanan tambahan, maka produksi ASI dan efektivitasnya akan menurun.

Ibu bisa kok mencoba amenore laktasi ini, namun selama Ibu belum konsisten menyusui, Ibu perlu menyertai amenore laktasi ini dengan metode KB lain, misalnya implan. Mari, Ibu, silakan lihat macam-macam KB untuk busui di sini: Ingin Tahu Opsi KB yang Bagus untuk Ibu Menyusui? Simak di Sini!

Memompa ASI

Proses memompa ASI tidak memberikan rangsangan yang sama seperti saat sang bayi menyusu langsung pada payudara. Proses memompa ASI juga dapat mempengaruhi produksi ASI dan hormon dalam tubuh, sehingga menurunkan efektivitasnya.

Sedang Mengonsumsi Obat-Obatan

Ibu yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti kontrasepsi hormonal atau obat-obatan yang mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh, juga tidak cocok dengan metode ini. Obat-obatan tersebut dapat mempengaruhi produksi ASI dan mengganggu efektivitasnya.

Meskipun Amenore laktasi memiliki efektivitas yang cukup tinggi, namun tetap ada risiko kehamilan walaupun kecil. Terutama jika syaratnya tidak terpenuhi atau tidak dilakukan dengan benar.

Nah, bagaimana jika Ibu ternyata hamil tetapi bayi Ibu masih menyusu? Apakah Ibu boleh tetap menyusui? Yuk cari tahu di sini: Bolehkah Ibu Hamil Menyusui? Berikut Penjelasannya.