Salah satu penyakit atau gangguan kesehatan yang kerap dialami oleh bayi dan balita adalah campak. Perlu ibu ketahui bahwa bayi serta anak-anak dibawah lima tahun merupakan kelompok yang paling rentan terkena virus campak golongan Paramyxovirus. Namun dibanding anak yang lebih besar, virus ini umumnya akan lebih sering menyerang bayi yang berusia dibawah 2 tahun.
Baca Juga: Cegah Penyakit Campak Pada Ibu Hamil
Beberapa ibu kebingungan ketika mendapati bayi tiba-tiba demam kemudian muncul ruam merah di hampir seluruh tubuh. Ya, demam serta ruam merupakan gejala yang paling khas dari campak. Campak dapat menyerang bayi yang sudah divaksin maupun yang belum. Pada bayi yang telah diberi vaksin campak, gejala campak yang muncul jauh lebih ringan ketimbang bayi yang belum diberi vaksin campak.
Penasaran apa itu campak, gejala, penanganan, serta pencegahannya Bu? Yuk, simak artikel berikut ini.
Campak merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh virus golongan Paramyxovirus. Campak ditandai dengan munculnya ruam berwarna kemerahan di seluruh tubuh yang terjadi akibat virus. Biasanya virus akan bertahan selama 7-14 hari di dalam tubuh.
Campak dapat menular melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin. Penularan virus juga bisa terjadi ketika seseorang menyentuh hidung atau mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi percikan air liur penderita.
Sebelum ditemukannya imunisasi campak, campak merupakan penyakit endemik yang menyebabkan kematian setiap tahunnya. Namun setelah adanya imunisasi, tingkat gawat darurat akibat penyakit ini menurun drastis, meskipun tidak menutup kemungkinan seseorang untuk terinfeksi virus ini.
Yang perlu digaris bawahi, campak pada bayi dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian jika tidak tertangani dengan baik. Oleh karena itu, ibu perlu segera berkonsultasi dengan dokter jika terdapat tanda-tanda campak pada tubuh si kecil.
Gejala campak pada bayi sama dengan gejala campak yang terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Gejala campak pada bayi muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah si kecil terinfeksi. Awal kemunculan campak ditandai dengan demam tinggi sampai 40 derajat derajat celcius yang diikuti dengan mata merah dan berair, pilek, bersin, batuk kering, kelelahan, sensitif terhadap cahaya, serta hilangnya nafsu makan.
Biasanya dua atau tiga hari setelah munculnya gejala awal, si kecil akan mengalami gejala lanjutan yaitu muncul bintik-bintik putih keabuan di mulut serta tenggorokan. Lalu muncul juga ruam merah kecoklatan di sekitar telinga, leher, kepala, hingga seluruh tubuh.
Ketika awal munculnya campak, bayi hanya mengalami demam tinggi saja. Sebagaimana ibu tahu bahwa demam tinggi bukanlah suatu penyakit, melainkan hanyalah gejala dari penyakit. Lalu ketika ruam atau bintik merah mulai muncul, diagnosa campak baru bisa ditegakkan.
Ruam merah ini baru muncul sekitar 4 hari setelah gejala awal campak muncul, dan biasanya bertahan selama 5-7 hari. Sedangkan demam akibat campak akan turun ketika ruam mulai muncul.
Ibu harus segera berkonsultasi dengan dokter jika menemukan tanda dan gejala di atas pada bayi. Jangan sampai penanganan campak pada bayi terlambat karena dapat berakibat fatal.
Baca Juga: Cegah Polio Pada Anak Sekarang Juga!
Selain itu, ibu juga harus segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat jika bayi mengalami:
Lantas bagaimana penanganan campak pada bayi? Prinsipnya, penanganan campak pada bayi dilakukan dengan terapi pendukung untuk meredakan gejalanya. Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang sifatnya self limiting disease, yang berarti penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya seiring dengan tingkat kekebalan tubuh.
Meskipun demikian, ibu tetap harus mengendalikan perkembangan virus dalam tubuh si kecil supaya tidak menyebar. Virus ini akan sangat berbahaya jika menyerang otak dan paru. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa ibu lakukan untuk menangani campa pada bayi.
Cara paling ampuh untuk mencegah campak pada bayi adalah dengan memberikan vaksin. Vaksin campak diberikan pada bayi di usia 9 bulan kemudian dilanjutkan dengan booster di usia 24 bulan. Selain itu, vaksin ini dapat dilengkapi dengan vaksin MMR yang berguna mencegah 3 penyakit sekaligus, yaitu campak, gondongan, dan rubella. Vaksin MMR diberikan pada bayi yang berusia 15 bulan dengan dosis 0,5 milimeter.
Baca Juga: Jarang Disadari! Pentingnya Imunisasi Untuk Bayi Anda
Vaksin campak merupakan vaksin wajib yang diberikan oleh pemerintah secara gratis. Imunisasi ini diberikan di puskesmas, posyandu, sekolah, serta fasilitas kesehatan lainnya.
Itulah beberapa hal yang perlu ibu tahu mengenai campak pada bayi. Ingat Bu, campak pada bayi harus segera diatasi dengan meredakan gejalanya. Jangan sampai terlambat, karena bisa menyebabkan komplikasi serius yang berbahaya bayi tubuh si kecil.