Masa pertumbuhan anak merupakan periode penting yang menuntut perhatian khusus dari orang tua, terutama dalam hal pemenuhan gizi harian. Asupan yang bergizi tidak hanya mendukung perkembangan otak, tetapi juga membantu daya tahan tubuh anak agar tidak mudah sakit. Di antara berbagai jenis makanan sehat, sayur dan buah menjadi sumber nutrisi utama yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari oleh si Kecil.
Sayangnya, tidak sedikit anak yang menunjukkan sikap menolak saat disajikan sayuran atau buah di meja makan. Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Ibu. Namun tenang, ada banyak cara kreatif yang bisa Ibu coba untuk membantu si Kecil mulai menyukai sayur, salah satunya lewat resep masakan yang disesuaikan dengan selera anak.
Sebelum mencoba berbagai trik, penting bagi Ibu untuk memahami alasan di balik sikap anak yang pilih-pilih makanan, khususnya sayur. Salah satu penyebab utamanya adalah sensitivitas rasa. Anak-anak biasanya memiliki indra pengecap yang lebih tajam daripada orang dewasa, sehingga rasa pahit atau tekstur tertentu dari sayuran bisa langsung membuat mereka menolak.
Faktor lain bisa berasal dari pengalaman negatif sebelumnya, seperti dipaksa makan atau melihat orang dewasa juga enggan makan sayur. Anak cenderung meniru perilaku di sekitarnya, jadi jika mereka tidak melihat contoh yang baik, akan sulit membentuk kebiasaan positif dalam mengonsumsi sayur dan buah.
Selain itu, kebosanan terhadap jenis makanan yang sama atau cara penyajian yang kurang menarik juga bisa membuat anak kehilangan selera. Oleh karena itu, variasi menu sangat penting dalam membangun minat anak terhadap makanan sehat.
Menghadapi anak yang susah makan sayur tidak bisa diselesaikan dengan paksaan. Sebaliknya, Ibu perlu menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan penuh dukungan. Salah satu langkah awal yang efektif adalah memperkenalkan sayur secara bertahap sejak dini. Tidak perlu langsung menyajikan banyak jenis dalam satu waktu, cukup kenalkan satu per satu agar anak bisa mengenali dan terbiasa.
Cara lain yang tidak kalah penting adalah dengan memberikan contoh. Jika Ibu dan anggota keluarga lainnya rutin makan sayur, anak akan melihatnya sebagai kebiasaan yang wajar. Anak-anak sangat pandai meniru, jadi kebiasaan baik dari orang tua sangat berpengaruh.
Membuat tampilan makanan menjadi lebih menarik juga bisa jadi solusi. Misalnya, membentuk sayuran menyerupai tokoh kartun favorit anak atau mencampurkannya ke dalam makanan yang disukai seperti nasi goreng, sup krim, atau pasta. Selain itu, berikan pujian atau penghargaan kecil saat anak mau mencoba atau menghabiskan sayurannya. Ini bisa membantu membangun asosiasi positif terhadap sayur.
Jika anak masih sulit makan sayur secara langsung, Ibu bisa menyiasatinya dengan membuat jus buah dan sayur yang rasanya manis dan menyegarkan. Tambahan sedikit madu atau susu bisa membantu menyamarkan rasa yang mungkin kurang disukai anak.
Kini saatnya mencoba beberapa resep masakan yang cocok untuk anak yang susah makan sayur. Resep berikut tidak hanya lezat, tapi juga mudah dibuat dan disukai anak-anak:
Campurkan wortel parut, jagung manis, dan brokoli cincang ke dalam nasi goreng yang dibumbui ringan. Tambahkan telur orak-arik dan sedikit kecap manis. Warna-warni dari sayur akan membuat tampilan nasi goreng menjadi lebih menarik.
Haluskan wortel, bayam, dan tahu, lalu campur dengan telur, tepung roti, dan sedikit keju parut. Bentuk adonan menyerupai nugget dan kukus hingga matang, lalu goreng saat akan disajikan. Rasanya gurih dan teksturnya renyah!
Campurkan daun bayam yang sudah direbus dan dicincang halus ke dalam adonan pancake, lalu tambahkan keju parut. Sajikan dengan saus yoghurt atau madu agar anak lebih lahap.
Kentang yang dilumatkan bisa diisi dengan campuran sayur tumis seperti buncis dan wortel yang sudah dicincang. Bentuk bulat, celupkan ke putih telur dan tepung roti, lalu goreng hingga keemasan.
Sup ini memiliki tekstur lembut dan rasa manis alami dari jagung. Brokoli yang biasanya ditolak anak akan terasa lebih ringan saat dicampur dengan susu dan sedikit keju parut sebagai pengental.
Dengan mengolah sayuran ke dalam bentuk masakan yang lebih ramah untuk anak, Ibu tidak hanya membantu mencukupi kebutuhan gizinya, tetapi juga memperkenalkan rasa baru secara menyenangkan. Kunci utamanya adalah kreativitas dan kesabaran.
Membiasakan anak menyukai sayur dan buah bukanlah proses instan. Diperlukan konsistensi dan pendekatan yang lembut agar anak tidak merasa terpaksa. Ibu bisa menciptakan jadwal makan yang teratur, membatasi makanan manis atau camilan berlebihan, dan terus membangun suasana makan yang nyaman.
Melibatkan anak dalam proses memilih atau memasak sayur juga bisa menjadi cara efektif. Ajak mereka ke pasar atau supermarket untuk memilih sayuran favorit, lalu libatkan mereka dalam mencuci atau menata makanan. Dengan begitu, anak merasa punya andil dan cenderung lebih antusias untuk mencicipi makanan sehat.
Jika Ibu, masih kesulitan mengatai anak tidak mau makan bisa membaca tipsnya secara lengkap disini : Cara Bijak Mengatasi Penyebab Bayi yang Susah Makan.