Penyebab dan Cara Mengatasi Mual Saat Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Penyebab dan Cara Mengatasi Mual Saat Hamil

Mual saat hamil merupakan keluhan umum yang sering dirasakan Ibu hamil, terutama di awal kehamilan. Kondisi ini dikenal sebagai morning sickness dan biasanya mulai terasa pada usia kehamilan 6 minggu, dengan intensitas tertinggi di minggu ke-8 hingga ke-9. Meski disebut morning sickness, gejalanya bisa muncul kapan saja sepanjang hari, tidak hanya pagi hari. Bagi sebagian Ibu, mual dan muntah ini menjadi tantangan besar yang mengganggu aktivitas harian, terlebih jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Kenapa Ibu Mengalami Mual Saat Hamil?

Rasa mual yang sering dialami Ibu hamil, terutama di trimester pertama, disebabkan oleh perubahan hormon secara drastis dalam tubuh. Hormon human chorionic gonadotropin (hCG) meningkat tajam di awal kehamilan dan diduga menjadi pemicu utama mual. Selain itu, hormon progesteron yang meningkat juga memperlambat kerja sistem pencernaan sehingga memicu asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan mual.

Beberapa ahli menyebut bahwa sensitivitas penciuman yang meningkat juga bisa memperburuk rasa mual. Sekitar 70% wanita hamil mengalami mual, dan 50% lainnya merasakan mual yang disertai muntah. Walaupun umum, Ibu tetap perlu waspada jika kondisi ini berlangsung lebih dari 14 minggu atau justru semakin memburuk. Dalam beberapa kasus, mual berlebihan dapat menjadi gejala hiperemesis gravidarum, yaitu kondisi serius yang memerlukan penanganan medis.

Cara Mengatasi Mual Saat Hamil dengan Aman

Meskipun mual dan muntah tergolong normal di awal kehamilan, bukan berarti Ibu harus membiarkannya tanpa upaya. Ada beberapa cara yang dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan ini dan menjaga asupan nutrisi harian Ibu tetap tercukupi.

Mengatur Pola Makan dan Pemilihan Makanan

Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat kompleks dan protein dapat membantu meredakan mual. Ibu dapat memilih makanan seperti roti gandum, biskuit, nasi, kentang, serta telur dan kacang-kacangan. Hindari makanan yang terlalu pedas, berminyak, atau berbau tajam karena bisa memicu peningkatan asam lambung.

Usahakan makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering agar lambung tidak kosong terlalu lama. Lambung yang kosong justru dapat memicu rasa mual. Ibu juga bisa menyiapkan camilan sehat seperti biskuit tawar di dekat tempat tidur, untuk dikonsumsi segera setelah bangun tidur sebelum berdiri.

Rekomendasi lebih lanjut mengenai makanan pereda mual dapat membantu Ibu memilih jenis makanan yang aman dan efektif untuk mengurangi rasa mual di awal kehamilan.

Mengonsumsi Vitamin B6 dan Cairan yang Cukup

Vitamin B6 terbukti efektif mengurangi gejala mual pada Ibu hamil. Konsumsinya bisa dilakukan lewat suplemen dengan anjuran dokter, maupun dari susu kehamilan yang diformulasikan khusus untuk trimester pertama. Salah satu produk yang dapat menjadi pilihan adalah susu dengan kandungan vitamin B6 seperti PRENAGEN Emesis, yang dapat membantu mengurangi gejala mual secara alami.

Menjaga kecukupan cairan tubuh juga sangat penting, terutama jika Ibu mengalami muntah berulang. Jika sulit minum air putih, Ibu bisa mengonsumsi cairan dari sumber lain seperti sup bening, infused water, atau jus buah segar.

Referensi tentang cara mengatasi mual saat hamil tanpa efek samping bisa menjadi tambahan informasi jika Ibu menginginkan pendekatan alami dan aman selama kehamilan.

Menghindari Pemicu dan Istirahat yang Cukup

Setiap Ibu memiliki pemicu mual yang berbeda-beda, baik itu bau tertentu, rasa makanan, atau suasana tertentu. Jika sudah mengetahui penyebabnya, hindari sebisa mungkin untuk mengurangi intensitas mual.

Selain itu, kelelahan dan kurang tidur juga bisa memperparah mual. Ibu disarankan untuk istirahat yang cukup, dan jika memungkinkan, tidur siang singkat dapat membantu tubuh lebih rileks dan mengurangi rasa mual.

Ibu juga dapat mempertimbangkan aromaterapi dari minyak esensial seperti peppermint atau lemon yang telah terbukti membantu sebagian wanita merasa lebih nyaman saat mual menyerang.

