Selama kehamilan, tubuh Ibu mengalami banyak perubahan, terutama di trimester ketiga. Salah satu perubahan yang cukup sering terjadi adalah pembengkakan jaringan akibat penumpukan cairan. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tapi juga bisa menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan dan pergelangan. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda dari Carpal Tunnel Syndrome (CTS), yaitu gangguan yang terjadi akibat tekanan pada saraf medianus di pergelangan tangan.
Walaupun terasa mengganggu, terutama saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengetik atau menggenggam benda, CTS pada kehamilan umumnya bersifat sementara. Banyak Ibu merasakan perbaikan gejala setelah proses persalinan. Namun, penting untuk mengenali gejalanya sejak awal agar Ibu bisa segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan, menjaga kualitas tidur, dan tetap aktif menjelang kelahiran buah hati.
Keluhan tangan kesemutan, mati rasa, atau nyeri cukup sering dialami oleh Ibu hamil. Ini biasanya disebabkan oleh CTS, yaitu kondisi ketika saraf medianus di pergelangan tangan mengalami tekanan. Tekanan tersebut muncul akibat pembengkakan jaringan dan retensi cairan yang wajar terjadi selama kehamilan, terutama untuk mendukung pertumbuhan buah hati. Ketika saraf tertekan, muncullah sensasi kesemutan dan kelemahan di tangan.
Ada beberapa penyebab CTS selama kehamilan. Salah satunya adalah perubahan hormon, seperti progesteron, yang membuat ligamen menjadi lebih longgar dan mempersempit ruang di area carpal tunnel. Penambahan berat badan juga turut memberikan tekanan ekstra pada pergelangan tangan. Faktor-faktor ini bekerja secara bersamaan dan membuat saraf medianus lebih mudah terjepit, terutama di trimester kedua dan ketiga.
Gejala CTS biasanya muncul di malam hari atau setelah aktivitas yang melibatkan pergelangan tangan secara berulang. Meskipun begitu, Ibu tidak perlu khawatir berlebihan. Umumnya, CTS saat hamil akan mereda setelah melahirkan, seiring menurunnya kadar cairan tubuh dan berkurangnya tekanan pada saraf. Namun, bila gejala tak kunjung membaik atau justru makin berat, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk penanganan yang lebih tepat.
CTS saat hamil biasanya ditandai dengan sensasi kesemutan atau seperti tertusuk jarum, terutama pada ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Gejala ini bisa datang secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa detik hingga menit. Pembengkakan jaringan yang terjadi selama kehamilan menjadi penyebab utama tekanan pada saraf medianus, sehingga gejala ini muncul paling sering di trimester kedua dan ketiga.
Ibu juga mungkin akan merasakan nyeri yang menjalar hingga lengan bawah atau sensasi terbakar yang mengganggu. Tak jarang, gejala ini semakin terasa di malam hari dan menyebabkan gangguan tidur. Selain itu, kelemahan pada tangan juga sering dirasakan, membuat Ibu kesulitan melakukan aktivitas sederhana seperti menggenggam gelas, mengangkat benda ringan, atau bahkan mengetik.
Meski CTS saat hamil cenderung tidak permanen, bukan berarti gejalanya boleh diabaikan. Dengan mengenali tanda-tandanya sejak dini, Ibu bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat. Misalnya dengan mengurangi aktivitas berulang, menggunakan wrist support, atau melakukan kompres dingin. Tujuannya agar Ibu tetap tidur nyenyak, aktivitas harian tidak terganggu, dan kesehatan tangan tetap terjaga menjelang kelahiran buah hati.
Kabar baiknya, CTS yang terjadi selama kehamilan umumnya bersifat sementara dan bisa sembuh dengan sendirinya. Setelah melahirkan, tekanan pada saraf medianus cenderung berkurang seiring dengan menurunnya kadar cairan dan berat badan. Menurut The Rheumatologist menunjukkan sekitar 85% ibu melaporkan gejala CTS membaik dalam waktu 6 minggu hingga 3 bulan.
Proses pemulihan ini berlangsung secara alami, namun tetap tergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Beberapa Ibu mungkin merasa lebih cepat pulih, sementara lainnya memerlukan waktu lebih lama. Jika setelah melahirkan gejala CTS tetap terasa atau bahkan memburuk, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan lebih lanjut bisa meliputi penggunaan wrist splint, terapi fisik, atau bahkan pengobatan antiinflamasi jika diperlukan.
