Manfaat Susu Ibu Hamil Sesuai Fase Kehamilan

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Manfaat Susu Ibu Hamil Sesuai Fase Kehamilan

Saat masa kehamilan, Ibu tentu membutuhkan asupan kalori tambahan, karena harus menyediakan zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan serta perkembangan janin di dalam kandungan. Susu Ibu hamil merupakan salah satu minuman pelengkap yang mampu menyumbang energi sekaligus zat gizi pada Ibu hamil. Oleh karena itu, Ibu hamil sering disarankan untuk minum susu selama kehamilan.

Baca Juga: Adakah Susu Hamil Yang Membahayakan?

Khasiat Susu Ibu Hamil Sesuai Fase Kehamilan

Susu bagi kehamilan juga mempunyai peran penting dalam menyediakan zat gizi esensial yang diperlukan janin. Berdasarkan pernyataan United States Department of Agriculture, Ibu hamil direkomendasikan untuk minum susu setidaknya dua gelas per hari demi memenuhi kebutuhan kalsium, protein, dan vitamin D. Nutrisi tersebut wajib dipenuhi oleh ibu hamil agar pertumbuhan tulang dan otak janin dapat sempurna, serta kesehatan Ibu hamil juga terjaga.

Konsumsi susu selama kehamilan ternyata juga memberikan dampak jangka panjang bagi janin. Tak hanya bermanfaat bagi janin dalam rahim, namun juga membawa manfaat saat bayi telah lahir dan tumbuh besar. Studi menunjukkan bahwa Ibu yang mengonsumsi susu Ibu hamil memiliki buah hati dengan proposional tubuh yang lebih tinggi dan memiliki risiko terkena diabetes yang lebih kecil. Penelitian lain juga menyimpulkan bahwa konsumsi susu selama kehamilan dapat mendukung pertumbuhan bayi yang nantinya akan berdampak pada berat badan dan panjang badan bayi saat lahir. Selain itu, bayi akan menjadi lebih sehat selama Ibu mengonsumsi susu kehamilan sesuai dengan anjuran harian.

Vitamin dan nutrisi pada susu hamil dapat mengoptimalkan tumbuh kembang janin dalam kandungan dan kesehatan ibu hamil. Bila belum tahu susu hamil apa yang bagus, yuk cek rekomendasinya di sini: PRENAGEN mommy, emesis, LOVA, untuk Ibu Hamil di sini.

Pilihan Susu Ibu Hamil Sesuai Fase Kehamilan

Apakah Ibu sudah mengetahui bahwa beda fase kehamilan, maka nutrisi yang dibutuhkan juga berbeda? Secara umum, varian susu ibu hamil tersebut dibagi dalam 3 fase kehamilan, yakni:

  • Trimester 1

    Ibu umumnya akan mengalami morning sickness, sementara janin berada dalam fase pembentukan sistem saraf, jantung, otak, dan organ penting lainnya. Dalam pembentukan organ penting tersebut, janin membutuhkan asupan zat esensial, salah satunya asam folat. Adapun kekurangan asam folat dapat mengganggu perkembangan otak, meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, cacat bawaan, bahkan plasenta lepas. Oleh sebab itu, Ibu perlu mengonsumsi susu yang diperkaya asam folat dan DHA untuk perkembangan otak janin, serta vitamin B6 guna membantu mengatasi morning sickness. Akibat hal tersebut, PRENAGEN emesis dilengkapi dengan vitamin B6 serta protein untuk mengurangi rasa mual dan muntah.
  • Trimester 2 dan 3

    Pada masa ini, volume darah Ibu meningkat 50% untuk membangun rahim, menunjang organ tubuh, pertumbuhan jaringan payudara, serta mengangkut oksigen dan makanan menuju janin. Sementara itu, janin membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, dan alangkah baiknya ibu hamil mengonsumsi susu yang diperkaya zat besi. Kebutuhan zat besi Ibu hamil sebesar 33 mg per hari diperlukan untuk mencegah anemia, kelahiran prematur, dan kondisi bayi berat lahir rendah (BBLR). Penuhi kebutuhan zat besi itu dengan PRENAGEN mommy yang dilengkapi PRENAPro formula seperti asam folat, zat besi, kalsium, fosfor, magnesium, vitamin D, serta kolin.
  • Masa Menyusui

    Ibu membutuhkan nutrisi lengkap dan seimbang untuk pemulihan dan menyusui. Ibu hamil disarankan minum susu yang diperkaya DHA, inulin, Omega 3 dan 6 untuk meningkatkan kualitas ASI. Nutrisi tersebut ada dalam PRENAGEN lactamom khusus untuk ibu menyusui dengan PRENAPro Formula yang mampu meningkatkan kualitas ASI sekaligus baik bagi perkembangan otak buah hati.

Mengonsumsi susu ibu hamil secara rutin dapat menjamin asupan berbagai zat penting yang diperlukan untuk perkembangan janin. Terutama, apabila asupan gizi melalui kegiatan makan Ibu tidak terdiri dari komposisi menu yang seimbang atau tidak dapat terserap dengan baik.