Saran Makanan Saat Hamil dan Pantangan yang Harus Dihindari

Memilih makanan saat hamil, terutama di trimester pertama, perlu kehati-hatian agar tidak memperparah mual dan tetap mencukupi kebutuhan gizi. Konsumsilah makanan yang mudah dicerna dan tidak mengandung banyak lemak. Buah-buahan seperti pisang, apel, dan semangka bisa menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan tubuh tetap terhidrasi.

Sebaliknya, hindari makanan berlemak tinggi, makanan cepat saji, makanan dengan bumbu tajam, serta minuman berkafein berlebihan. Makanan dengan aroma menyengat juga sebaiknya dijauhi karena bisa memicu rasa mual. Informasi lain tentang menghilangkan rasa lemas dan pening serta mual bisa membantu Ibu memahami kaitan antara pola makan dengan kenyamanan selama kehamilan.

Jangan Sepelekan Mual Berlebihan Selama Kehamilan

Walaupun umumnya tidak berbahaya, mual yang berlebihan dapat mengganggu asupan nutrisi dan cairan dalam tubuh Ibu. Kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi, kekurangan elektrolit, dan penurunan berat badan yang drastis. Jika Ibu mulai sulit minum air putih, sering muntah hingga lebih dari 3-4 kali sehari, atau mengalami penurunan berat badan, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan medis.

Perhatikan juga jika rasa mual disertai dengan gejala lain seperti pusing berat, badan lemas, dan tidak bisa makan sama sekali. Kondisi ini bisa mengarah pada komplikasi yang lebih serius dan memerlukan pengawasan ketat dari tenaga kesehatan.

Lengkapi Upaya Meredakan Mual dengan Asupan Cairan dan Nutrisi Tambahan

Selain itu, pastikan Ibu minum air dalam jumlah yang cukup agar tidak dehidrasi. Air ini juga dapat Ibu peroleh dalam bentuk jus buah yang juga sekaligus memberi nutrisi untuk mengurangi mual. Penjelasan tentang cara efektif atasi mual saat hamil secara alami dapat membantu Ibu melengkapi informasi seputar cara alami dan aman untuk menangani morning sickness.

Dengan pemahaman yang tepat, pola makan sehat, istirahat yang cukup, dan dukungan dari orang terdekat, mual saat hamil bisa diatasi dengan lebih baik. Bila gejalanya berlanjut atau semakin memburuk, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar Ibu dan buah hati tetap sehat hingga persalinan tiba.

Artikel Terbaru Lainnya

Masa Kehamilan
Bahaya Rhesus Negatif pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Temukan informasi penting terkait ciri-ciri, bahaya, dan cara penanganani rhesus negatif pada ibu hamil di sini.
Masa Kehamilan
Gerakan Janin Usia 3 Bulan dan Tanda Perkembangannya
Pelajari cara merasakan gerakan janin di usia 3 bulan dan tanda-tanda janin tidak berkembang. Cari tahu lebih lanjut di sini.
Masa Kehamilan
Susu PRENAGEN untuk Menambah Berat Badan Janin
PRENAGEN mommy mengandung PROTEIN, lemak baik, dan karbohidrat untuk membantu menambah berat badan janin dengan sehat dan optimal.
Masa Kehamilan
Manfaat Buah Nangka untuk Ibu Hamil dan Tumbuh Kembang Janin
Manfaat buah nangka untuk ibu hamil memang banyak, tapi bolehkah dikonsumsi? Simak jawabannya serta hal yang harus di perhatikan agar tetap aman bagi janin.
Masa Kehamilan
Kolestasis Kehamilan, Gangguan Hati yang Membuat Gatal Parah
Kolestasis kehamilan menyebabkan gatal parah dan dapat memengaruhi janin. Temukan cara penanganan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Masa Kehamilan
Contoh Pemanis Buatan yang Diam-Diam Bisa Mengganggu Kehamilan
Sakarin dan siklamat termasuk contoh pemanis buatan yang sebaiknya dihindari ibu hamil agar gula darah tetap stabil. Cari tahu alasannya di sini.

PRENAGEN Club, untuk Moms!

Dengan menjadi member, Moms akan mendapatkan beragam keuntungan seperti program pengumpulan poin berhadiah, promo dan kegiatan menarik, serta bergabung dalam forum diskusi. Ayo bergabung bersama PRENAGEN Club dan nikmati setiap manfaatnya untuk mendukung perjalanan kehamilan dan peran Moms sebagai orang tua.
PRENAGEN