Langkah paling penting adalah mendengarkan sinyal tubuh Ibu sendiri. Jika tangan mulai terasa tidak nyaman atau gejala CTS muncul lebih sering, itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang membutuhkan perhatian lebih. Penanganan sejak dini bisa mempercepat pemulihan dan menjaga Ibu tetap aktif dalam merawat buah hati.
Mengelola CTS selama kehamilan bisa dilakukan dengan beberapa cara sederhana namun efektif. Salah satu metode yang paling umum adalah menggunakan wrist splint atau penyangga pergelangan tangan. Alat ini membantu menjaga posisi pergelangan tetap lurus, mengurangi tekanan pada saraf, dan sangat bermanfaat jika dipakai saat tidur malam.
Selain itu, kompres dingin menggunakan es yang dibungkus kain bisa membantu meredakan pembengkakan. Ibu bisa melakukannya selama 10–15 menit beberapa kali dalam sehari. Alternatif lainnya adalah terapi kontras, yaitu merendam tangan secara bergantian dalam air hangat dan dingin. Teknik ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi rasa nyeri.
Perhatikan juga posisi tidur. Usahakan posisi tangan lebih tinggi dari tubuh atau gunakan bantal sebagai penyangga agar tekanan pada pergelangan tangan bisa berkurang. Ibu juga sebaiknya menghindari aktivitas berulang yang melibatkan tangan, dan memberikan waktu istirahat secara berkala. Dengan menggabungkan beberapa metode ini, gejala CTS bisa lebih terkendali dan Ibu tetap nyaman menjalani kehamilan.
Peran nutrisi dalam menjaga kesehatan saraf selama kehamilan tidak kalah penting dari perawatan fisik. Salah satu nutrisi yang mendukung fungsi saraf adalah vitamin B6. Kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan gangguan seperti CTS dan membuat tubuh lebih mudah lelah. Makanan yang kaya vitamin B6 antara lain pisang, kentang, dada ayam, ikan salmon, dan kacang-kacangan. Konsumsi rutin membantu tubuh tetap bugar dan mendukung tumbuh kembang saraf buah hati.
Selain vitamin B6, magnesium juga penting untuk menjaga kesehatan otot dan saraf. Magnesium membantu mencegah kram otot serta mendukung tidur yang lebih nyenyak. Sumbernya bisa Ibu temukan pada bayam, biji labu, almond, dan gandum utuh. Asupan magnesium yang cukup membantu tubuh beradaptasi dengan perubahan fisik selama kehamilan dan mengurangi gejala CTS.
Tak kalah penting, PROTEIN, kalsium, dan vitamin D berperan dalam memperkuat jaringan, otot, dan tulang. PROTEIN mendukung pembentukan jaringan baru, sementara kalsium dan vitamin D membantu menjaga tulang Ibu dan buah hati tetap kuat. Nutrisi ini bisa Ibu peroleh dari telur, susu dan olahannya, ikan berlemak, serta kacang-kacangan. Mengonsumsi makanan bergizi secara seimbang membantu tubuh Ibu lebih siap menghadapi keluhan seperti CTS.
Sebagai pelengkap, Ibu bisa mempertimbangkan susu kehamilan bergizi seperti PRENAGEN mommy. Susu ini mengandung PROTEIN, kalsium, vitamin D, magnesium, dan vitamin B6 yang mendukung kesehatan saraf dan tubuh secara keseluruhan. Kandungan nutrisi lengkapnya juga membantu memenuhi kebutuhan harian selama trimester ketiga dan mempersiapkan tubuh Ibu untuk proses persalinan.
Dengan rutin mengonsumsi PRENAGEN mommy, Ibu bisa merasa lebih siap menghadapi hari-hari menuju persalinan. Nutrisi yang tepat tidak hanya membantu meredakan CTS, tapi juga memperkuat tubuh untuk tetap aktif dan sehat sambil menanti kehadiran buah hati. Jadi, jaga kesehatan saraf dan pergelangan tangan sejak dini agar momen kehamilan tetap nyaman dan menyenangkan ya, Bu. Ketahui manfaat lengkap PRENAGEN mommy di sini: Kandungan PRENAGEN mommy.
Referensi