Manfaat DHA untuk Ibu Hamil dan Sumber Makanannya

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Manfaat DHA untuk Ibu Hamil dan Sumber Makanannya

Banyak dokter menyarankan Ibu yang sedang hamil untuk memperbanyak asupan DHA, karena nutrisi ini memiliki berbagai manfaat. Sebetulnya, bagaimana DHA dapat berperan untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin? Ayo simak penjelasannya di sini.

Manfaat DHA untuk Ibu Hamil

Inilah 4 manfaat yang bisa didapatkan dengan rutin mengonsumsi asupan asam lemak ini. 

Mendukung Pertumbuhan Otak Janin

Bu, dilansir dari MDPI, DHA merupakan salah satu dari komponen asam lemak Omega-3 untuk menyusun otak. Otak janin telah tumbuh sejak awal kehamilan, dan pertumbuhannya masih akan berlangsung hingga  lahir dan tumbuh besar menjadi balita. 

Pada masa menjelang akhir kehamilan, pertumbuhan otaknya ini akan cenderung lebih cepat daripada pertumbuhan pada masa awal kehamilan. Sehingga, dengan memberikan asupan Omega-3 yang cukup sebagai penyusun otaknya, otaknya akan bertumbuh lebih maksimal.

Menurut penelitian, jika wanita kekurangan DHA selama masa kehamilan, ternyata ketika bayinya sudah berusia 18 bulan, sarafnya cenderung berkembang lebih lamban daripada bayi dari wanita-wanita yang tidak kekurangan asam lemak ini.

Mengembangkan Indra Penglihatan Janin

DHA juga berperan penting untuk mengembangkan ketajaman indera mata, terutama pada bagian mata yang disebut retina. Nutrisi ini akan membentuk sel tertentu bernama sel batang pada retina. Dengan sel batang ini, maka bayi akan dapat melihat dalam situasi cahaya yang redup.

Sel batang pada janin mulai dibentuk sebelum ia lahir, dan komponennya terdiri dari lemak. Separuh dari lemak ini berupa DHA, karenanya Ibu perlu mengonsumsi nutrisi ini dalam jumlah cukup selama hamil. 

Mencegah Risiko Melahirkan Prematur 

Merujuk pada jurnal terbitan MDPI, ditemukan bahwa jika Ibu mengonsumsi DHA dengan cukup, maka Ibu dapat meminimalisasi risiko melahirkan sebelum waktunya (prematur).

Dampak dari wanita yang melahirkan sebelum waktunya (misalnya sebelum usia kehamilan 34 minggu), ialah bayi yang dilahirkannya tersebut belum sempat memperoleh Omega-3. Sebab, tubuh janin umumnya memang baru dapat menyerap nutrisi ini dari ibunya pada saat minggu-minggu terakhir kehamilan Ibu.

Jika bayi terlanjur lahir prematur dan belum sempat memperoleh Omega-3 ini, maka bayi ini cenderung lebih lamban dalam mengembangkan kecerdasannya. Selain itu, terlahir lebih cepat juga membuatnya kehilangan kesempatan untuk mematangkan organ-organnya dulu, sehingga kesehatannya setelah lahir juga akan terganggu.

Mencegah Preeklamsia

DHA juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya salah satu komplikasi kehamilan, yaitu preeklamsia. Preeklamsia terjadi karena tubuh Ibu mengalami peradangan. Dampak dari peradangan ini adalah tekanan darah yang meningkat, sehingga dapat membahayakan Ibu. Selain itu, peningkatan tekanan darah juga akan membahayakan bayi di dalam rahimnya.

DHA sebagai Omega-3 juga bekerja bersama nutrisi lainnya untuk menjaga agar tubuh Ibu tidak sampai mengalami peradangan tersebut, sehingga tidak akan terjadi preeklamsia. Berdasarkan jurnal dari Clinical Nutrition, menemukan bahwa wanita yang mengalami tekanan darah tinggi karena preeklamsia, ternyata lebih sedikit memiliki Omega-3 di dalam tubuhnya, daripada wanita hamil yang tekanan darahnya normal.

Kebutuhan DHA untuk Ibu Hamil 

Bayi mendapatkan asupan nutrisi melalui plasenta. Oleh karena itu, makanan yang Ibu konsumsi akan sangat berpengaruh untuk pertumbuhan bayi, termasuk konsumsi makanan yang mengandung Omega-3 juga. 

Menurut penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional, Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi sekitar 225 mg DHA setiap hari. Nah karena tubuh kita tidak dapat menghasilkan asam lemak ini sendiri, Ibu hanya bisa mendapatkannya dari asupan makanan ya.

Makanan Sumber DHA untuk Ibu Hamil 

Di alam bebas, sumber DHA diperoleh pada tumbuhan ganggang di lautan serta telur ayam, terutama pada kuning telurnya. 

Selain itu, asam lemak ini juga terdapat pada ikan-ikanan, terutama ikan laut dalam seperti salmon atau sarden. Konsumsi harian kurang lebih 200-300 gr daging salmon dapat mencukupi kebutuhan DHA Ibu setiap hari. Ikan lainnya, seperti teri, nila, atau tuna kalengan yang memang mudah didapatkan di Indonesia, juga mengandung DHA.

Sebagai alternatif lainnya, Ibu juga dapat mengonsumsi suplemen minyak ikan dan susu hamil untuk tambahan asupan DHA. Namun, untuk dosis yang lebih tepat bagi kondisi kehamilan, perlu dikonsultasikan dengan dokter ya, Bu.

Selain DHA, masih banyak nutrisi lainnya yang juga perlu dikonsumsi para wanita yang sedang hamil agar janin dapat bertumbuh dengan pesat. Yuk, Bu, simak apa saja nutrisi lainnya ini di sini: 4 Nutrisi Ini Wajib Banget Ibu Hamil Konsumsi.